Warning! Mature content. Jadi buat yg puasa, dibaca sehabis buka ya(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)
.
.
.Law kehausan. Bagaimana tidak, ketika selama dua hari - ditambah satu hari yaitu kemarin, ia belum meneguk minumannya. Itu hanya sebuah personifikasi dari rasa dahaga dia akan hasrat menyentuh pemuda manisnya, kekasihnya, tunangannya, temannya mengahabiskan sisa hayatnya yaitu Monkey D Luffy.
Law pun tumbuh menjadi tak sabaran saat Sachi menyatakan sakitnya selama beberapa hari ini akibat kelelahan, telah sembuh total. Dapat juga diartikan, ia sudah bisa secara bebas menempel pada Luffy-nya tanpa lagi merasa khawatir akan menularkan penyakitnya.
Meskipun ia sakit selama tiga hari, pihak rumah sakit tempatnya bekerja tetap memberikan cuti pada sang dokter muda untuk pemulihan diri sampai seminggu setelahnya.
Law bersorak dalam hati. Selama sisa hari cutinya ia selalu menemukan cara agar bisa berada di jarak terdekat sang tunangan. Pria itu bahkan mengekor sampai ke kampus Luffy dengan alasan sedang tidak ingin berpisah, dan merasa terlalu berat menunggu hingga tunangan manisnya selesai mengikuti kelas, lalu pulang kembali ke rumah.
Nami, Zoro, dan Usop memilih untuk pura-pura merasa wajar dengan kehadiran sang Dokter bedah di meja makan kantin, tempat genk mereka biasa berkumpul saat menunggu sampai kelas berikutnya tiba. Tapi itu hanya sampai beberapa detik sebelum Luffy secara kasual menjatuhkan kepalanya di pundak Law, setelahnya serta-merta yang lebih tua mengelus kepala yang lebih muda dengan hikmat --seakan kantin kampus ini sudah disewa mereka berdua untuk memadu kasih.
Zorolah yang paling kena dampaknya. Pemuda hijau lumut itu bahkan sampai tersedak nasi kepal yang baru berada di mulutnya sedetik lalu. Seumur hidup menjadi karib Luffy baru sekarang ia melihat si rambut gagak bertingkah manja seperti itu. Tak berhenti sampai di situ, mereka bahkan tanpa malu berbagi kentang goreng iris melalui mulut.
Hei, ayolah! Ini di tempat umum. Tidak bisakah mereka menundanya hingga pulang ke rumah?
Tentu saja jawabannya tidak. Tanpa di ketahui orang lain, dua sejoli itu bahkan enggan menunggu hingga sampai di rumah untuk berbagi efeksi yang lebih intim. Bukan di kantin tentu saja.
Luffy yang awalnya murni menghampiri sang tunangan di perpustakaan jurusan, usai menghadiri kelas terakhir, bermaksud mengajaknya pulang -- malah berakhir dibekap sang dokter bertato dari belakang. Kedua jemari kokoh Law serta merta melesak masuk ke dalam kaus oblong Luffy tanpa repot-repot meminta ijin pada sang empunya. Lagi pula tubuh mungil beraroma musim panas dalam dekapannya kan sudah menjadi hak paten dari Trafalgar Law.
"Uunghh..."
Luffy menggeliat merasakan geli dan nikmat di saat bersamaan kala jemari sang tunangan begitu lihai menari-nari di atas permukaan kulit sensitifnya. Seluruh bulu kuduknya menjadi tegak berdiri, sementara area paling sensitifnya di dada tidak ketinggalan ikut tegak, menggumpal kaku.
Itu membuat Lufty seakan tersengat aliran listrik tiap kali entah itu sengaja atau tidak, permukaan jemari Law bersinggungan dengan puncak dadanya.
Napas luffy semakin kembang kempis. Sepenuhnya tubuhnya sudah ada dalam kendali Law.
"To-tora...ahhh...!"
Termasuk membuat Luffy kualahan mendesah, bersamaan dengan puting ber-ereksinya yang ditekan dan diplintir oleh jemari nakal sang tunangan. Luffy menjadi semakin gelisah. Law yang begitu puas dan bangga telah menarik hasrat birahi pemuda manisnya pun masih enggan meninggalkan kedua puting Luffy; ia mengusap permukaan kulit puting menggunakan masing-masing ibu jari. Menekan-nekan, memelintir, dan menarik-narik permukaan kenyal tersebut, hingga yang bisa Luffy lakukan hanya menggumamkan nama Law dalam tiap lenguhan yang lolos dari bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marsmellow [Oneshoot] - LawLu🔞
Fanfic[Ini adalah book pindahan dari akun lama aku @chinchapedas] -summary- Hanya sebuah untaian kisah manis tentang sepasang kekasih berbeda karakter