Bag 4

59 10 5
                                    


Please comment and vote..

"Lia, Lia..."

samar samar Lia mendengar suara asing yang sudah lama tak ia dengar.

perlahan ia membuka matanya.
dia terkejut.

"bu... bu.. Jong....kim.."lirihnya

"iya ini aku. siapa lagi. Bangunlah. Kau tertidur di pelajaran tambahan untuk yang ke 3 kalinya."ucapnya gusar.

"sebagai hukumannya, fotokopi 100 lembar soal ini masing masing dua rangkap."ucapnya sambil meletakkan tumpukan kertas tebal keatas meja Lia.

Lia hanya mendengus.

waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Kelas tambahan baru saja selesai. Lia langsung Berlari dari lantai tiga ke lantai dua. lebih tepatnya ke sebuah ruangan yang biasa digunakan untuk mencetakgandakan kertas.

Lia membuka pintunya.

Ruangan yang sekarang sudah jarang ada di banyak sekolah.

dia melangkah masuk ke dalam, dan mencetak semua soal soal sialan itu.

sambil mencetak, matanya menelusuri setiap ruangan dan terhenti pada kalender tahun tersebut.

'3 Februari 2010'

matanya melotot kaget.

"aku pasti bermimpi."ucapnya sambil mencubit lengannya.

"aww, bu... bukan mimpi."ucapnya.

sudah 30 menit dia disana, dan semua soal sudah selesai.

dia bergegas pergi ke lantai 5. lebih tepatnya ruang guru.

setelah meletakkannya ke atas meja bu Park jong kim, dia melirik jam dan terkejut.

pukul 19.50?bis akan datang 10 menit lagi.

Lia berlari hingga ke halte bis. Dia sangat lelah. rasanya mau pingsan. Tapi dia harus tetap berlari.

akhirnya dia sampai di halte tepat saat bis baru sampai.

dan ya, dia ingat semuanya. Tentang pria tinggi yang sedang membaca novel.

namun, bukannya menjaga image, Lia
malah berlari menghampiri pria itu.

"S.. soobin...Soobin!!"Lia malah memeluk tubuh bongsor itu.

Pria itu terkejut.

"ma... maaf?"ucapnya.

"oh iya. Matilah aku."batin Lia sambil melepas pelukannya dan duduk tegak.

"ma.. maaf... ka... kau... mirip... temanku."ucap Lia gugup.

Dia benar benar malu sekarang.

"tak apa. santai saja"ucapnya sambil memasang earphonenya.

mereka berdiam cukup lama hingga Soobin tanpa sadar menyender pada lia.

"Bangunkan aku di rute nomor 4"gumam Soobin.

"nee"balas Lia.

Dulu dia yang seperti ini.





20 menit berlalu.

"Maaf, sudah sampai"ucap Lia sambil menepuk pipi Soobin.

"oh iya. sa... saya ketiduran ya."ucap pria itu.

"tak apa. mmmm nama kamu siapa?"tanya lia ketika turun dari bis.

"Soobin. kamu"

"Aku Lia."balas Lia.

walaupun dia sudah tau namanya.





Hari itu dia pulang dengan keadaan senang.

tak dipedulikannya orang tuanya yang bertengkar,berteriak,dan saling beradu mulut.

dia langsung masuk ke kamarnya.
Toh dulu dia sudah pernah mengalaminya dan tau akhirnya.

dia disambut oleh anjing kecilnya yang melompat kelaparan.

"anyeong, Puma lapar ya? sebentare eomma ambil makanan"ucap Lia sambil mengeluarkan makanan anjing dari dalam lacinya.

kalau orang tuanya mana peduli. anaknya saja tidak dilihat apalagi anjing.

Bagi lia puma seperti anaknya sendiri.

Lia memberikan makanan itu lalu duduk di atas ranjangnya.

tangannya terulur mengambil kartu logam dari saku roknya dan membaca kembali isinya.

"jadi aku harus bisa menyelamatkan Soobin agar tidak bunuh diri. dan jika tidak berhasil maka aku akan hilang."batin Lia.

"Kenapa waktunya hanya 2 bulan?"gerutu Lia

Lia lalu melirik buku harian Soobin.

lalu membukanya.

Hanya satu halaman Yang terisi.

'Aku tidak tau kenapa aku ingin mati.'

hanya satu kalimat itu.
Lia langsung melemparkan buku itu diatas kasur.

"Tadi sebelum masuk ke jam, aku mendengar suara aneh. Seperti suara ibu."

Lia ingat betul suaranya.

"Masa lalu, putar memori, perjalanan waktu, kau bisa, namun takdir bicara lain, na gwenchana~~"

Ya, itu jelas suara ibunya. ibunya yang hilang ketika bercerai dengan ayahnya. Tapi sekarang ibunya masih disini. Adu mulut dengan ayahnya.

"Huft"Lia hanya menghembuskan nafasnya

Namun tiba tiba ada secercah cahaya dari buku harian itu.

Lantas lia mengambilnya dan membuka halamannya.

perlahan kalimat tadi hilang dan terganti dengan tulisan.

'Tadi aku bertemu seorang siswi cantik. Namanya Lia. Aku sempat terkejut karena dia tau namaku. Namun ternyata aku kecewa karena sepertinya dia sudah punya pacar. Dari seragam sekolahnya aku tau dia bersekolah di sekolah yang akan jadi sekolah baruku.

aku harap kita bisa dekat. dan bertemu lagi.

Choi Soobin.

3 Februari 2010."

Lia tersenyum dan bergumam.

"aku tak punya pacar. yang kumaksud itu kau Choi Soobin."gumam Lia.












Disinilah awal perjuangan kehidupan Lia. Si gadis sederhana yang akan berjuang menyelamatkan Seorang pria yang selama ini selalu ia rindukan.



akankah ia berhasil?

atau harus pergi?










Akhirnya update juga dari sekian lama....

Vote dan comment cerita author ya...

Oh iya, ngomong ngomong kata'Masa lalu, putar memori, perjalanan waktu, kamu bisa,namun waktu berkata lain'

itu clue loh, coba tebak. kalo nyerah tunggu aja sampai ceritanya mau tamat ya....



Save My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang