Chapter 18

522 46 6
                                    

Kyra menjalankan mobilnya sangat cepat tak peduli dengan sumpah serapah yang keluarkan oleh pengendara lain, bagaimana tidak? Dia baru saja mendapatkan telfon dari mbok yanti bahwa Raka sedang mengamuk di rumah tidak pakai lama Kyra keluar dari kelasnya dan plg ke rumah

Sesampainya di rumah Kyra segera membuka pintu dan berlari ke arah Raka dan menahan tangannya yang hendak memukul Alvaretta yang sedang melindungi ibunya

"Tenang bang bicarakan baik²"

"BAIK² APA NYA LO TAU SI JALANG INI SUDAH MENAMPAR MAMIH!!" Teriak Raka sebari menunjuk Mariska Yang tersungkur di belakang Alvaretta yang masih menatap datar Rio entah hanya perasaan Kyra melihat dari mata Alvaretta tidak ada rasa kesedihan sama sekali

"Ya tapi lo laki bang dia perempuan, mamih gk ngajarin buat abang ngelakuin kekerasan ke perempuan ingat itu" ucap Kyra tegas

Rio memejamkan matanya menahan amarah , jika kalian bertanya dimana Sarah? Maka jawabannya Sarah pingsan dan sedang berada di kamarnya

"Udah sekarang abang mau kuliah siang kan? Sana berangkat biar Kyra yang beresin di sini" ucap Kyra sambil menatap Mariska yang menatap dengan muka memelas tetapi di mata Kyra itu JIJIK! Rio mengangguk dan mengambil kunci mobil yang tadi dipake Kyra secara kasar jangan lupakan matanya yang masih menatap tajam Mariska

"Kalo bukan karna ade gue yang halangin udah ABIS LO" ucap Raka sebelum benar² keluar

Kyra kemudian menatap Mariska
"Apa maksud anda menampar ibu saya?" Ucap Kyra dingin

"Bisa biarin ibu gue duduk dulu di sofa?" Ucap Alvaretta yang sedari tadi diam dan dibalas anggukan Kyra

"Mbok.." panggil Kyra

"Iya non" balas mbok yanti dari arah dapur dan menuju ke arah Kyra

"Bisa tolong ambilin P3K Sama minum?" Ucap Kyra ramah

"Siap non" mbok yanti segera menganbil kotak P3K dan minum yang Kyra maksud tak perlu waktu lama mbok Yanti sudah kembali lagi

"Ini non" ujar mbok Yanti seraya menyerahkan kotak P3K dan minum ke arah Kyra

"Mamih gimana mbok?"

"Nyonya sudah saya obati tuka tamparnya non tapi masih blom sadar"

"Kalau mamih udah sadar nanti dianterin makan ya mbok"

"Baik non"

"Makasi mbok" ucap Kyra sebari tersenyum tipis dan dibalas anggukan Mbok yanti setelah mbok yanti pergi Kyra memasang muka datar nya lagi dan berujar

"Obatin luka ibu lo" ucap Kyra kepada Alvaretta dan dibalas anggukan Alvaretta dan mengobati luka di ujung bibir Mariska akibat tamparan dari Raka

"Kenapa anda menampar mamih saya?" Tanya Kyra lagi dengan tatapan tajamnya
Mariska tertunduk seperti tidak mau menjelaskan semua yang terjadi ,kyr mulai jengah lalu Tatapan Kyra beralih ke arah Alvaretta maksud menanyakannya dan ternyata Alvaretta pun mengerti

"Mamih lo bikin ibu gue emosi" ucap Alvaretta santai

"Alasan?" Tanya Kyra lagi

"Kalimat Jalang" balas Alvaretta
Kyra menghela nafas berat dan memijit kepalanya pelan

"Mamih gk akan ngelunjak tanpa alasan yang jelas dan logis" ucap Kyra dan menatap Alvaretta namun Alvaretta hanya membalas dengan menaikan bahu tanda tidak tahu

"Untuk sekarang mungkin bisa dilupakan?" Tanya Kyra ke arah Mariska dan dibalas anggukan

