4.

797 97 7
                                    

Sudah dua jam Naruto berdiri di tengah badai salju tepat di sebuah rumah mewah yang dibentengi pagar raksasa. Dengan tangan yang terasa beku, Naruto menekan bel, berharap ada yang membukakannya pintu.

"Hn? Siapa disana menghalangi jalan?",gumam seorang pria raven dari dalam mobilnya.

Pria raven itu menekan sebuah tombol yang ada pada remote dan pintu pagar pun secara otomatis terbuka.

"Siapapun kau, segera masuk ke dalam mobil",ucap pria raven itu membuka jendelanya pada seorang pria yang menunggu di depan gerbang rumahnya.

'Siapa?',pikir Naruto setelah masuk ke dalam mobil dan mobil pun kembali melaju dengan pintu gerbang yang kembali tertutup saat Naruto hendak menengok ke belakang.

"Apa kau kenal seorang pria bernama Itachi?",tanya Naruto pelan dengan bibir yang membeku.

"Dengan Aniki? Dia ada di dalam kamarnya sejak seminggu atau beberapa hari yang lalu, kalau kau temannya, segera bujuk dia keluar"

Pria raven itu bertepuk tangan dan pintu rumah besar itu pun otomatis terbuka.

"Kamarnya ada di lantas lima, naik dan segera bujuk dia",ucap si pria raven acuh setelah keduanya masuk ke dalam rumah besar itu.

Naruto pun langsung mengangguk dan berjalan menuju arah yang telah diberikan padanya sementara pria raven tadi nampak berjalan ke arah tangga yang berlawanan.

'Seorang pria mencari aniki? Semoga dia tidak tewas dibunuh sesaat setelah pintu kamar terbuka',pikir si pria raven segera menutup pintu kamarnya.

Disisi lain Naruto yang sudah berada di depan pintu kamar, masih merasa enggan untuk mengetuk pintu karena telah datang tanpa diundang. Naruto berpikir mungkin saja Itachi akan marah padanya, walaupun sebenarnya Itachi belum pernah terlihat marah padanya.

"Sa-sayang...",gumam Naruto pelan di depan pintu dengan wajah merona.

Anehnya dengan suara kelewat pelan dari Naruto, pintu kamar itu segera terbuka tapi ruangan di depan Naruto malah nampak sangat gelap.

Walaupun merasa heran dengan itu, Naruto tetap melangkah masuk.

"WAAAAH!",teriak Naruto seketika.

Sementara itu pria raven yang tadi membawa Naruto masuk, mendadak tersenyum aneh,'aahh... Sepertinya dia sudah mati' pikir si pria raven.

Kembali ke Naruto, ia begitu terkejut ketika tubuhnya di angkat dan digendong ke atas tangan seseorang, Naruto hanya dapat mendengar deru nafas orang itu di lehernya.

Dengan jantung yang tiba-tiba berdetak kencang, Naruto langsung memeluk orang itu dan menangis haru.

*****

'Dia tidak mati',pikir si pria raven bungkam ketika dirinya mendapati anikinya yang bengis malah terlihat memangku seorang pria yang secara iseng dibawanya masuk dari depan pintu gerbang.

Dengan wajah bersemu merah, Naruto menatap ragu ke depan ke arah pria raven yang tadi memperbolehkannya masuk ke dalam dengan dingin. Sementara itu, Itachi nampak menepuk-nepuk pelan kepala Naruto dengan wajah kalem.

"Aniki, dia siapa?",tunjuk pria raven tidak terima.

"Calon kakak iparmu",balas Itachi singkat dengan ekspresi wajah Naruto yang semakin bersemu merah.

"Tidak mungkin",gumam pria raven itu pelan disertai tatapan merinding ketakutan.

"TOU-SAN, KAA-SAN! ANIKI MEMBAWA CALON KAKAK IPAR",teriak Sasuke dengan suara keras.

Mendengar kegaduhan itu, satu persatu orang di dalam rumah mewah yang awalnya sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing, berbondong-bondong keluar.

"ITACHI AKAN NIKAH?!"

"ITACHI AKAN NIKAH? BOHONG!"

"TIDAK MUNGKIN, ITACHI NIKAH?!"

Teriak seluruh orang yang ada di dalam rumah kompak disertai raungan histeris.






Jumat, 23 April 2021
22:01

LOVE UNITES USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang