°|PrB•Dua|°

222 183 190
                                    

Jangan lupa budayakan vote sebelum membaca

*
*
*

•••🌼•••

"Yang bener bisa gak sih, lo? Masa cuci motor aja lembek  gitu kayak gak dikasih makan," ujar Leo sambil menatap sang pacar.

Selesai acara makan-makan Leo menyuruh Lia untuk mencuci motor kesayangannya.

'Emang sialan si Leo'batinnya mennggurutu.

Seharusnya selesai makan-makan ia duduk santai di depan televisi dengan cemilan yang lezat. Akan tetapi, dirinya malah berkahir dengan mencuci motor.

Mau tak mau Lia harus menuruti apa yang di perintahkan Leo. Meski ogah-ogahan dan mulut yang sedari tadi sudah berkomat-kamit menyumpahi Leo, Lia tetap mencuci motor kesayangan Leo.

"Banyak bacot lo leonte."

"Sekate-kate lo ngatain gw lonte, gw kan cowo," ucap Leo tak terima dengan panggilan Lia yang menganti namanya seenak jidat.

"Kumaha aing," balas Lia ngegas menggunakan bahasa Sunda.

Lia memang keturunan darah Sunda, karena mama Lia berasal dari Bandung dan papa Lia dari Jakarta.

"Bahasa planetnya keluar," kata Leo.

"Gandeng siah."

"Ngomong apa sih lo ah gak ngerti gw," ujar Leo malas, karena Lia menggunakan bahasa Sunda.

Lia hanya memutar bola matanya malas, menghiraukan Leo yang sedang kumat kamit ngata-ngatain dirinya.

" Le, ambilin gw minum dong cape gw," ucap Lia sambil berjalan menghampiri Leo yang enak-enakan selonjoran.

"Siapa lo nyuruh nyuruh gw," balas Leo menatap Lia.

"Orang tergo*lok yang pernah gw temuin," ngegas Lia meninggalkan Leo sendiri dan masuk ke dalam.

"Sensian amat si Lianjing hahahaa," kata Leo tertawa ngakak, dan menyusul gadisnya kedalam.

Seperti itulah kira kira hubungan dua sejoli itu, mereka memang gak seperti kebanyakan orang, tapi begitulah cara mereka menjalin hubungan, katanya biar beda dari yang lain.

"Bun anak curut atu kemana?" tanya Leo kepada bunda yang sedang nongki-nongki di depan televisi.

"Hus kamu tuh ganti nama orang seenaknya aja," ucap bunda.

"Heheh maaf bun."cengirnya.

"Lia lagi di toilet."

"Ohh," balas Leo.

"Le kamu tuh kalau lagi nyuruh Lia jangan semuanya aja, kesian tuh calon mantunya bunda."

"Iya bunda kalau inget yah." cengirnya.

"Awas aja kalau Lia sampe sakit gara-gara kamu suruh-suruh." pesan bunda serius.

"Iya bunda, tenang aja aman kalau sama Leo mah," ujar Leo sambil menepuk nepuk dadanya bangga.

"Yaudah kalau gitu kamu jagain rumah yah, bunda mau ke kantor ayah," kata bunda sambil berjalan ke dalam kamar.

"Bunda berangkat yah, baik-baik sama Lia jangan di suruh-suruh mulu kasian."

"Iya bun hati hati. "

"Assalamu'alaikum." salam bunda.

"Walikumslam."

                                        •••🌼•••

"Aaaaaaa Leo tolongin gw," teriak Lia mengema di rumah Leo tepatnya di toilet.

"Gusti kaget gw."

"Leo sini cepetan aaaa."

"Iya-iya, sabar dong Li."

"Aaaa bunda tolongin Lia, Leo cepetan bangsul," teriak Lia yang kesekian kalinya.

"Kenapa sih berisik banget," ucap Leo menghampiri Lia.

"Itu," tunjuk Lia kearah pintu toilet.

"Apa Laianjing, gak ada apa apa juga," kata Leo sambil mengecek ke balik pintu.

"Kecoaa," teriak Leo ketakutan dan lari berbirit-birit meninggalkan Lia.

Lia cengo melihat itu, antara percaya tidak percaya pacarnya itu ternyata takut sama kecoa.

"Leo jangan tinggalin gw huaa," teriak Lia menyusul Leo.

"Hah hah hah, gila cape juga ternyata lari," ucap Lia mengedarkan pandangannya mencari Leo.

"Kemana tu anak," celetuk Lia.

"Di kamar nya kali yah." monolognya dan berjalan ke kamar Leo.

"Leo lo di dalam," ucap Lia sambil membuka pintu kamar Leo.

"Hahahahah"

Tawa Lia seketika pecah melihat Leo yang menutupi dirinya dengan selimut sambil nungging. Emang go*lok si Leo.

"Heh lo kenapa," ujar Lia sambil tertawa dan menepuk punggung Leo.

"Hahahaha."

Lia masih saja menertawakan Leo sampe perutnya sakit, setakut itukah Leo dengan Kecoa.

Leo pun membuka selimut yang membungkus dirinya, dan menatap tajam Lia, yang di tatap hanya cekikikan.

" Sumpah ya le, lo lucu banget tadi kayak bayi bagong tau gak," kata Lia masih cekikikan.

"Diem." tegas Leo datar.

"Duh kayak nya ni anak ngambek," ucap Lia dalam hati.

"iya-iya ni gw diam."

Leo beranjak dari kasur king size nya, betapa malunya dia mau di taro di mana ni muka gusti.

                                       •••🌼•••

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT NYA TEMAN-TEMAN.

SEGITU DULU, SEE U NEXT PART

PACAR rasa BABUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang