"Keeho, ambilkan buku itu." Theo menunjuk buku dengan cover putih campuran biru tua yang berada di rak atas.
Pemuda campuran darah Kanada yang tengah meletakkan beberapa buku bacaan menoleh pada si surai soft pink.
Keeho mengangguk kecil, ia meletakkan buku-buku di meja lalu mengambilkan buku permintaan Theo.
"Terimakasih ya," ucap Theo setelah menerima buku yang ia inginkan.
"Keeho-yya, sudah selesai kah dengan rak mu?" Kepala Jiung tiba-tiba saja menyembul dari sela-sela rak kosong, mengagetkan Keeho yang tengah merapikan buku.
"YYA! CHOI JIUNG!" Interupsi Keeho dengan muka kesalnya.
Jiung terkikik kecil, masih setia menyembulkan wajahnya dari balik rak. Keeho menggelengkan kepala pelan, tak habis pikir dengan teman satu tingkatnya itu.
Theo yang mendengar ada ribut-ribut kecil segera mendekati mereka. "Apa yang kalian lakukan, eoh?"
Keeho mengendikkan bahu, "Si Choi kecil ini mengesalkan."
"Hei, ayolah Keeho, jangan kesal seperti itu." Jiung memundurkan lagi kepalanya, lalu berjalan berpindah rak mendekati Keeho dan Theo.
"Masih ada banyak kardus-kardus buku yang harus kita selesaikan, jadi jangan merajuk seperti itu." Rayu Jiung dengan sedikit menaik-naikan alisnya.
"Ya ya ya, aku mengerti. Dasar pak boss." Keeho memutar bola mata dan melanjutkan kembali pekerjaannya.
Kebetulan sekali Theo, Keeho, dan Jiung adalah rekan satu grup didalam perpustakaan asrama ini. Setiap dua pekan sekali akan ada buku-buku yang harus diganti dan dirapikan, jadi disinilah mereka bertiga sekarang.
"Aku akan berganti rak lagi, see ya~" Keeho berlalu sembari mengangkat kardus berisi buku bacaan yang baru. Jiung dan Theo serempak mengangguk.
"Hei, apa yang kau baca wahai sepupu ku?" Mata Jiung tak sengaja melirik kearah buku yang Theo baca. Perlu dicatat bahwa Theo dan Jiung ialah sepupu dekat.
Theo tidak menyebutkan jawaban, namun hanya memberikan alih buku itu pada Jiung. Tentu Jiung menerimanya dengan senang hati.
"Dunia apocalypse, bertarung dengan zombie- Yya yya! Kau membaca buku seperti ini?!" Intonasi suara Jiung menaik, membuat Theo menyeritkan dahi.
"Buku ini menarik, kenapa? Ada yang salah?" Theo masih setia menatap Jiung dengan tatapan bingung.
"Ah- anu... tidak," Jiung menggeleng pelan.
"Sudahlah, baca saja kalau begitu." Tingkah Jiung berakhir aneh, ia meninggalkan Theo setelah mengembalikan buku itu pada tangan Theo.
"Akhir-akhir ini dia aneh sekali," gumam Theo sembari melirik buku berjudul dunia apocalypse itu.
ㅡ
KAMU SEDANG MEMBACA
scared, p1harmony. [✓]
Actionour nightmares has begun. | Started at 25 Apr' 21 | End at 30 Aug' 21 Highest Rank ; #3 on Jiung ©WhiteAce_