Hyewon bosan.
Dari tadi ia hanya menekan-nekan remote TV sambil bersandar pada sofa. Sudah lewat setengah jam ia disuruh menunggu seperti ini oleh Eunbi.
Malam itu Hyewon mengunjungi apartemen Eunbi kembali, ia ingin menghabiskan waktu bersamanya. Datang tidak merencanakan agenda apa-apa, akhirnya mereka sepakat untuk menonton sebuah film berdua dengan makan malam masakan buatan sang pemilik apartemen. Hyewon setuju, yang penting ia bisa menghabiskan waktu bersama sang pujaan hatinya itu.
Hyewon sebenarnya ingin membantu Eunbi yang sedang memasak di dapur, tapi sang empu bersikeras supaya si diplomat itu tidak usah melakukan apa-apa lagi selain memilih film yang akan ditonton bersama. Hyewon sebenarnya tidak peduli, toh ia tak akan bisa memperhatikan filmnya kalau ada Eunbi duduk di sampingnya. Meskipun begitu, ia menuruti.
Kalau Eunbi bisa menunggunya selama dua setengah tahun, seharusnya ia juga bisa menunggu selama tiga puluh menit.
Tak lama kemudian, Eunbi datang ke arah ruang TV sambil membawakan sebuah panci berisikan mie rebus pedas lengkap dan dua mangkuk yang sudah disiapkan sebelumnya. Hyewon memperbaiki posisi duduknya, membantu Eunbi menaruh mangkuk dan dua gelas berisi teh hangat ke atas meja dari nampan.
"Maaf ya dimasakin mie doang Hye," ucap Eunbi, ia berjalan kembali ke dapur untuk menaruh nampan dan tutup panci.
Hyewon sudah tergiur melihat mie rebus yang terlihat enak itu.
"Apapun yang kamu masakin buat aku itu spesial Eun."
Eunbi memukul pelan pundak Hyewon seraya ia duduk di sampingnya, "gausah gombal," ucapnya sambil tertawa, "ayo filmnya mainin."
Lalu mereka berdua duduk bersebelahan, menonton film sambil menikmati hangatnya mie rebus yang sedap.
Belum sampai satu jam filmnya bermain, Hyewon dan Eunbi sudah menghabiskan bersih isi panci tersebut dan juga kedua gelas teh hangat. Sekarang sudah digantikan dengan dua gelas air putih yang Hyewon ambilkan beberapa waktu lalu.
Posisi duduk mereka pun sudah berubah. Yang tadinya hanya duduk bersebelahan dengan jarak yang sedikit terpaut, sekarang sudah jauh lebih dekat. Tangan kiri Hyewon ia rentangkan pada sandaran sofa, yang kemudian dijadikan sebagai bantalan kepala oleh Eunbi. Kedua tangan Eunbi menyilang di depan dadanya, sedikit menghadap serong dan bersandar pada tubuh Hyewon.
Ini rasanya seperti ketika mereka belum berpisah.
Rasanya Eunbi rindu sekali, Hyewon juga.
Tetapi keduanya tak perlu berkata, mereka sudah tahu.
Eunbi tahu apapun yang akan terjadi dengan mereka, Hyewon tetaplah satu orang yang akan tinggal di hatinya. Begitupun sebaliknya.
Namun Hyewon menjadi ragu, apakah Eunbi masih merasakan yang sama atau tidak semenjak ia memergokinya akan pergi makan malam bersama Seongwoo. Bahkan waktu itu mereka berdua bajunya seperti senada, semakin menjadi-jadi pikiran Hyewon.
Sebelumnya ia tahu kalau Eunbi sering sekali pergi makan malam bersama Seongwoo ketika ia sedang pergi, tetapi kali ini rasanya berbeda.
Rasanya seperti, ada sesuatu di antara mereka yang terlalu mirip dengan apa yang Hyewon dan Eunbi punya bersama. Hyewon takut, ia tidak ingin digantikan oleh Seongwoo.
"Eun."
"Hmm?"
Hanya itu jawaban Eunbi. Hyewon mencoba lagi.
"Aku mau nanya sesuatu boleh?"
Eunbi mengalihkan perhatiannya dari TV di hadapan ke Hyewon yang ada di sampingnya. Hyewon tak kuasa untuk balik menatapnya, mata Eunbi yang berbinar-binar membuatnya jatuh cinta lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
jaga.
Fanfiction"Kalau aku minta kamu memilih, kamu bakal pilih siapa? Cinta pertama kamu yang tidak pernah ada untukmu, atau aku yang datang tiba-tiba di antara kalian tapi mau dengan ikhlas jadi pendamping hidup kamu?" gxg & bxg, semi nonbaku, indo.