Part 4

16.4K 248 14
                                    

Pengalaman tersebut yang ia jalani selama 2 minggu ini memberikan banyak pengetahuan pada Haryo, ia menulis analisinya yang diambil dari rekoleksi ingatan dirinya selama 2 minggu ini yang ia lelui bersama Sapri dan Edi. Selama penulisan Haryo tak bisa diam saat menulis laporannya, pikirannya selalu kembali memutar kejadian yang mengakibatkan dirinya termakan oleh hawa nafsu, setiap paragraf yang ia tulis selalu terhenti oleh keinginan untuk masturbasi. 

tak tahan dengan lonjakan birahi ia memutuskan membeli sebuah chastity untuk mengunci penisnya agar tak bisa masturbasi. kurir pengiriman instan ia pilih agar hari itu juga ia bisa menguncinya. saat sore tiba paketpun sampai di kosan Haryo. sebagaimana peraturan kosannya setiap paket harus disimpan di pos satpam dan diambil oleh para penghuninya.

"Sial" gerutu Haryo, "Kayaknya bakal dikerjain ini kalo mereka baca isi paketnya"

dengan cepat Haryo bergegas menuju pos satpam untuk mengambil paketnya. sesampainya disana terlihat Sapri sedang duduk sambil merokok.

"Permisi pak, tadi ada paket gak?" tanya Haryo dengan napas tersenggal senggal.

"Paket apa? Ini?" di tangan Sapri ada paket dari toko online tempat ia membeli chastity dan sebuah senyuman kecil di mukanya terlihat bahwa Sapri telah membaca isi paket tersebut.

"Mau ngapain den, pake beginian? nagih ya main sama kita?"

"Ek.... B.. Bukan..." seketika Haryo mejadi gagap melihat bahwa Sapri mengetahui apa isi dari paket tersebut.

"Celaka aku" ucap Haryo dalam hati.

betul dengan pemikirannya, tak lama kemudian Haryo ditarik kedalam pos dan dengan cepat Sapri menelikung tangan Haryo kebelakang dan mendorong tubuhnya ke meja sampai ia tertunduk di meja. 

"Suka kan lo dikasarin gini?" sembari Sapri mendorong kepala Haryo ke Meja

Haryo memang suka permainan ini, namun kali ini diluar ijin dan kemauan dari dirinya. 

"AAGHHH... Sakit mas Sapri"

"Sakit? kok sange?"

tak disangka ada tonjolan dibalik celana Haryo, dimana Sapri sudah menggengam dengan lembut kemaluan Haryo

Tak bisa bohong, Haryo semakin ngaceng diperlakukan seperti itu.

"Bocah, ada ada aja demennya begini" ditariknya Haryo dan dipasangkan borgol pada tangannya, borgol tersebut lalu ditarik ke bangku di pos dan dikaitkan pleh Sapri, sehingga Haryo tak bisa berdiri dari bangkunya.

"Den, sini tak bantu pakein ya"

dibekap mulut Haryo dengan tangannya Sapri, dan tangan satu lagi mengocok penis Haryo. 

"HHMMPPHHH" "HHMPHH" lenguhan Haryo

"enak kan lo dikocokin" "Diem jangan berisik!" seru Sapri, sembari mengambil saputangan dan menyumpalnya di mulut haryo. 

dengan mulut yang tersumpal, Sapri memiliki tangan yang bebas, ia menelusuri tubuh Haryo dengan memainkan puting Haryo.

"MMMMPPPHHHH!!!!" teriak Haryo dengan mulut tersumpal, dan tiba tiba kontolnya memuntahkan lahar yang dahsyat mengotori lantai pos satpam tersebut

"Keluar juga kan den? udah dibilang nagih ya main sama kita"

atensi Sapri beralih untuk membuka paket Haryo yang berisikan Chastity, melihat penis Haryo sudah lemas ia tak perlu buang waktu lagi. dibukanya paket tersebut dan mengandalkan buku manual kecil itu, Sapri pun memasangkan Chastity itu pada penis Haryo

"MMPPHH" Seru Haryo dengan lemas mengetahui bahwa dirinya tak akan bisa ngaceng lagi

"Koncinya saya yang simpen ya den, biar aman" ledek Sapri.

diikuti dengan borgol dan saputangan yang dilepas dari Haryo, dirinya mulai berdiri dan beranjak keluar dari pos jahanam tersebut

"Udah sana balik ke kamar, diem disitu tar malem ada yang mau dateng" Seru Sapri saat Haryo keluar dari pos.

Pertolongan yang membawa nikmatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang