vi. aku cinta dia yang cinta pacarnya.

149 25 0
                                    


Eunbi berlari.

Dengan kecepatan pada treadmill sebesar 12, tanjakan setinggi 5, ia berlari. Sudah lewat hampir satu jam semenjak ia mampir ke gym milik apartemennya. Di sini tempat yang cocok untuknya berpikir, tidak ada yang bisa mengganggunya.

Kedua telinganya disumpal dengan earphonesnya, ponsel yang terletak di dekat monitor treadmill memutar lagu-lagu dari daftar putar kesukaannya. Daftar putar yang dibuatkan oleh Hyewon untuknya.

Setelah kejadian kemarin di kediaman keluarga Kang, Eunbi tak bisa berhenti berpikir.

Berpikir tentang dua orang yang sama-sama menawarkan diri menjadi pendamping hidupnya.

Bagaimana Seongwoo yang bersumpah ia selalu siap sedia menggantikan Hyewon, dan Hyewon yang berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

Semakin bingung saja Eunbi.

Bagaimana tidak? Hyewon dan Seongwoo adalah dua orang yang sangat berharga untuknya dengan makna dan kapasitas yang berbeda. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, dan hal-hal baik yang mereka bawakan untuk Eunbi pun berbeda caranya. Bagaimana ia harus memilih salah satu kalau dua-duanya bukanlah yang bisa disamakan?

Eunbi memelankan kecepatan treadmill ketika ia mendengar dering panggilan dari ponselnya.

seongwoo is calling...

Baru saja dibicarakan.

Eunbi meneguk air botolnya sampai setengah, nafasnya masih sedikit terengah-engah ketika ia mengangkat panggilan dari lelaki tersebut.

"Kenapa Woo?" ucapnya.

"Kok kamu ngos-ngosan gitu? Abis ngapain?" Nada panik Seongwoo membuat Eunbi tertawa.

"Nggak Woo, ini aku lagi di gym."

Lelaki yang di ujung panggilan hanya ber-oh ria, sedikit malu karena sudah berpikir yang tidak-tidak.

Setelah tawa Eunbi mereda dan Seongwoo yang merengek canda juga berhenti, Seongwoo mulai berucap lagi.

"Nanti malem kita makan keluar berdua yuk," ajaknya.

Eunbi meneguk beberapa tegukan lagi sebelum ia menjawab, "ada acara apa nih tiba-tiba ngajak makan malem?"

"Nggak, aku mau nepatin janji aku aja Bi."

"Janji apa tuh?"

"Janji buat ngebuktiin diri kalo aku itu pantas buat Kwon Eunbi apa nggak kan hehe."

Tuh kan, baru juga dibicarakan tadi.

Eunbi tidak langsung menjawab, jempol dan telunjuk kirinya memijat batang hidung yang keringatan. Ia tak menyangka Seongwoo akan bergerak secepat ini.

Apakah boleh ia pergi bersama Seongwoo? Apakah ini terhitung mengkhianati Hyewon?

Tetapi mereka juga sedang tidak ada hubungan, jadi seharusnya boleh boleh saja.

Lagi pula, ia juga penasaran dengan apa yang bisa Seongwoo tawarkan untuknya.

"Gimana Bi? Mau ya?"

Pertanyaan Seongwoo menginterupsi Eunbi yang masih bermonolog internal. Ia coba pikirkan lagi baik-baik. Ia tidak ingin menyakiti Hyewon.

"Yaudah Woo, nanti malem ya."

Setelah mengobrol sedikit, Eunbi mematikan panggilan. Yang bisa ia pikirkan hanyalah bagaimana Hyewon akan menerima kenyataan ini kalau misalkan dia tahu. Pada saat yang bersamaan, ia tak sabar untuk bisa memulai suatu hal yang baru dengan orang baru.

jaga.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang