Bag 6

39 8 4
                                    

Waw sudah lama sekali tidak update.... Author sempat kepikiran mau hapus cerita ini.... Tapi...

Kan sayang banget kalo dihapus.

Moga suka ya....

Vote & comment❤❤❤❤




















Lia tengah berjalan keluar rumah dengan menyumpal kedua telinganya dengan headset nya.

Masa 18 tahunnya memang benar benar hancur kala itu.


"Kalau dipikir pikir... Bodoh sekali aku waktu itu... Menangis tanpa alas kaki..." Batin lia sambil tertawa kecil.

Gadis itu berjalan santai ke arah taman.

Dan tentu, dia melihat Soobin yang tengah menunduk. Badannya bergetar, dan sudah pasti namja itu menangis.

Lia langsung berjalan menghampiri namja itu. Kakinya terluka, dan namja itu hanya menggunakan kaos tipis ditengah cuaca dingin seperti ini.

"Jangan menangis. Kau tampak payah" Ujar Lia sambil mengacak pelan rambut namja itu.


Soobin mendongak menatap Lia dengan wajah sembabnya, terlihat cukup menggemaskan.

"Tunggu disini." Ujar Lia sambil berlari ke suatu tempat.

Beberapa menit berlalu, Lia datang sambil membawa beberapa obat, kaos kaki, dan sendal.

"Kau ini. Aku menggunakan semua uang saku ku untuk membelikan mu ini." Ujar lia sambil mengobati kaki namja itu.

"Yak. Aku tidak meminta mu untuk membelikan itu eoh. Kau sendiri yang membelinya." Ujar soobin sambil memasang wajah kesal.

Lia hanya menatap wajah soobin sekilas sambil tersenyum.

"Jangan memasang wajah itu. Kau menggemaskan. Membuatku kesal saja" Ujar Lia sambil masih melanjutkan kegiatannya.

"Kalau gitu jangan melihat wajahku" Balas soobin.

"Kau ini cerewet sekali. Seperti perempuan." Balas lia sambil memasangkan kaos kaki ke kaki namja itu.

"Kau juga banyak bicara. Seperti nenek nenek." Celetuk Soobin.

"Hei! Jangan mengejekku" Ujar lia sambil menepuk telapak kaki soobin yang terluka

"Aaa aw aw sakit" Ujar soobin sambil menepuk kepala lia.

Lia hanya tertawa lalu berdiri, dan melepaskan jaketnya.

"Ini gunakanlah. Cepat pulang sana, besok sekolah" Ujar Lia sambil menepuk punggung namja itu.




"Ba... bagaimana denganmu?" Tanya soobin.

"Aku? Rumahku dekat. Jadi tak masalah. Tapi ingat! Kau harus mengembalikannya besok. Jangan lupa dicuci" Ujar Lia lagi, lalu berjalan pergi.


"Lia-ssi!" Panggil soobin.


Lia hanya berbalik.



"Tolong... Jangan mendiamkan ku disekolah. Aku tidak punya teman" Ujar soobin.

"Kau yakin? Begitu banyak gadis gadis yang mengejarmu semalam.banyak juga anak laki laki yang mengajakmu berteman. Kau yakin tidak punya teman?"

Soobin hanya menggeleng cepat.



"Baiklah" Ujar lia sambil berjalan menjauh.






"Selamat malam!!" Ujar Soobin yang hanya dibalas lambaian oleh lia.







































Vote comment nya jangan lupa ya.......


Save My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang