6

5.4K 446 33
                                        

jaemin sedari tadi hanya duduk dan memainkan ponselnya, niatnya yang ingin bermain game ia urungkan saat samar-samar mendengar kedua hyungnya itu sedang bertengkar.

apa taeyong hyung kecewa padaku?
apa yang harus aku lakukan sekarang?
kenapa tadi aku diam saja saat disentuh, bodoh!
ingin ditaruh dimana muka tampan ku ini saat renjun tau bahwa aku berada dipihak bawah?

kira-kira seperti itu bayang-bayang pertanyaan dibenak jaemin.

jujur saja jaemin menaruh rasa pada renjun, tapi renjun hanya menganggap nya candaan lagi pula setau jaemin rubah kecil itu lebih menyukai jeno.

jaemin duduk ditepi ranjang dengan mendekatkan handphonenya itu.

"Jadi aku harus bagaimana jeno? aku takut bila ada yang merebut renjun"

"Nyatakan saja perasaan mu itu na, lagi pula seperti nya ia suka padamu"

"Aku takut bila ia menolak ku dan menjauhi ku jeno, atau mungkin kita tidak akan sedekat ini"

"Tolak atau terima itu konsekuensinya, astaga jaemin sejak kapan kau menjadi banci seperti ini? Menyatakan perasaan saja takut"

"Diam kau, baiklah aku akan menyatakan perasaan ku sekarang, doa kan aku Lee"

"pasti, aku akan bertemu haechan jangan mencari atau mengganggu ku setelah ini"

setelah jeno mematikan telfon jaemin bergegas mengambil cokelat yang telah ia beli karna ini bertepatan pada hari valentine tidak ada salahnya bukan ia memberi renjun cokelat?

"renjun, boleh aku duduk?" jaemin menghampiri renjun yang sedang duduk dengan meminum minuman sodanya.

"Apa kau sakit jaemin? biasanya kau langsung duduk tanpa seizin ku" jaemin duduk dan menatap renjun yang bermain ponsel.

"ini untuk mu" jaemin mendorong cokelat yang ia taruh dimeja kearah renjun, sedangkan renjun hanya terbengong dan menatap jaemin lagi.

"kau benar-benar sakit ya?" Jaemin tersenyum kaku, bahkan lidahnya seperti mati rasa.

"hari ini valentine renjun, jadi aku ta-"

"jaemin, boleh aku cerita padamu?"

jaemin hanya tersenyum kecil dan mengangguk "jika aku boleh jujur, aku suka pada jeno dan aku sedikit cemburu padanya saat kemarin konser ia sangat dekat dengan haechan, ahh mengingat nya saja membuat ku kesal"

apa rubah kecil itu sangat tidak peka? kenapa ia sangat lancar mengucapkan rasa sukanya pada jeno saat dihadapan nya saja menyukainya, jadi ini adalah penolakan yang bahkan belum menyatakan?

"Huang renjun kau membuatku gila" jaemin melempar handphonenya ke samping kasur dan mengacak-acak rambutnya itu, seperti nya benar ia sudah gila karna renjun.

tanpa ia sadari sedari tadi jaehyun memerhatikan nya dari arah pintu "kau kenapa?" Jaemin yang kaget memundurkan badan nya dan memeluk bantal.

"h - hyung? sejak kapan datang?" jaehyun menghampiri jaemin tapi jaemin semakin memojokkan dirinya "jangan mendekat hyung"

jaehyun semakin mendekat dan tiduran disamping jaemin, tiduran dengan tenang.

"aku lelah, aku ingin tidur dengan mu" jaehyun membalikan badannya dan menarik jaemin kedalam pelukannya, jaemin hanya menahan nafas nya saat mukanya berhadapan langsung oleh jaehyun.

tapi selang beberapa detik ia sudah tidak kuat untuk menahan nafasnya, dan mulai bernafas walau sedikit-sedikit.

"hyung" jaehyun hanya memejamkan mata ia tidak berniat sama sekali untuk tertidur. "hm?" jaehyun membuka matanya dan mengunci tatapan jaemin.

"itu, a - aku rasa kita tidak boleh seperti ini" jaemin membataskan tubuhnya dengan jaehyun, ia menahan dada jaehyun agar tidak lebih mendekat.

"apa maksud mu? kau menolak ku?" Keberanian yang tadinya setinggi langit itu sudah jatuh, atau bahkan menghilang sejak jaehyun menatapnya. "tidak hyung, aku hanya kasihan pada taeyong hyung aku merasa bersalah"

jaehyun terkekeh mendengar ucapan jaemin dan itu sukses membuat nya merinding. "kasihani saja dirimu dahulu jaemin, kau ini bodoh juga ya?"

Jaehyun duduk dan menatap jaemin, ia menyilang kan tangannya "aku tau kau suka pada renjun, dan renjun menyukai jeno, benar bukan?"

tentu jaemin kaget tentang jaehyun yang mengetahui bahwa ia menyukai renjun, dan jeno? kenapa ia juga tahu itu?

"kau ini polos mendekati bodoh jaemin, kau tidak tau bahwa sahabat mu itu sedang mengelabui dirimu?"

jaemin bangun dari posisi tidurnya dan duduk menghadap jaehyun "apa maksud mu hyung?"

"biar lebih jelas, aku akan memutarkan ini untukmu" jaehyun mengambil ponselnya dan memutar sebuah rekaman.

"Jadi bagaimana jen? aku sangat risih jika jaemin mengganggu ku terus-menerus"

"kau ini bawel sekali Huang, aku ingin bertemu haechan sekarang"

"bantu aku terlebih dahulu jeno!"

"baiklah - baiklah, bagaimana jika kita kerja sama?"

"kerja sama bagaimana?"

"kau membantu ku untuk mendapatkan haechan, dan kau akan mendapatkan mark hyung, bagaimana? jangan munafik renjun, aku tau kau suka pada mark hyung"

"A - apa? kau ingin melakukan cara kotor?"

"sudahlah cepat, mau atau tidak? jika tidak aku tidak akan membantumu mengusir jaemin dari hidupmu"

"baiklah aku setuju, cepat beritahu aku caranya menjauhkan jaemin"

"jaemin baru saja menelfon ku, ia bilang ingin menyatakan perasaan nya padamu kau tolak saja dengan alasan suka padaku, aku yakin 100% ia akan mundur jika tau kau suka padaku"

"kenapa kau pede sekali? bagaimana jika ia tidak percaya?"

"aku ini sahabat nya, kau ikuti saja caraku pasti berhasil"

"baiklah, terimakasih sarannya aku tutup ia sudah ingin kesini"

seperti itu isi rekaman di ponsel jaehyun, jadi ia dikelabui oleh sahabatnya? kenapa jeno sangat tega melakukan ini?

"bagaimana? drama mereka sangat bagus, seharusnya mereka debut menjadi aktor bukan?" jaehyun mematikan handphonenya dan memasukkan nya kembali ke dalam kantong.

jaemin tersenyum kecil dan menundukkan kepalanya dalam-dalam tanpa ia sadari air mata sudah turun membasahi pipinya, jaehyang melihat itu menatap jaemin lekat dan mulai mengelus air mata jaemin.

"jangan menangis, kau sangat jelek jaemin aku berani bersumpah" jaemin langsung memukul tangan jaehyun, ia mengusap air matanya dan menatap jaehyun.

"aku sudah tidak menyukai renjun, percintaan member dream sangat rumit aku tidak akan ikut serta"

jaehyun hanya mengangguk dan menutup matanya, sangat sombong jika dilihat-lihat tapi sedikit tampan.

"hyung, jika aku meminta sesuatu apa kau akan mengabulkan nya?" jaehyun kembali membuka matanya dan menatap jaemin, apa anak ini ingin bermain lebih jauh?

Tanpa ucapun jaemin sudah tau maksud dari tatapan jaehyun yang berarti 'apa?'

"Aku ingin kita seperti awal, tidak ada apa-apa dan hyung harus bersama taeyong aku tidak ingin menjadi orang ketiga, taeyong hyung pasti sangat sakit"

"kau pikir dirimu siapa na? jangan pernah mengatur hidupku"

jaehyun beranjak dari duduknya dan meninggalkan jaemin, ia pergi begitu saja karna mood nya yang hancur hanya dengan jaemin selalu mengucapkan taeyong, taeyong dan taeyong.

"Mari buat dirimu acuh terhadap taeyong, na jaemin"

[4] the scandal idol - 2JAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang