IMPOTENSI AKIBAT INFEKSI PADA TESTIS
Impotensi adalah suatu hal medis yang mempengaruhi kemampuan seorang laki-laki untuk memperoleh atau "mempertahankan ereksi". Perkara ini sering disebut disfungsi ereksi (erectile dysfunction), sebab biasanya hanya mempengaruhi kemampuan ereksi, yang membedakannya untuk yang lain masalah seksual laki-laki dari kedua sifat fisik dan psikologis.
Pada umumnya pria mengalami ketidakmampuan bagi "mempertahankan ereksi" dari waktu, tetapi impotensi dianggap sebagai masalah medis jika terjadi secara teratur. Tanpa kekakuan yang dibutuhkan, mungkin sulit atau tidak mungkin untuk melakukan kegiatan seksual atau mencapai ejakulasi. Hal ini dapat akhirnya menjadi sumber parah frustrasi serta malu untuk laki-laki mendapatkan kondisi, dan dapat mengakibatkan masalah psikologis jika kejadian kontinu.
Impotensi adalah salahsatu gangguan seksual yang ditandai dengan gejala ketidakmampuan penderita dalam mempertahankan tingkat ereksi penis untuk berlangsungnya hubungan sex suami istri. Pria impotensi tidak dapat mempertahankan penis dari awal pekerjaan hubungan seks suami pasangan hidup sampai selesai.
Jenis Impotensi
Hubungan seksual penting dalam pernikahan. Banyak orang berpendapat, dengan melakukan hubungan seksual, jadi akan terbentuk hubungan emosional yang lebih erat pada antara pasangan, sehingga hampir sering dikaitkan dengan keharmonisan sebuah keluarga.
Impoten atau disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan adalah pria untuk ereksi ataupun mempertahankan ereksi.
· Impotensi primer
Timbul jika keluhan impotensi telah ada sejak awal ketika seseorang melakukan hubungan seksual (pada pengalaman pertama).
· Impotensi sekunder
Terjadi jika keluhan impotensi timbul pada seseorang yang sebelumnya tidak mendapatkan keluhan impotensi.
· Impotensi absolute
Terjadi jika keluhan impotensi terjadi secara tetap menerus, tanpa memandang sewaktu tempat, dan pasangannya.
· Impotensi selektif
Terjadi andai keluhan impotensi timbul di dalam wanita tertentu. Baik di dalam istri ataupun wanita yang lain.
Faktor fisik penyebab impotensi yaitu:
· Gangguan per-syaraf-an
Keadaan yang dapat mengurangi atau menghambat hantaran saraf ke male organ antara lain diabetescedera tulang belakang, pembedahan daerah panggul, kecanduan alkohol, rusaknya saraf karena penyakit kelamin ataupun akibat pembengkakan saraf-saraf yang terjadi oleh penyakit difteri.
· Obat-obatan
Penyebab impotensi yang paling sering dijumpai adalah obat-obatan, seperti obat antihipertensi (obat tekanan darah tinggi), antidepresi, frankuilizer (obat penenang), diuretik (obat yang meningkatkan pengeluaran air seni), simetidin (obat maag), obat penurun berat badan, opiat, heroin, amfetamin serta nikotin/rokok.
Faktor Psikis penyebab impotensi antara lain:
· Stres
Stres karena pekerjaan, pergaulan ataupun perkara keuangan dapat menyebabkan ganjalan ereksi. Semakin keras cara seorang pria untuk menghasilkan ereksi ketika ia selagi mengalami ketegangan maka jadi semakin buruk pula keuntungan yang dicapainya. Stres meraih menyebabkan impotensi begitu jua sebaliknya.
· Depresi
Depresi meraih mengurangi tenaga pria serta menurunkan kemampuan seksualnya. Adalah pria yang depresi pada umumnya tidak mampu memperoleh ereksi dan ini akan meningkatkan berat keadaan depresinya.
· Kecemasan
Situasi ini dapat dialami akibat sebagian besar kaum pria pada waktu tertentu. Namun bila terjadi terus-menerus jadi hal ini dapat mengakibatkan terjadinya impotensi. Rasa takut terhadap kegagalan akan mendatangkan ketegangan. Dan ini menghambat terjadinya ereksi.
· Merokok
Tidak sedikit penyakit yang diakibatkan sebab merokok, selain dapat menyebabkan kanker paru, merokok pun menyempitkan pembuluh darah.
· Diabetes
Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah serta merusak saraf, termasuk pembuluh darah ke daerah reproduksi. Inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan fungsi ereksi.
· Hipertensi
Tekanan darah banyak menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi kaku, sehingga kelamaan lumen pembuluh jadi menyempit. Kejadian ini tidak hanya di bagian pembuluh jantung atau otak, tetapi juga di bagian penile. Akibatnya, aliran darah ke genital berkurang. Gangguan ereksi pun sangat mungkin timbul.
· Kadar kolesterol banyak
Kolesterol yang terus-menerus tertimbun dalam pembuluh darah mengakibatkan mengerasnya dan menyempitnya pembuluh darah. Penyempitan pada male organ menyebabkan terjadinya kesulitan ereksi.
· Gangguan saraf
Parkinson, kencing manis, stroke, meraih menyebabkan menurunnya fungsi saraf. Akibatnya, aktivitas neurotransmitter menyusut dan menurunkan rangsang saraf. Terjadilah gangguan ereksi.
Pengobatan Dokter Ahli
Melakukan pengobatan pada penderita penyakit impotensi harus memilih cara pengobatan yang tepat dan benar. Klinik Apollo melalui pemeriksaan dengan secara ilmiah serta pemeriksaan laboratorium secara tepat untuk mengobati penyakit impotensi. Jangan pernah menunda untuk pengobatan. Apabila tidak segera diobati, dapat memperparah kondisi penyakit sehingga mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan aktifitas anda.
" Jika Anda mengalami keluhan tentang penyakit impotensi, untuk informasi lebih lanjut dan jelas silahkan konsultasi langsung dengan kami di Klinik Apollo"
Klinik Apollo beralamatkan di Jl. Pangeran Jayakarta, Komp. Ruko 115 Blok C1-3 - Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jakarta, Indonesia.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai penyakit menular seksual (PMS) lainnya segera hubungi hotline kami di nomor 0813-1518-6262
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyakit Kulit dan Kelamin
Historical FictionKlinik Apollo beralamatkan di Jl. Pangeran Jayakarta, Komp. Ruko 115 Blok C1-3 - Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jakarta, Indonesia. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai penyakit menular seksual (PMS) lainnya segera hubungi hotline kami di n...