Hukuman

66 14 13
                                    

"Inoo di mana sih lu?"

"Di kamar kayanya" gumamnya.

Yuya pun langsung menuju kamar Inoo. Dia membuka pintu tanpa mengetuk dan tiba-tiba dia menginjak sesuatu.

Crakkk!!!

Seketika Yuya melihat kebawah.

"Anjir!!"

Dia langsung nutup pintu dan menarik napas dalam-dalam.

"Gue gak mungkin nginjek itu, ini cuman halusinasi doang okeyyy" ucap Yuya dengan napas yang tidak teratur.

Dia berbalik lalu melihatnya lagi.

"Mampus..." Wajahnya seketika menjadi pucat.

"Kenapa Bang manggil-manggil?" Tiba-tiba Inoo dah ada di belakang Yuya.

Yuya langsung menutup pintu kamar Inoo dengan keras dan menghalanginya dengan tubuhnya.

"Duh Bang jangan keras-keras dong, pintu kamar gue nanti rusak ih"

"Eh jangan-jangan!" Cegah Yuya.

"Jangan kenapa Bang?"

"Ummm... Itu... Mending lu masak deh sekarang" ucap Yuya random.

"Masak? Orang masih jam 2 siang. Udah ah gue mau lanjutin ngemaket dulu"

"EHHH JANGANN!!!!!"

"Kenapa sih Bang? Jangan-jangan..." Tatap Inoo sinis.

"Jangan-jangan apaan anjir, udah ah anterin gue yuk ke konbini" tarik Yuya.

"Ngapain ih? Lu gak puasa bukan Bang?"

"Bukan gitu anjir, gue mau beli perlengkapan alat tulis"

"Ya itu mah ke toko alat tulis"

"Yekan konbini juga toko serba ada ih"

"Dahlah terserah Bang Yuy aja"

"Eh ngapain ribut-ribut?" Tiba-tiba Daiki pun datang membawa tanaman kaktus. Dia emang pencinta tanaman banget.

"Taneman baru lagi itu Dai?" Tanya Inoo.

"Iya nih, di kamar gue serasa sepi makanya beli kaktus"

"Dai kamar lu kan dah ada 105 jenis tanaman, masih aja dirasa sepi"

"Berasa kek hutan amazon ya kalo ke kamarnya Dai" celetuk Inoo.

"Yeu hutan amazon kan ada hewannya, ini kan kamar gue taneman doang"

"Yaudah tambahin aja, kayak spesies uler gitu. Anakonda misalnya"

"Kalo gue melihara anakonda, yang ada kalian semua di makan idup-idup sama itu uler"

"Udah ah gue sama Inoo mau keluar bentar" Yuya langsung narik lengannya Inoo.

Di jalan Yuya begitu gelisah, antara takut ketahuan sama takut akan hukuman yang berat.

"Bang kenapa muka lu berkeringat banget, ini cuaca kan nggak panas-panas amat"

"Eh?! Gue kan emang keringatnya suka banyak walau pun di cuaca yang biasa aja kayak gini" ucap Yuya menatap kearah lain.

"Oh iya Bang gue mau tanya dong"

"Nanya apa?"

"Bang Yuy punya gebetan bukan?"

"Gebetan?"

"Iya Dai-chan cerita ke gue gitu, dia pernah liat Bang Yuy sama cewek berduaan gitu namanya tuh kalo gak salah Yua ya anak hukum juga sekelas sama Dai-chan"

JUMP Ngabuburit ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang