di part sebelumnya Haryo mengungkapkan dirinya ingin diikat dan menyerahkan kebebasan dirinya pada Edi dan Sapri, setelah dieksekusi ternyata Edi dan Sapri punya agenda tersendiri untuk menjalankan keinginan Haryo untuk diikat.
Mendengar perkataan Edi barusan, Haryo seketika diam dan memikirkan apa yang akan dilakukan oleh Sapri dan Edi terhadap dirinya yang terikat dan tak bisa mengeluarkan suara dimulutnya yang terbungkam. dirinya pun mulai mengerluarkan suara dengan tidak jelas dan sedikit meronta untuk mempertanyakan apa yang akan dilakukan oleh Sapri dan Edi
"HHMMPPPFFFFF" "MMPHFFF"
diperhatikan beberapa alat yang disiapkan oleh Haryo untuk Edi dan Sapri
Edi mengambil jepitan jemuran dan dirinya mulai memainkan jarinya di pentil Haryo mengakibatkan dirinya mengerang keenakan dan Sapri secara inisatif membekap kepala Haryo kedalam ketiak Sapri untuk meredam suara sambil menyiksa Haryo dengan bau tubuhnya. merasakan pentilnya sudah menonjol Edi langsung menjepitnya dengan jepit jemuran. maka tiba tiba Haryo menjerit kesakitan namun kenikmatan ia rasakan sungguh tiada tara membuat precumnya mulai mengalir membasahi celananya
"enak mas Yo?" disertai senyum kecil Edi yang menikmati menyiksa Haryo, disertai tertawa dari Sapri sambil membekap muka Haryo dalam keteknya.
"yuk Pak Edi kita bawa kedepan" sahut Sapri
dibawanya Haryo dalam kondisi seperti itu ditambah lagi dengan buff yang kembali menutupi muka Haryo. Dikawal dengan cekatan untuk menghindari terlihat oleh penghuni lainnnya.
"hhmmppp...." seru Haryo sambil menahan pegalnya sendi mulut menahan sumpalan.
sesampainya mereka di lokasi yang disebutkan oleh Sapri.
"Ayo pak kita kita iket disini" seru Sapri
dibukanya tali yang mengikat tangan Haryo serta borgolnya, diikatkan kembali tangan haryo melintang seperti dalam posisi direntangkan. dipasangkan kembali borgol kepada tiap pergalangan tangan Haryo pada pagar parkiran untuk menambah kekangan.
"Buka aja celananya" kata Edi
di turunkannya celana boxer yang digunakan Haryo mengekspose penis haryo yang tinggi
direntangkannya kaki Haryo sejajar dengan bahunya lalu diikatkan kakinya pada pagar. dan tak lupa dipasangkan juga borgol pada tiap kaki Haryo untuk menambah ikatan untuk memastikan Haryo tidak dapat lepas. menciptakan sebuah panjangan tubuh haryo yang non atlestis namun menggoda. keringatnya pun terlihat melumuri badan Haryo yang sedari tadi disiksa oleh Sapri dan Edi terlebih lagi kamar Haryo tidak menggunakan AC.
burungnya Haryo tegak memanjang lurus dari tubuhnya menantang siapapun yang melihatnya terutama Sapri dan Edi yang melihat kesempatan untuk memainkan benda pusaka Haryo. digenggamnya burung Haryo dalam genggaman Sapri, mengakibatkan Haryo tersentak kaget dan melenguh
"MMMPHHH"
"Nikmatin aja mas" jawab Sapri, tak lama diludahinya burung Haryo oleh Sapri dan mulai dikocok perlahan, sembari Edi memainkan pentil Haryo. lenguhan dan desahan Haryo tak kunjung berhenti, tertahan oleh sumpalan mulutnya ia menikmati tiap ransangan yang diberikan oleh Pak Edi dan Pak Sapri terhadap dirinya. secara tiba - tiba jepitan jemuran yang menempel pada pentil Haryo dicabut oleh Pak Edi dan ditekan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa. sehingga terdengar suara teriakan Haryo yang tertahan oleh sumpalan kaos kaki.
"MMMMMMMMPPPPPPPPPPPPPHHHHHHHHH!!!!!!!"
namun tak disangka, hal membuat dirinya mengalami ejakulasi yang sangat dahsyat, tak henti hantinya burung Haryo mengeluarkan pejunya, samburan pertama mencapai motor sesama penghuni kosan mengotori plat nomornya.
"Kayaknya udah puas ni si Mas Haryo" tanya Sapri pada Edi. terdengar nafas Haryo yang tersenggal senggal akibat sumpalan mulutnya disertai dengan letihnya dirinya yang daritadi disiksa oleh Sapri dan Edi.
"iya ni pak Edi, cuman cupu ah masa gini aja dilepasin? gimana mas Haryo mau lanjut lagi?" tanya Sapri dengan nada ledekan. Haryo hanya bisa menggerakan kepalanya naik turun menandakan dirinya belum mau dilepaskan.
"Udah tawanan ini kita simpen dulu dikamarnya sampe besok" sahut Edi pada Sapri.
"Yuk, kita bungkus" balas Sapri.
dilepasnya ikatan yang membelenggu tangan dan kaki Haryo dari tali sampai borgol yang menyangga dirinya pada pagar parkir motor kosannya. dipasangkannya kembali celana Haryo untuk menutupi burungnya yang tampak mulai keras kembali. kali ini Haryo hanya di borgol 1 kali saja di tangannya oleh Sapri dan Edi, menggiringya masuk ke kamar Haryo.
untuk pertama kali untuk malam itu Sapri melepas saputangan yang menutupi mulut Haryo dan menarik kaos kaki yang mengisi mulut Haryo. terdengar suara napas Haryo yang menderu menghirup udara dengan mulutnya. belum sempat Haryo berucap kata, dirinya disumpal menggunakan ballgag hitam yang ia beli untuk kegiatan ini. diikatkan talinya sekencang mungkin oleh Sapri. di dudukan Haryo pada bangku dalam kamarnya oleh Edi dan mereka mulai membuka borgol di tangan Haryo dan melanjutkan untuk mengikat Haryo pada bangku. mengikat bagian dadanya, ke senderan bangku dilanjutkan dengan ikatan yang lumayan kuat pada tangan Haryo di belakang senderan bangku, dan tak luput juga kaki Haryo diikat pada masing masing kaki bangku. Sapri bertumpu pada pegangan tangan bangku dimana Haryo terbelenggu. menatap Haryo dengan muka sinis, dan dirinya mengeluarkan sebuah kaos kaki kering bekas yang ia temui di pos tadi. diikatkan persis diantara hidung dan muluntya Haryo memaksa dirinya untuk mencium aroma kaos kakinya. lalu ditutup dengan Buff Sapri yang baunya lebih tajam dari milik pak Edi.
"Udah ya mas Haryo, istirahat dulu, sampai jumpa besok pagi" seru Edi sembari menutup pintu kamar Haryo dan menguncinya dari luar.
"Enak juga ya pak Edi ngerjain anak orang" seru Sapri.
"iyalah apalagi kalo dia yang minta" Jawab Edi.
![](https://img.wattpad.com/cover/233335788-288-k787614.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertolongan yang membawa nikmat
Художественная прозаSeorang mahasiswa yang sedang menjalani tingkat akhir skripsi menemukan dirinya sebagai bentuk penelitian dalam skripsinya, namun sebuah malapetaka diawal penelitian yang membawa sebuah kenikmatan seumur hidup dalam hidupnya hingga setelah masa skri...