Aku Menikahi Putra Mahkota Yang Terbuang [NOVEL]

Chapter 6

"Mengapa saya tidak pernah mendengar tentang Grand Duke di masyarakat sosial?"

Rona, yang membuat keributan, memiringkan kepalanya dengan takjub. Cukup aneh bahwa desas-desus tentang wajahnya yang tampan tidak menyebar sama sekali.

“Kamu mungkin belum pernah mendengar tentang Grand Duke Katan… Tetapi apakah kamu pernah mendengar tentang Putra Mahkota yang digulingkan?”

"Maaf? Saya mendengar bahwa Putra Mahkota yang digulingkan dikutuk oleh iblis dan meninggal karena penyakit yang membuat kulitnya membusuk. Apakah itu yang Anda maksud?”

Tidak banyak orang yang mengetahui fakta bahwa Joseph Katan awalnya adalah Joseph Las Vecchia Angelos. Istana Merah Las Vecchia ingin menyembunyikan fakta bahwa pemburu iblis lahir di Keluarga Kekaisaran.

'Itulah sebabnya mereka menyamarkan Putra Mahkota yang digulingkan sebagai Grand Duke Katan dan membuatnya menjaga perbatasan.'

Dengan kata lain, mereka mengirim seorang anak ke bagian utara kekaisaran yang dingin, di mana tidak ada apa-apa selain monster, dan membiarkannya mati sendirian.

Tapi siapa yang akan meramalkan bahwa Katan akan berkembang di bawah kepemimpinannya?

Hanya Keluarga Kekaisaran dan gereja yang tahu bahwa Joseph adalah saudara dari Putra Mahkota saat ini, Carlo.

Dikenal sebagai Grand Duke Katan, dia enggan pergi ke tempat-tempat ramai, dan dia jarang terlihat di Istana Kekaisaran.

'Tapi dia memang selalu sedingin itu.'

Tidak peduli seberapa tampan Joseph, tidak banyak wanita yang bisa menangani pemburu iblis ganas yang kembali hidup-hidup setelah menghancurkan orang barbar barat sendirian.

'Meskipun begitu, dia tidak sedingin kelihatannya.'

Sebagai bukti, dia melakukan yang terbaik untuk melindungiku, istrinya.

“Rita Cardinale, kan?”

Joseph, yang menggerakkan kakinya yang panjang ke arah kereta dengan cepat, bertanya padaku. Meskipun tinggi kereta cukup tinggi, sosoknya yang tinggi memungkinkan dia untuk melakukan kontak mata denganku.

“Rita Annunciata Cardinale. Saya dengan rendah hati menyapa Yang Mulia Grand Duke Katan.”

Angin sejuk menyapu rambut putihnya.

'Kamu pasti terlihat lebih muda daripada terakhir kali aku melihatmu.'

Kami menikah ketika aku berusia 20 tahun dan dia berusia 24 tahun.

Menatap wajahnya, yang telah dikutuk karena menjadi iblis, aku buru-buru menundukkan kepalaku memikirkan bahwa aku telah menatap wajahnya terlalu lama.

“Saya Joseph Katan.”

Dia mencium punggung tanganku yang sedang memegang jendela.

“…Ini bukan pertama kalinya kita bertemu.”