Bag 9

34 7 0
                                    

Wow sudah bab 9 aja..... Vote comment nya jangan lupa ya...
















































Malam sudah tentu menjadi teman baik para siswa siswi sekolah ini. Semua siswa yang mengikuti kelas tambahan sudah Menyusun buku masing masing dengan tujuan pulang ke rumah dan memeluk kasur masing masing.










Ya, termasuk lia dan Soobin.











"Ayo ke halte bis." Ujar soobin sambil menarik pelan kerah gadis itu.













"Kau saja." Ujar lia.











"Aku tinggal nih ya..." Ujar Soobin

"Iya"

"Hei.aku benar benar pergi loh" Ujar soobin lagi sambil berjalan pelan.

"Iya pergilah" Ujar lia lagi.

"Aku pergi ya... Dadah" Ujar soobin sambil berjalan keluar kelas.












Namja itu memang berjalan keluar kelas, namun beberapa saat kemudian, dia kembali lagi, lalu menarik tas gadis itu dan membawanya keluar kelas.

"Yak! Soobin kembalikan tasku!" Pekik lia mengejar soobin hingga keluar kelas.





































***

Akibat aksi kejar kejaran tadi, kini kedua insan itu duduk dengan bungkam.






Mereka ketinggalan bus terakhir hari itu.















Soobin tak henti meminta maaf pada lia yang mendiamkannya dengan raut kesal.






Bagaimana mereka sekarang pulang? Naik taxi? Sepertinya tidak bisa, tak ada taxi yang lewat malam itu.




Mereka hanya duduk diam di halte bis hingga seseorang mengejutkan mereka.

Guru pengawas.







Mata Lia membulat melihat Guru itu.


Tentu dia sayang akan nilainya. dia tidak mau mendapat poin pelanggaran.






"Hei Soobin"panggil Lia.




Soobin menoleh senang kearah Lia.

"Akhirnya kau mau bicara denganku..... hore!!!!"pekik Soobin senang.

mata lia melotot kearah soobin.


"Hei pelankan suaramu!!!"ujar lia dengan berbisik namun penuh penekanan.



"Kenapa?!aku kan senang karena kau tidak mendiamkan ku lagi..."ujar Soobin dengan suara yang di kuat kuatkan.

soobin lalu berdiri di depan Lia.


"HORE!!!AKU TIDAK DIDIAMKAN LAGI--"




"Hei! siapa itu? kalian kelihatan seperti murid di Sekolah tempatku mengajar"


Soobin menoleh melihat siapa yang memanggil.





































Sekarang dia tau kenapa Lia menyuruhnya jangan berisik.
























Lia segera menarik Namja itu dan mulai berlari menjauhi halte.



"Hei jangan lari!!!"





















2 kali, terjadi aksi kejar kejaran.






















Yaampun, lia hampir menangis karena kelelahan. dia bahkan harus berlari lebih kencang dari Soobin. Soobin kakinya panjang. Jadi namja itu dengan mudah berlari kencang tanpa membuang banyak tenaga.





















































































Soobin menoleh kebelakang. Dilihatnya gadis itu sudah ketinggalan agak jauh darinya. dan guru pengawas juga sudah menyusul gadis itu.










Soobin segera berlari putar balik kearah gadis itu, lalu berjongkok di depan gadis itu.



Lia langsung mengerti apa yang dimaksud, langsung naik begitu saja ke punggung namja itu.



















mereka berlari memasuki gang gang kecil yang berkelok kelok, dan membuat guru pengawas kehilangan jejak mereka.



















































Soobin menurunkan lia saat dirasa sudah aman. begitu Lia turun, Soobin langsung jatuh terduduk karena kelelahan.


Lia ikut duduk di samping Soobin, lalu memberikan sebotol air yang tadi pagi dibawanya dari rumah.



Soobin tersenyum, lalu mengambil botol tersebut. Namun,namja itu hanya membuka tutup botol yang masih tersegel itu, dan memberikannya pada Lia.




Lia jadi ikut bingung.







"Kenapa kau berikan padaku?"tanya Lia.



"Bukankah kau memberikan air mineral itu, dengan maksud memintaku membukakan tutupnya? biasanya perempuan begitu."ujar Soobin.



Lia hanya terkekeh.

"Paboya. Aku memberikan air mineralnya untukmu. bukan meminta dibukakan tutup botol. aku tidak semunafik itu kau tau? kalau tutup botol aku juga bisa buka sendiri."balas Lia.

Soobin hanya ber oh ria lalu mengambil botol air yang tadi di tangan Lia, lalu meminumnya.
















Lia juga mengeluarkan tissue, lalu memberikannya pada namja itu.





























Namun ternyata,malam itu tak berakhir begitu saja.





































"Selamat datang di wilayah kekuasaan kami....dari seragamnya, wow. sekolah elit itu ternyata. serahkan semua uang kalian!"





































































"Para Berandal"batin Lia.













































Lama Banget gak update ya.... hadeh author kan masih sekolah. masih dedek dedek SMP. jadi masih ujian akhir semester.....


Ayok Vote Commentnya jangan Lupa ya.... ❤❤❤❤❤❤❤❤❤

bye bye




Save My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang