Junkyu dan mimpi anehnya, membuatnya menghindari Park Jihoon.
__________________
Junlyu bangun dari tidurnya dengan perasaan gelisah.
Matanya mengedarkan pandangan dan memindai seisi kamar kosan nya.
"Cuma mimpi . . ." desahnya lega.
Junkyu mengusak rambutnya kasar. Bagaimana bisa dia mimpi seperti itu.
Bagaimana bisa ia bermimpi pacaran dengan Park Jihoon, teman sejurusannya itu?
Padahal mereka tak pernah terlibat love line sebelumnya.
"Anjirr mimpi apaan sih gue?" gerutu Junkyu.
Bagaimana bisa di dalam mimpi mereka menjadi sepasang kekasih yang begitu mesra. Junkyu bahkan mengingat dengan jelas cuplikan cuplikan mimpi di otaknya seperti roll film.
Bagaimana ia yang mengambil beberapa foto mesra bersama Jihoon, dan bagaimana tiba-tiba hujan datang di mimpinya hingga Jihoon rela membuka jacket nya untuk menyelimuti Junkyu, dan perhatian-perhatian kecil dari Jihoon.
Junkyu rasanya seperti menonton film romansa dirinya dengan Jihoon di dalam mimpi.
Dengan cepat lelaki manis itu meraih handphone nya dan mengetikkan sesuatu di pencarian google,
Pertanda mimpi pacaran dengan teman sendiri
Begitu yang Junkyu ketikkan di google nya.
Setelah muncul beberapa artikel Junkyu membuka sebuah laman teratas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Matanya membulat seketika membaca deretan kata disana.
Junkyu tiba di kampus pukul 10.10 pagi, 20 menit lagi ia ada kuliah. Lelaki tinggi itu memarkirkan motor scoopy nya yang berwarna cream di parkiran kampus seperti biasa.
"Kyu, kuliah?" tanya Jihoon yang tiba-tiba sudah muncul di parkiran kampus.
Junkyu terlonjak kaget, kenapa bisa lelaki yang paling dihindarinya malah jadi orang pertama yang ia temui setibanya di kampus.
"Eh i-iya Ji, gu-gue ke kelas dulu ya" gagap Junkyu yang tanpa menatap Jihoon segera melangkahkan kaki nya menjauh.
"Kenapa tu anak jadi gagap gitu?" gumam Jihoon bingung melihat sikap Junkyu.
Jihoon dan Junkyu sebenarnya dibilang dekat sebenarnya tidak, dibilang tidak dekat tapi mereka cukup sering nongkrong bareng.
Mereka tak pernah sekelas untuk mata kuliah wajib jurusan. Tapi mereka pernah sekelas saat kelas mata kuliah umum universitas saat semester 2. Tapi ya, hanya sekedar itu.
