Prolog

2.4K 174 95
                                    

Rutinitas pagi yang normal bagi Idolish7, dimana Izumi bersaudara sang pemilik teritori mutlak pada dapur tengah berkutat sibuk menyelesaikan sarapan pagi untuk seluruh penghuni dorm.

Sementara sofa sederhana yang terletak tak jauh dari dapur tengah terjadi perebutan kekuasaan antara member tertua dengan member pirang dalam timnya. Yamato yang berniat menguasai sofa untuk tidur sejenak mengistirahatkan kepalanya yang pening karena terlalu banyak minum begitu juga Nagi yang hendak melanjutkan tidurnya selama menunggu sarapan siap.

Dilain sisi, pemilik surai ungu tampak tak peduli dengan kericuhan di sekitarnya dan melanjutkan kegiatan beres-beresnya yang menjadi rutinitas favoritnya selama ini. Sementara kedua member yang mendapati julukan 'balita' pada grup mereka tengah menikmati tidurnya hingga menit-menit terakhir saat sarapan telah siap sedia.

"Iori semuanya hampir selesai, maukah kau membangunkan center kita?" tanya Mitsuki mengelap tangan kotornya sejenak pada celemek jingga di tubuhnya, "dan soal Tamaki, kuserahkan padamu Sougo,"imbuhnya lagi melirik Sougo yang telah menyelesaikan kegiatan bersih-bersihnya

"Pasti ia begadang lagi semalaman hanya untuk menonton film," gerutu Iori mengutarakan tuduhannya pada partnernya

"Oh ayolah Iori, kau juga menikmati tugasmu yang satu itu," goda Mitsuki tahu betul isi hati adiknya, "lagipula ia masih dalam tahap pemulihan," imbuhnya lagi

"Aku tahu Nii-san," ujar Iori menghela nafasnya memilih untuk mengalah, "terkadang aku masih takut saat membiarkannya tidur dan bangun kesiangan seperti ini," imbuhnya lirih saat ia melangkah pergi menjauhi dapur

"Tidak hanya kau yang takut kehilangannya Iori," gumam Mitsuki menatap punggung adiknya sedih,

●●●

Tiba di sebuah pintu yang sudah ia kenali, Iori berhenti sejenak untuk menarik nafasnya dalam, "Nanase-san...," serunya sedikit lebih keras sembari mengetukkan pintu beberapa kali

Ketukan demi ketukan tak kunjung membuahkan hasil, membuat Iori memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya, "Dia tertidur sangat nyenyak huh," dengus Iori tersenyum kecil

"Nanase-san..., bangunlah," serunya lagi berniat menarik selimutnya

Tangan kurus bergerak spontan mencekal pergerakannya membuat Iori terpaku sejenak karena terkejut, dilihatnya matanya masih setia terpejam erat menyembunyikan manik sewarna crimson yang menjadi favoritnya, "Ayolah Sleepyhead, sudah waktunya bangun," gerutu Iori, untuk sejenak alisnya bertaut bingung mendapati julukan baru namun terasa familiar untuknya

"Nnn---" gumaman tak jelas dari Riku membalasnya tanpa niatan untuk membuka matanya, "Sudah cukup tidurnya, atau aku tidak akan memberikan jatah omuricemu pagi ini," ujar Iori mengeluarkan ancamannya

"...Nii—" lagi hanya gumaman yang mulai tertangkap lebih jelas oleh pendengaran Iori, "Apa dia memimpikan soal Kujo-san," gumam Iori menerka-nerka sembari menarik selimutnya lebih keras

"Nii-san," keluh Riku mengerang kesal karena suhu dingin yang tiba-tiba menyerang tubuhnya, "aku masih mengantuk,"imbuhnya lagi membuka mata dengan berat hati

Butuh beberapa detik untuk mendapati kesadarannya, kedua masih terpaku pada tempatnya masing-masing, "Aku mengatakan apa tadi?" tanya Riku linglung, merasa bingung dengan dirinya sendiri

Iori masih terpaku, bergelut pada pemikirannya sendiri hingga ia mengambil keputusan, "Hanya keluhan kekanakanmu yang sudah ku hafal Nanase-san," dengus Iori menyindirnya

"Heii aku sudah lupa caranya menjadi orang pagi," seru Riku membela diri, mengingat kebiasaan dirinya yang sering bangun siang akhir-akhir ini berbeda dengan kebiasaannya terdahulu yang cukup rajin bangun pagi

ID7 - Reaction Story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang