Hari ini hujan kembali turun cuaca yang membuat semua orang malas untuk mulai beraktivitas, seperti meera yang masih bergelung dengan selimutnya cuaca dingin seperti ini enaknya tidur hingga siang,
"ALMEERAAA BANGUN UDAH JAM BERAPA INI?" teriak bunda pada putrinya yang belum bangun juga.
Tak ada jawaban dari putrinya bunda langsung membuka pitu kamar dan menarik selimut kemudian memaksa putrinya bangun.
"kebiasaan hujan-hujan kaya gini di lama-lamain bangunnya, udah jam berapa ini?ga sekolah kamu?" omel bunda melihat putrinya tak bergeming dari posisinya.
"bun meera ga enak badan." Jawab Meera yang berdiri dengan masih menutup mata dan mengumpulkan nyawanya ia mengusap telinganya akibat teriakan bundanya.
Bunda mengecek kondisi putri dan benar ternyata badan putrinya itu panas dan demam.
"kamu sih kemarin bunda bilang jangan hujanan malah hujanan mana lama banget lagi." Omel bunda karena kemarin saat hujan deras putrinya itu hujan-hujanan hingga petang.
"iya iya bunda meera minta maaf ya, meera mau lanjut tidur bund." Jawab meera lemas dan kepalanya terasa sakit.
"kalo udah selesai tidurnya langsung turun sarapan terus minum obat." Perintah bunda dan menyelimuti tubuh putrinya tidak lupa mengecup kening putrinya.
Ayah melihat bunda yang menuruni tangga sendirian heran kemana putrinya biasanya rumah ini sangat ramai.
"meera mana sayang?" Tanya ayah.
"sakit badannya panas dan demam." Jawab bunda lesu ia tidak suka melihat putrinya sakit.
Ayah yang mendengar putrinya sakit langsung bergegas ke kamar putrinya. Ia langsung menghampiri putrinya yang sedang tidur dan mencium kening putrinya.
"anak ayah kenapa? Kok bisa sakit." Ucap ayah mengusap kepala putrinya.
Meera terusik "eh ayah." Dan bangun dengan posisi bersandar pada bahu ayahnya.
"maaf ayah ganggu tidur meera." Sesal sang ayah.
"engga kok yah, meera cepet sembuh kalau di peluk ayah." Jawab meera lemas mendekatkan dirinya dalam pelukkan ayah.
"berobat yuk sama ayah." Ajak ayah merasakan suhu panas pada tubuh putrinya.
Meera menuruti ayahnya dan langsung memakai kardigan, mereka pun turun ke bawah menemui bunda.
"loh udah bangun? sini sarapan." Ucap bunda melihat anak dan suaminya turun.
"aku mau ajak meera berobat." Jawab ayah.
"aku ikut, kamu sama meera sarapan dulu aku mau siap-siap." Ucap bunda berjalan menuju kamarnya
Setelah sarapan mereka langsung bergegas menuju rumah sakit. Mobil tersebut berhenti didepan rumah alres saat melihat alres ingin berangkat sekolah. Bunda pun menghampiri alres.
"ares bunda minta tolong ya izinin meera hari ini ga masuk." Pinta bunda yang sudah turun dari mobil
"meera kenapa tante?" Tanya alres.
"demam, yauda res bunda pamit ya." Jawab bunda pamit
"iya bun hati-hati." Jawab alres.
Setelah mobil meera berlalu alres pamit pada bunda ica dan berangkat ke sekolah. Sampai di sekolah alres bertemu cakra di parkiran, cakra heran melihat alres berangkat sendirian.
"meera mana?" Tanya cakra.
Alres melepas helmnya "demam." Jawab alres.
"ujan-ujanan pasti." Tebak cakra

KAMU SEDANG MEMBACA
ACAK
Teen Fiction"lu abis bagi-bagi sembako di dalem?" Omel cakra Meera nyengir "lebay Cuma 15 menit doang perasaan." Ditoyor lah kepala almeera "lu liat jam berapa sekarang, gua kira lu pingsan didalem." Lanjut alres. "berisik ya lu berdua udah ah ayo balik udah j...