Jiung terbengong dalam kursinya, mobil evakuasi ini sudah berjalan hampir sepuluh menit meninggalkan gedung asrama mereka.
Dan menurut obrolan yang Jiung tangkap, sementara mereka akan diungsikan pada gedung olahraga milik pemerintah. Entahlah, mereka semua hanya menurut.
Selama perjalanan pula, Keeho memainkan ponselnya, mencari-cari berita terbaru mengenai peristiwa pengeboman gedung asramanya.
"Got it!" Keeho memencet berita yang ditayangkan secara langsung di ponselnya. Ia mengajak Theo yang duduk disampingnya untuk melihat bersama.
Terjadi sebuah ledakan besar di pusat gedung asrama X beberapa menit lalu. Ledakan diduga terjadi sebanyak dua kali, di bagian selatan dan sisi sayap barat. Puluhan mahasiswa yang selamat segera dievakuasi oleh pihak kepolisian, untuk saat ini penyebab utama ledakan tersebut masih belum diketahui. Mari kita tunggu perkembangan berita pengeboman ini beberapa saat lagi-
Keeho mematikan layar ponselnya dan menggeram rendah. Belum ada yang tahu pasti dari mana asal ledakan itu dan siapa pelakunya.
Theo menepuk pundak Keeho, sedikit menyalurkan semangat. "Setidaknya kau tidak mati, bukan?" Keeho mengangguk pelan, itu benar.
Berpindah pada kursi bagian belakang, dimana Soul dan Jongseob duduk bersebrangan karena tempat duduk yang sudah penuh.
Soul menatap Jongseob sesekali berbisik 'semua akan baik-baik saja' agar pemuda itu tidak cukup ketakutan. Jongseob mengerti, ia membalasnya dengan anggukan sesekali.
Pemuda Jepang ini menghela nafas. Ia menarik sesuatu didalam tasnya, membukanya secara sembunyi-sembunyi dan menatapnya dalam diam.
'Ayah, apa kau benar-benar merencanakan ini?'
Jongseob bertanya kemudian, "ada apa?" pada Soul yang nampak sedikit gusar. Namun pemuda Jepang itu menggeleng, tidak ada selera untuk membalas pertanyaan kawannya.
Soul mengedarkan pandangan keluar mobil evakuasi, dimana langit malam Seoul terlihat cukup gelap. Tidak ada awan dan langit menghitam lebih dari biasanya.
Tiba-tiba saja matanya terpincing oleh sesuatu yang ia lihat dengan tak sengaja. Mata Soul menangkap sebuah cahaya hijau diatas tower tinggi yang memancarkan kilat putih pendek. Ia tertegun.
Beberapa saat kemudian, semacam ada kabut hijau menuruni puncak tower itu menuju ke bawah. Sialan, Soul tahu benar apa asap itu.
Soul tidak bisa panik tiba-tiba, ia akan mengacaukan segalanya. Lagipula jarak tower dari mobil evakuasi mereka terbilang sangat jauh.
Pemuda Jepang itu hanya mampu menatap Jongseob dan bergumam pelan.
"Jangan mati."
ㅡ
wayolo, siapakah soul?
KAMU SEDANG MEMBACA
scared, p1harmony. [✓]
Acciónour nightmares has begun. | Started at 25 Apr' 21 | End at 30 Aug' 21 Highest Rank ; #3 on Jiung ©WhiteAce_