Apartemen 1

2.4K 115 19
                                    

Seperti biasa, Azof pun membukakan pintu mobil untukku.
Aku sempat berpikir dalam hati 'Apakah dia selalu memperlakukan perempuan seperti ini ?'
Pasti pacarnya sangat bahagia mendapatkan lelaki seperti dia.

Mobil pun melaju ..
Dan akhirnya perjalanan kami pun sudah sampai dekat dengan kontrakanku ..
Tapi terlihat keramaian diluaran sana. 'Ada apa ya ?'
Azof pun menghentikan laju mobilnya.
"Ada apa ini ? Kok banyak orang di jalanan sambil berlari-lari ." ucapku.
"Sebentar gue turun dulu ." ucap Azof padaku dan meninggalkanku sendiri di dalam mobil.
Kulihat Azof tampak serius berbicara dengan orang.
Aku pun melihat-lihat ke berbagai arah.
Kulihat ada orang yang membawa batu dan kayu balok.

Azof pun kembali masuk ke dalam mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azof pun kembali masuk ke dalam mobil.
"Sepertinya kita enggak bisa masuk ke daerah kontrakan lo deh, Co !" ujarnya.
"Lagi ada tawuran antar warga Co, Mending kita menyingkir dulu deh dari sini dulu." tambahnya lagi.
"HAH !! TAWURAN ! Ya udah gini aja, mobil kan enggak bisa masuk ke dalam, aku jalan aja ya !" ucapku.

"Gila kali lo !! Itu bahaya loh !! Enggak,, lo ikut gue aja sekarang !" paksanya kepadaku.

"Gila kali lo !! Itu bahaya loh !! Enggak,, lo ikut gue aja sekarang !" paksanya kepadaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tapi Zof! Itu tinggal beberapa meter lagi kok. Belok kiri terus sampai deh ke kontrakanku. " kataku dengan agak sedikit memaksa.
"Ini tuh bahaya Co ! Jangan ngeyel deh . lo tuh baru disini, sendirian pula. Gue bukan orang yang bisa tega melihat perempuan sendirian dan enggak ada saudara satu pun di Jakarta, berada dalam situasi genting seperti sekarang ini. Tolong hargai gue sebagai lelaki yang punya prinsip ! Sekarang lo ikut gue, gue ajak ke tempat yang aman!" perintahnya padaku.

Azof pun menyalakan mesin mobilnya dan langsung tancap gas menghindari situasi keramaian di jalanan ini .
"Iya, tapi aku mau di bawa kemana? " tanyaku dengan volume tinggi.
"Zof,  tolong jawab! Buatku adalah sama bahayanya antara aku nekat menerobos kerumunan massa dan mengikuti kamu sekarang ini !" ucapku tegas.
Azof pun merapatkan mobil ke bagian kiri jalan dan menghentikan mobilnya.
Lalu dia menatapku...
"Gue bukan lelaki enggak bertanggung jawab, apalagi menghadapi perempuan yang enggak punya siapa-siapa di kota besar seperti ini,, gue punya hati Co ! Lo sama dengan nyokap gue,, sama-sama perempuan, makhluk yang lemah !" ucapnya.
Azof kelihatannya sungguh-sungguh atas ucapannya.

RASAKU, KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang