5. Mencoba positif thinking

1.4K 78 5
                                    

Kesialan sepertinya tidak pernah pergi dari diri Anisa, perempuan itu baru berlari beberapa meter dari rumahnya tapi sudah bertemu dengan Jordan yang sedang mengayuh sepedanya bersama teman-temannya. Anisa mendesah kesal, kalau begini caranya mana bisa dia move on cepat.

Anisa ingin berbalik, tapi suara seorang lelaki membuatnya menghentikan langkah kakinya. "Dek, tali sepatunya lepas tuh. Entar jatuh." Teriak lelaki yang berdiri di samping Jordan. Anisa menoleh kebelakang, sialnya matanya harus bertatapan langsung dengan iris mata tajam lelaki bernama Jordan. Anisa terpesona, tapi dia sadar dia siapa. Anisa tersenyum singkat kepada teman Jordan, kemudian dia berjongkok dan mengikat tali sepatunya.

"Terimakasih." Ucap Anisa yang kembali berlari dengan rasa kesal di hatinya. Tahu begini mending dia di rumah saja. Ketemu Jordan bukan termasuk dari rencananya. Karena rencananya dia mau menyegarkan otaknya. Bukan menambah rasa kesal di hatinya.

"Senyumannya woy, bikin aku oleng." Ucap teman Jordan yang tidak di gubris oleh Jordan tetapi langsung di setujui oleh semua teman-teman Jordan. Kenyatannya senyuman Anisa memang manis.

"Lemah, di senyumin gitu doang langsung oleng." Sinis Jordan yang langsung mendapat tatapan sinis serta dengusan dari teman-temannya.

***

"Sa, Amira kenapa? Dari tadi senyam-senyum terus. Pakai acara nyanyi-nyanyi segala." Tanya Rahma kepada Anisa yang tengah duduk selonjoran di teras rumah. Anisa mengedikkan bahunya pertanda kalau dia tidak tahu. Rahma yang melihat wajah kusut anaknya menggelengkan kepalanya pelan.

"Lama-lama kamu mama jodohin dari pada ngombak-ngambek terus." Ucap Rahma yang langsung di beri tatapan horor oleh Anisa. Di jodohin? Kalau sama Jordan sih mau. Tapi kalau sama yang lain...

"Mama ih, kayak anaknya gak laku aja pakai acara di jodoh jodohin." Anisa memanyunkan bibirnya. Tapi kenyataannya memang begitu. Tidak pernah sekalipun dia memperkenalkan lelaki kepada kedua orang tuanya. Bahkan disaat kakaknya membawa ratusan lelaki ke rumah, dia masih stay dengan kesendiriannya.

Mungkin teman-teman dan kakaknya sudah berganti pasangan ratusan hingga ribuan kali, tapi dirinya....

"Lagian kamu udah gede gak pernah bawa lelaki ke rumah. Mama juga penasaran dengan lelaki yang bakal bersanding sama anak mama ini. Tuh kakak kamu tiap hari ganti pasangan mulu, sampai pusing kepala mama." Ucap Rahma yang di beri kekehan kecil oleh Anisa. Kakaknya itu benar-benar pencinta lelaki tingkat akut. Tiap hari laki-laki yang di bawa kakaknya ke rumah selalu beda.

"Nanti aku minta ajar ke kakak tips buat deketin laki-laki." Ucap Anisa sambil berdiri. Di dalam hatinya dia berbicara, Maksudnya tips untuk mendapatkan Jordan.

"Sa, Jangan macam-macam kamu ya. Maksud mama gak gitu." Teriak Rahma dari luar. Dia tidak mau anak keduanya ikut anak pertamanya yang tidak cukup dengan satu lelaki. Sedangkan Anisa yang mendengar teriakan mamanya hanya tertawa saja.

Anisa menggelengkan kepalanya pelan ketika melihat kakaknya duduk di ruang tengah sambil makan cemilan dan menonton televisi. Kakaknya itu hobi makan tapi badan tidak melar. Hebat bukan?

"Sa, kenapa sih cheff Arnold itu setiap hari semakin tampan?" Tanya Amira yang di jawab Anisa dengan kedikan bahu saja.

"Makin cinta aku tuh sama dia kalau kayak gini. Kira-kira dia nyari istri kedua gak ya, Sa?" Amira kembali bertanya kepada Anisa yang membuat Anisa menggelengkan kepalanya pelan. Dasar emang kakaknya itu, dia benar-benar tidak cukup dengan satu lelaki saja.

"Aku rasa tidak. Jadi hentikan hayalanmu untuk menjadi istri keduanya kak." Jawab Anisa sambil menaiki anak tangga rumahnya menuju kamarnya. Amira masih duduk di ruang tengah dengan mata tidak lepas dari layar televisi di depannya. Rasa kagum kakaknya kepada cheff Arnold membuat kakaknya sering kali bermimpi ingin menjadi istri kedua cheff Arnold. Tapi ketika Anisa bertanya kenapa kakaknya kenapa kakaknya tidak berhayal saja menjadi istrinya cheff Juna yang masih sendiri? Kakaknya selalu menjawab kalau dia butuh lelaki humoris seperti cheff Arnold, bukan lelaki tegas seperti cheff Juna.

Istri PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang