seven

998 182 52
                                    

Terimakasih sudah menunggu cerita tidak jelas ini :((



























Roseanne galau banget di apartemen, sudah dua minggu lebih dia nggak kerja hari-harinya cuma di habisin buat tidur, kerumah Lalisa, ngobrol bareng Krystal pokoknya berputar di antara itu aja. Makin-makin galau karena Suzy udah tiga hari nggak ada kabar, dihubungin nggak bisa di samper kerumah tapi rumahnya sepi kayak nggak ada penghuninya

Frustasi berat Roseanne tanpa kabar dari pacarnya, ya gimana sih orang yang paling dia sayang hilang gitu aja kan khawatir Roseanne tuh. Ck

Hampir sejam Roseanne lihatin room chat doang, nggak ada kejelasan nungguin Suzy bales chatting nya. Kepalanya pusing sendiri karena dia menerka-nerka banyak hal dari yang awalnya positif thinking sampai negatif thinking, apa sih yang buat Suzy mengabaikan Roseanne gini?

Wanita itu bangkit dari ranjangnya, ngelempar ponselnya ke atas kasur terus bergegas keluar kamar. Pikiran positif sama negatif lagi berantem di otaknya, seolah kekurangan prajurit si positif selalu kalah dan berakhir dengan negatif sebagai pemenangnya. Overthingking for life

Udah cukup Roseanne nggak mau mikir aneh-aneh lagi tentang Suzy, dia percaya kalau Suzy emang sibuk karena pekerjaan. Mengingat kejadian seperti ini bukan pertama kalinya selama pacaran sama Suzy, pada akhirnya wanita itu berhasil menyakinkan Roseanne kalau dia sedang dituntut pekerjaan dan sama sekali nggak melakukan apapun kayak apa yang ada dipikirannya.

Roseanne milih pergi ke balkon aja buat nenangin batinya yang udah nggak karuan panas dingin mikir kemana-mana. Tangannya muter knop pintu, sepoi-sepoi angin ditambah view kota Melbourne malam ini langsung nyambut Roseanne dari bawah sana, buang nafasnya panjang terus lipat kedua tangannya di depan dada.

Matanya nggak luput dari seseorang yang lagi duduk anteng di kursi, ternyata di balkon ada tetangganya juga, Roseanne angkat kedua ujung bibirnya dikit terus langsung ikut gabung sama Jennie "hai" sapanya.

Jennie lepas earpods di telinganya sambil benerin duduknya, nggak sopan kan kalau diajak ngomong masih dengerin musik "hai"

"Kaki udah sembuh?" Tanya Roseanne

Jennie ngangguk "better than before" balasnya lagi.

Nggak tau apa yang menghantui pikiran mereka, untuk beberapa saat keduanya malah sama sama diam. Roseanne pejamin matanya sambil senderan ke kursi, untuk sejenak dia ingin melupakan hingar bingar dunia. Suasana begitu mendukung untuk semakin tenggelam di awang-awang euphoria.

Lihatin cahaya yang terang banget di bawah sana lalu nggak lama dia nunduk. Kepalanya di penuhi Suzy lagi, kenapa dia harus begitu dalam mencintai wanita itu? Kenapa dia menjadi egois jika menyangkut Suzy? Kenapa cintanya nggak luntur bahkan saat Suzy sering kali melambaikannya? Semuanya tentang kenapa ini, kenapa itu

Membuat kepala Roseanne hampir pecah lantaran nggak menemukan jawaban dari banyaknya kalimat berawalan kenapa. Hampir dua tahun mereka sama sama, tahun pertama layaknya pasangan yang lagi dimabuk cinta apa-apa harus bareng.

Nggak tau ini perasaan Roseanne doang atau gimana yang jelas enam bulan terakhir Suzy jadi orang yang beda, beda banget. Jarang punya waktu sama Roseanne, ngasih kabar kalau udah terlanjur kejadian, maksudnya kayak waktu itu Suzy dua hari nggak ada kabar tiba-tiba ngabarin dan bilang kalau dia lagi liburan, nggak ijin sama Roseanne. Jadi Roseanne ini di anggap apa?

Seenggaknya kasih tau Roseanne kalau dia mau pergi masalah di izinin atau enggak Roseanne pasti ngasih izin selama itu buat Suzy seneng, walaupun sebenernya dia merana karena jauh dari pacarnya sih. Roseanne cuma pengen Suzy sama dia aja bareng terus pokoknya, kalaupun Suzy pengen liburan juga boleh bilang ke Roseanne, dia mampu kok bayarnya yang penting bedua.

NEVER TO LATE | CHAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang