Ruang Tunggu

2.9K 206 86
                                    

Aku berjalan menuju ruangan yang terletak di sudut kantor ini.
Ruang tunggu yang nampak lenggang..
Ku memasuki ruangan dengan penuh perasaan campur aduk dan pikiran yang semrawut .

Bukan masalah dipecat di depan orang banyak,
Tapi aku membayangkan, bagaimana nanti aku harus menghabiskan sehari-harinya di apartemen tanpa ada kegiatan satu pun ..
Dan hanya menunggu suami pulang kerja ..huft

'padahal kan, lagi pengantin baru gini biasanya ingin selalu dekat dengan suami tercinta ' keluhku dalam hati.

Akhirnya Azof datang tepat 1 jam aku menunggunya dari tadi.

Aku duduk terdiam membisu..
Padahal rencanaku ingin mengeluarkan amarahku saat bertatap muka dengannya seperti sekarang ini.
Tapi kenapa mulutku tiba-tiba saja terkunci?
Lidahku kelu..

Aku hanya bisa tak memandanginya saja..

Azof menghampiri dan duduk di atas meja tepat di depan aku duduk di sofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azof menghampiri dan duduk di atas meja tepat di depan aku duduk di sofa.
Otomatis membuatku harus melihat matanya.

Tapi hanya sebentar ku menatapnya,
Ku alihkan mataku saja ke bawah..
Jadi aku enggak melihat matanya yang tajam itu.

Azof meraih tanganku dan memainkan jari-jariku yang lentik ini.

"Masih marah?" tanyanya dengan lembut.

Aku menjawabnya dengan helaan nafas saja.
Itu sudah cukup menggambarkan, bagaimana perasaanku saat ini..
Perasaan yang sangat-sangat kesal.

Masih dengan tangannya yang memainkan jemariku.
"Aku ingin, kamu memanjakan dirimu di Apartemen saja. Kenapa harus lelah kerja di kantor ? Aku ingin ketika aku pulang, kamu menyambut bahagia kedatanganku dari kantor..bukan yang sama-sama pulang, sama-sama capek kerja terus sampai di Apartemen langsung tidur masing-masing. Aku enggak mau itu !" jelasnya padaku.

Aku masih enggan menatapnya..
Kuarahkan sorot mataku ke sudut kiri ruangan ini.

Sehingga membuat tangannya menggeser arahnya melalui dagu ku dan membuatku kembali harus menatap matanya yang elang itu.

Sehingga membuat tangannya menggeser arahnya melalui dagu ku dan membuatku kembali harus menatap matanya yang elang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RASAKU, KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang