'Kekasihku yang manis, kah? Tidak.. mungkin sebentar lagi dia akan selalu ada di hidupku',pikir Itachi sudah bersiap menunggu Naruto di bawah tangga dengan dipandangi beberapa pasang mata yang lebih tak sabar menunggu.
'Apa kakak benar-benar akan menikahi pria itu? Dia bahkan terlihat seumuranku dengan wajahnya yang seperti itu. Bagaimana dia bisa menggaet kakakku yang seperti itu?',pikir Sasuke masih tak habis pikir, tak dapat menerima kenyataan.
"..."
'Wah, aku gugup! Ta-tanganku.. mengapa susah sekali menarik gagang pintu ini? Padahal tadi aku sudah sangat bersemangat di depannya...',pikir Naruto sama sekali tidak bisa berpikir harus berbuat apa disaat 'ini' adalah saat mendebarkan di hidupnya.
*****
"Naru-chan lama sekali",gumam Itachi mulai merasa gelisah, tidak mungkinkan anak itu kabur disaat dia sendiri dengan gagah berani datang menemuiku dengan membawa barang-barangnya itu?
'Naru-chan...?',gumam Itachi menggepalkan erat tangannya yang menjulur di pegangan tangga.
"...",para anggota keluarga selain Sasuke pun melihat Itachi dengan bimbang.
"Itachi, susul saja ke atas",ucap Mikoto merasa aneh dengan Itachi yang masih menunggu di bawah bersama mereka.
"Baik, kaa-san",balas Itachi langsung menoleh setelah cepat tanggap dengan teguran ibunya.
'Sepertinya calon menantuku tidak baik-baik saja. Dia mungkin terlalu gugup untuk menemui kami di bawah. Walaupun dia adalah seseorang yang dipilih Itachi, tapi bagaimanapun dia masih seorang anak kecil!',pikir Mikoto setelah berhasil mengambil keputusan dengan tenang dan bersikap.
'Yah.. begitulah istriku! Dia begitu mirip dengan putra sulungku sementara putra bungsuku mirip aku',pikir Fugaku yang masih stay cool, tidak jelas ingin melakukan apa dengan terus meminum kopi di cangkirnya sembari duduk dengan tenang.
*****
"Ada apa sayang?",tanya Itachi sembari membuka pintu kamarnya.
"A-aku si-siap kapanpun!",ucap Naruto dengan kaku, bahkan ia tidak terkejut dengan Itachi yang tiba-tiba membuka pintu tanpa sepengetahuannya.
"..."
Dengan pelan dan perlahan, Itachi mengangkat kedua tangannya hanya untuk menggenggam sepasang tangan mungil itu.
"Jangan khawatir, Naru-chan! Kalau kau tidak bisa berjalan akan kugendong. Kalau kau merasa gugup hingga tak sanggup bicara, pegang saja aku",ucap Itachi berusaha menghangatkan tangan Naruto yang sangat dingin.
"...?",Naruto pun menoleh ke arah Itachi dengan perasaan bimbang.
*****
'BODOHNYA AKU! INI JELAS SEPERTI LAMARAN PERNIKAHAN DAN AKU BELUM MEMBERITAHU APAPUN TENTANG INI PADA TOU-SAN, KAA-SAN',batin Naruto berteriak setelah beberapa jam ia akhirnya tenang dan dapat mengerti arti pembicaraan panjang orang-orang selama ini.
"Jadi begitu, itu ide bagus, Itachi",ucap Fugaku merespon dengan tenang.
Disisi lain Mikoto nampak serius,"tapi bukankah ini masih terlalu sederhana? Bagaimana jika pernikahannya diadakan dan dirombak seperti Kastil Kerajaan? Lihat, seperti melambangkan ikatan tanpa batas bagi pasangan pengantin baru. Itachi, bukankah ini lebih baik daripada pernikahan yang 'masih sederhana' itu?"
'Aku tidak tahu sejak kapan pembicaraan ini melenceng ke arah pernikahan. Dan mengapa kaa-san menanggapinya dengan begitu serius?',pikir Sasuke tidak mengikuti alur pembicaraan yang ada di depannya.
"..."
Dan Itachi masih mendengarkan dengan tenang. Ia hanya menggenggam sepasang tangan milik Naruto yang saat ini berada di dalam pangkuannya, menaruh dagunya di atas bahu Naruto dan nampak tidak terganggu dengan pembicaraan yang ada.
"Bu-bukankah ini terlalu cepat?",tanya Naruto merasa ingin mati rasanya.
"Tou-san, kaa-san, Naru-chan benar! Ini baru pertemuan pertama kalian, tidak perlu terburu-buru dan kalian pun bisa mengenal calon menantu kalian dengan lebih banyak. Jika terlalu cepat menjadi bagian keluarga, takutnya tidak sesuai ekspektasi dan kalian mengelak, terus melakukan hal-hal aneh seperti mengganggu pria kesayanganku ini"
"???"
Naruto terbujur kaku menatap ke depan,'tidak sesuatu ekspektasi?! Mengganggu? Berubah pikiran?!' pikirnya merasa sangat bodoh karena berusaha mengelak.
"Aku ingin bersama Itachi Uchiha!?"
"...?",kali ini Itachi terlihat memusatkan pandangannya hanya pada Naruto.
"Naru-chan, tidak perlu terburu-buru. Aku tidak ingin membuat tekanan pada dirimu, kau masih bisa menikmati kehidupan mudamu dengan tenang dan bebas",bujuk Itachi, sepertinya meremehkan kesungguhan Naruto terhadapnya.
"Tanganmu hangat, aku suka! Suaramu membuatku bergetar, tidak mungkin aku tidak suka! Aku senang saat kau mendekapku dan terus menyemangatiku! Kalau akhirnya ini menjadi tekanan untukku, bisakah kau terus menenangkanku dengan semua hal yang ada pada dirimu?"
"Yak, serahkan saja ini pada kaa-san! Anata, kita bisa pergi ke kediaman calon menantu kita untuk pembicaraan lebih lanjut",ucap Mikoto tiba-tiba menengahi pembicaraan.
"...?!",dan tentu saja itu terjadi secara tiba-tiba!
Ketakutan Naruto menjadi kenyataan!
Akankah keluarga Naruto memberi restu pada anak mereka Naruto yang masih tergolong muda untuk menikah?
Saksikanlah! DENG! DENG! DENG!
😯Yang pasti bukan di chapter ini🤣
Sabtu, 4 Desember 2021
18:24
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE UNITES US
RandomProlog + 8 Chapter [End] Sabtu, 6 Maret 2021 sampai ? Cintaku bisa membunuhmu- Itachi Aku akan melakukan apapun asal bisa bersamamu- Naruto Kisah dua insan yang dipertemukan oleh takdir (Itanaru). -Dibuat sesuai saran dari salah satu penggemar cerit...