"Dan mungkin Kita akan menjalankan kegiatan sendiri² tanpa harus mengganggu orang lain" ucap kyra menekankan kalimat terakhir dan memilih pergi ke kamar Mamihnya

"Sial" desis Mariska
Gue harus nyingkirin 2 jalang itu sebelum ketahuan batin Mariska

Tok tok tok
"Mih..?" Setelah ada balasan dari dalam Kyra memasuki kamar mamihnya

"Mamih gpp?" Tanya Kyra lembut sebali menggenggam Tangan Sarah dan duduk di bawah kasur

"Mamih gpp cuma kelewat emosi aja maklum PMS" Ucap Sarah seraya Terkekeh diakhirnya dan Kyra juga ikut terkekeh

"Mih mau nanya yaa tapi mamih jangan sakit hati" ucap Kyra lembut dibalas anggukan dan senyuman Sarah

"Mamih udah tau dari kapan kalau ayah punya anak lagi?" Tanya Kyra

"Sebenarnya dulu mamih sama ayah tidak saling mencintai" ucap Sarah dan respon dari Kyra? Tentu saja terkejut karna selama dilihatnya Sarah dan Rio selalu berumbar mesra di depannya walaupun Sarag selalu menegurnya

"Dulu ayah punya kekasih dan hampir menikah, tetapi karna papihnya ayah menjodohkan ayah dengan mamih akhirnya kita berdua menikah tanpa didasari dengan cinta , awalnya ayah itu sangat menentang keras karna tidak bisa meninggalkan kekasihnya tetapi karna paksaan papih ayah akhirnya menyetujuinya , dan akhirnya kami menikah namun lama kelamaan benih²cinta muncul dan lahirlah abang mu" lanjut mamih dan dibalas anggukan Kyra

"Dan disaat mamih hamil kamu berita mengecewakan hadir ,yaitu kekasih ayahmu hamil diluar nikah, awalnya mamih depresi tetapi karna dukungan kedua orang tua mamih , mamih akhirnya bisa melewatinya" lanjutnya lagi

"Trus kekasih ayah itu Mariska?" Tanya Kyra namun dibalas gelengan pelan Sarah dan membuat dahi Kyra berkerut

"Mariska beda lagi sayang" jawab Sarah dengan senyuman dan mengelus kepala Kyra lembut

"Trus gimana bisa-"

"Semuanya belum jelas Kyra" Ucap seseorang di pintu

"Ayah?" Yaa Rio sedari tadi mendengarkan apa yang mereka berdua bicarakan

"Semua belum jelas dan disaat semua sudah jelas ayah akan jelaskan ke kamu yah" Ucap Rio lembut dan mengusap kepala Kyra dan Rio duduk di pinggir kasur

"Kyra bisa kamu keluar dulu? Ayah mau bicara dengan mamih" ucap Rio lembut

"Tapi ayah gk main tangan kan?" Ucap Kyra serius dan dibalas kekehan Rio

"Enggk sayang"

Akhirnya Kyra mengangguk dan keluar dari kamar orangtuanya

"Gimana mas?" Tanya sarah

"Benar dugaan Kita" Ucapan Rio sukses membuat Sarah syok

"D-dia..?" Ucap Sarah terbata² dan dibalas anggukan Rio, Tiba² Sarah menangis dan memeluk Rio dengan sangat erat

Disisi lain

"Lo harus kembali karna sekarang mereka sudah pecah belah" ucap ssalah seorang pria

"Yaa mungkin ini waktunya" ucap pria satu lagi

"Bagus sekarang gue kumpulin semua di markas dan lo hariini dan detik ini juga harus kemarkas" ucap pria itu lagi san dibalas anggukan pria satu lagi

Holla gimana?? Pendek yaa hehe
Maaf yaa buat semua
Dikarnakan Author kemarin sedang ujian jadi baru bisa up sekarang maaf yaaa huhu
Dan thankyou yang udah bacaaa muach😭😭😘😘😘😘😘

Semoga puasanya lancar yaaa
Selamat berbukaa

CEWE DINGINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang