Jangan lupa budayakan vote sebelum membaca
*
*
*•••🌼•••
"Leo bangun." teriak bunda.
Tok.. Tok.. Tok..
"Leo cepetan bangun." ucap bunda yang kesekian kalinya.
Tok.. Tok.. Tok..
Masih tidak ada jawaban dari dalam kamar.
Tok.. Tok.. Tok..
"Leo bangun, bunda hitung nyampe tiga kalau gak bangun bangun bunda sita mobil kamu." ujar bunda.
Masih belom ada jawaban juga dari Leo.
"Oke bunda sita mob."
Ceklek
"Berisik banget sih bunda ku sayang." kata Leo yang sudah siap.
"Kamu tuh bunda panggil panggil juga gak nyaut nyaut dari tadi, bunda kira kamu belom bangun."
"Tumben udah rapi gini." sambung bunda.
"Iya dong, kan mau jemput putri babu Lia." ujar Leo terkekeh.
"Kamu itu ada ada aja."
"Heheh, yaudah deh bun Leo pamit yah." kata Leo sambil menyalami tangan bunda.
"Le kamu gak makan dulu."
"Gak bun, nanti aja di rumah camer."
Bunda hanya geleng kepala liat kelakuan anak satu satunya itu.
"Gak sopan banget jadi anak." ucap maxime ayah Leo.
Leo yang mendengar suara pun berbalik badan"Eh ada ayah." ucap Leo nyengir kuda.
"Dari kapan yah ada di situ ko Leo gak liat tadi." sambungnya.
"Makanya kalau cuci muka tuh yang benar ketutup belek kan jadi burem penglihatan nya." kata ayah.
"Eistt sembarangan ayah ni kalau ngomong, mana ada mata ketutup belek."
"Ada tuh buktinya kamu."
"Udahlah Leo pamit aja, Assalamu'alaikum yah." ujar Leo menyalami tangan ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR rasa BABU
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] WARNING MY CERITA📍 [BEFORE READING, CULTURE VOTE AND COMMENT❗] Gimana jadinya pacar menjadi Babu? Mengisahkan dua orang sejoli yang menjalin hubungan yang dimana 'Lia' yang harus rela mengorbankan hari weekendnya demi...