36. Pasar Malam

151K 22.1K 4.9K
                                    

36. Pasar Malam
"Ternyata gini rasanya nangis karena saking bahagianya."

-———-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-———-

HARI ini Galileo memiliki kegiatan yang cukup padat. Ia menemani Graha untuk bertemu dengan beberapa mitra kerja perusahaan. Padahal biasanya hari minggu adalah hari dimana ia tidak mau diganggu sama sekali. Tapi mengingat pertemuan-pertemuan seperti ini penting untuk karier di masa depannya. Dengan terpaksa Galileo harus ikut menemani ayahnya.

Galileo baru sampai di rumah saat pukul lima sore. Ia merebahkan badannya pada sofa yang ada di kamarnya. Lelaki itu sudah menanggal jas hitam formalnya, dan juga melepas dasi yang sejak tadi mencekik leherrnya.

Walaupun tadi Galileo hanya makan bersama sambil berbincang-bincang dengan rekan kerja ayahnya, akan tetapi suasana yang begitu formal membuat energi Galileo banyak terkuras.

Lelaki itu menyandarkan kepalanya di sofa yang ia duduki. Perlahan ia memejamkan matanya sembari memijat pelipis dengan tangan kanannya. Tiba-tiba terdengar bunyi pintu yang diketuk.

"Masuk," ucap Galileo tanpa berniat untuk mengangkat kepalanya.

Perlahan pintu itu dibuka. Menampakkan sosok Hanina yang berdiri di ambang pintu. "Kak ..." panggil gadis itu pelan.

Galileo mengangkat kepalanya, menatap ke arah Hanina. "Kenapa?" tanyanya.

"Kakak hari ini jadi ngajakin aku keluar?" tanya gadis itu.

Seketika itu juga Galileo baru ingat kalau dia memiliki janji pada Hanina untuk mengajak gadis itu pergi. Astaga kenapa dia bisa lupa dengan janjinya yang satu itu. Padahal kan dia sudah melakukan banyak persiapan.

Galileo melirik jam tangan bermerk yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktunya sudah lewat untuk Galileo mengajak Hanina ke tempat yang sudah ia pesan.

"Kalau ga jadi gapapa kok kak. Kakak juga keliatannya capek banget," ucap Hanina.

Galileo menggeleng, "Nggak, gue udah janji, jadi bakalan tetep pergi," ujar Galileo.

"Hah? Beneran kak?" tanya Hanina kaget. Ia pikir Galileo akan membatalkan janjinya itu.

"Iya. Lo siap-siap. Pake baju santai aja. Sejam lagi kita pergi," ucap lelaki itu.

-———-

HANINA memutuskan untuk memakai celana legging hitam dengan atasan hoodie milik Galileo yang lelaki itu berikan saat study tour kemarin. Lalu Hanina keluar dari kamarnya mengingat jarum jam sudah menunjukkan pukul enam sore.

Unfamiliar Twins (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang