Chapter 3

286 44 0
                                    

"Nona, apakah Anda baik-baik saja?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nona, apakah Anda baik-baik saja?"

“… Sabrina?”

Aku merosot ke lantai tanpa ada niat untuk bangun, tetapi seorang wanita dengan wajah yang kukenal mendekatiku.

"Kenapa kamu…?"

Sabrina adalah pelayanku di masa lalu, dan sekarang, dia tinggal di Istana Kekaisaran sebagai ratu George.

*Ratu adalah istri kekaisaran / selir kekaisaran

'Dia istri manusia sampah itu, tapi dia lebih baik dariku.'

Karena George hanya berpura-pura mencintaiku sehingga dia bisa memanfaatkanku, sedangkan kepadanya George benar-benar merasa sayang.

Dia telah membodohiku selama ini karena takut aku akan menyakiti Sabrina karena cemburu jika aku mengetahui tentang hubungan mereka.

'Hubunganku dengan Sabrina? Rita, dia hanya pelayan rendahan, putri dari pengasuhmu. Sedangkan kamu adalah putri bangsawan dari seorang bangsawan tinggi.'

George selalu memberikan tatapan cabul kepada Sabrina, dan ketika aku mempertanyakan perasaannya yang sebenarnya, dia akan langsung menepisnya dengan tawa dan mengatakan bahwa itu hanyalah imajinasiku belaka.

'Kaulah satu-satunya cintaku.'

Tapi begitu dia menjadi Kaisar, dia diam-diam membawa Sabrina ke istana.

“Count terlalu berlebihan. Dia masih melecehkan putrinya yang akan segera menikah….. Dia sangat kejam.”

Setelah ayahku, Sabrina juga mulai mengatakan hal-hal aneh.

Aku melirik ke bawah pada kulit kepalanya yang bersinar dan menyeringai saat dia menopangku di pundaknya.

"Sungguh mimpi yang menyebalkan."

Cibiran itu begitu kering dan tidak berguna sehingga meninggalkan rasa tidak enak di mulutku.

Aku tidak percaya bahwa aku akan kembali ke hari-hariku di Cardinale yang mengerikan.

Jika aku akan bermimpi tentang masa lalu, akan lebih baik jika aku bermimpi tentang kelahiran Yvonne.

Katan adalah tempat yang mengerikan jika dibandingkan dengan Cardinale yang subur, tapi meskipun begitu Katan adalah tanah yang nyaman karena tidak tercemar oleh manusia rakus yang memperebutkan kekayaan.

"… Nona?"

"Ya."

"Apa anda baik baik saja? Apakah itu sangat menyakitkan?”

Aku ingin mengejek wajah Sabrina saat dia berpura-pura mengkhawatirkanku, tapi mulut keringku tidak lagi bergerak seperti yang kuinginkan.

"Tidak terlalu."

Aku Menikahi Putra Mahkota Yang Terbuang [NOVEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang