MARK 7: Malam Bersama. // 2,9k words.
+++
Jangan lupa vote + komen!
.
.
."Melanggar Komandan Choi, merusak Pembangkit Listrik Busan, dan kerusakan Gipsy mencapai 40%." Kibum membaca laporan dari Ketua Rêve sambil memutarkan kursinya. Kibum bergumam panjang, kepala ditarik ke belakang melihat Joohyun yang terbalik. "Harus aku ucapkan selamat karena udah kembali, atau turut berduka karena pelanggaranmu, Joohyun?"
Joohyun bersandar di tembok, melihat ke oven yang sedang menghangatkan susu. Diam seperti itu, enggan merespon Kibum.
Kibum tertawa pelan. "Kalau gitu aku mau daging ya!"
Joohyun menatap Kibum. Bertanya-tanya kenapa si keriting ini menjadi pemimpin kelompok. Suara oven terdengar, Joohyun mengambil gelasnya. Dia duduk sambil meniup asap yang keluar dari gelas.
Tiba-tiba layar menayangkan sebuah rekaman dari dalam Gipsy. Itu saat mereka melawan Otachi di laut dan di dermaga. Kibum memundurkan durasi, kembali ke proses jembatan saraf.
"Lihat itu, kestabilan saraf belahan kanan 80% dan yang kiri 90%." Kibum melihat Joohyun. "Kamu berhasil melakukannya."
"Kami berhasil melakukannya." Koreksi Joohyun, ditaruh gelasnya di atas meja. "Kamu udah melihat data Gipsy?"
Kibum mengangguk. "Ya. Kenapa?"
"Menurutmu," Joohyun bergumam. "Sesuai analisis, neuron kami sangat sinkron?"
"Kurasa begitu," Kibum mengetuk meja, menampilkan layar di depan Joohyun. "Meski gak penuh, tapi sinkronisasi kalian sangat bagus. Khususnya saat bertarung dengan kaiju, otak kalian benar-benar menyatu. Hanya aja masih ada kendala."
"Seperti?"
"Seperti kamu yang gak bisa mengimbangi kecepatan dengan Seulgi, dan Seulgi yang menyerap staminamu, karena miliknya kurang. Hal itu bisa dilatih dan bukan masalah besar. Kuncinya adalah cara kalian berpikir untuk mengendalikan jaeger, dan kalian berhasil di situ."
Potongan adegan Gipsy memukul Otachi muncul di matanya. Saat mereka menonjok wajah kaiju, Seulgi dan Joohyun bergerak bersamaan. Gerakan yang stabil. Sangat teratur.
"Dan, menurutku," Kibum melanjutkan. "Seulgi membuka tangan kirinya."
"Apa maksudmu?" tanya Joohyun.
Kibum menampilkan rekaman mereka di Pembangkit Listrik. "Saat ini, Seulgi memiringkan posisi Gipsy. Mungkin terlihat agar belahan kananmu gak kena dampaknya, tapi setelah aku melihat ke sistem, ternyata Seulgi membuka tangan kirinya."
Joohyun melihat Kibum, tatapannya masih bingung.
"Yang artinya," Kibum mengubah tampilan layar menjadi hologram setengah tubuh kiri Gipsy. "Sistem gak mengenali tangan kiri Seulgi, dia sengaja melakukan itu agar rasa sakit berhenti sampai di pundaknya. Karena kalau Seulgi masih mengunci tangan kirinya, kamu bisa ikut kena sengatan listrik."
Kemarahan di wajah Joohyun semakin jelas. Bagaimana bisa? Seulgi sendiri yang bilang dia belum tau apa-apa tentang Jaeger—Ah, Rowoon. AI itu pasti membantu Seulgi untuk memahami tentang buka-kunci lengan jaeger.
Pertanyaannya adalah: Kapan Seulgi memikirkan rencana itu? Otak mereka masih menyatu, kenapa Joohyun tidak bisa membacanya?
"Wah, dia beradaptasi cepat, ya? Aku menyesal pernah meragukan dia," Kibum melihat Joohyun. "Hey, kamu berhutang 2 box daging untuk Seulgi. Dia telah melindungimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Drift ─ Seulrene ✓
Fanfiction❝Dia mengorbankan lengan yang kemudian dibalas oleh matamu. Kalian berdua saling membutuhkan. Kamu tau itu.❞ Tidak menyangka kalau Seulgi menjadi alasan kenapa Joohyun ingin kembali ke dalam jaeger. Yang kemudian ia mengetahui setengah hidupnya adal...