nine

941 202 84
                                    


Kalo nggak ada rasanya jgn marah ya













Setelah kemarin Roseanne secara nggak langsung minta di masakin sama Jennie, lagi. Wanita itu benar-benar masak sesuatu buat Roseanne, sebenernya lebih ke sekalian aja sih soalnya Jennie mau berangkat kerja butuh sarapan, kan kalau kata bujangan jangan lupa sarapan berharap juga butuh tenaga. Eh

Sebagai manusia yang masih punya hati Jennie tentu nggak tega kalau harus ninggalin tetangganya tanpa makan dengan kondisi yang nggak baik-baik aja, jadi tadi pagi Jennie samperin apartemen Roseanne buat nganter sarapan terus langsung pergi, nggak mau mampir ah takutnya nanti Roseanne ngelunjak minta di masakin lagi.

Disinilah Roseanne sekarang, di apartemen bersama kekasih tercintanya dan yang paling di cintai oleh pembaca sekalian siapa lagi kalau bukan Suzy. Akhirnya setelah menghilang wanita itu muncul lagi di hadapannya, nggak ada yang beda Suzy masih tetep Suzy wanita nomor satu di hati Roseanne. Hmm

Roseanne nggak ngasih tau Suzy kalau dia kenapa-kenapa takut pacarnya khawatir sih tapi Seulgi yang banyak cing cong malah ngadu bilang kalau Roseanne habis kecelakaan, Suzy kaget dan langsung ke apartemen pacarnya buat mastiin keadaannya lah.

"Kemaren aku lihat kamu sama cowok" ucap Roseanne tiba-tiba tanpa mengubah posisi, masih merem sambil tiduran di paha pacarnya.

"Huh kapan, dimana? Kemarin aku dirumah kok" Suzy berhenti usap-usap kepala Roseanne

Si bule buka mata, lihatin Suzy dari bawah terus sendekap "kemarin malam nggak jauh dari royal botanic gardens. Masih bilang dirumah?" nada bicaranya nggak kayak orang lagi nanya, agak nyolot. Tatapan matanya tajam banget, Roseanne nggak suka Suzy bohong.

"O-oh itu, itu aku lagi sama temen aku" denger jawaban itu bikin Roseanne ubah posisi jadi duduk, coba tatap mata Suzy tapi korbannya malah nunduk seolah ngerasa bersalah karena ketangkap basah.

"Temen tapi kelihatan mesra banget?" Roseanne nggak nyerah. Dia miringin kepalanya nyari celah agar Suzy mau balas tatapannya tapi nihil wanita itu selalu buang muka, gelagat aneh kayak gini malah bikin Roseanne kesel karena merasa dibohongi

"Nggak usah cengeng, aku cuma nanya kamu tinggal jawab" Roseanne sadar kalau Suzy lagi nangis, dia dibarengi suara isakan sih. Salah satu cara paling ampuh biar Roseanne berhenti bicara

"Kamu nggak percaya sama aku?" Gumamnya, bahkan kayak orang lagi berbisik tapi Roseanne denger.

Sebenernya ini salah satu kelemahan Roseanne, lihat Suzy nangis di depannya ditambah karena ulahnya gini bikin dia pengen sekarang juga narik Suzy kedalam pelukannya tapi nggak bisa Roseanne butuh kejelasan dari apa yang dia lihat kemarin malam.

"Dimana letak aku nggak percaya sama kamu? Selama ini aku selalu iya iya aja kalau kamu bilang ini itu temen semuanya temen. Agak aneh setelah aku lihat pakai mata kepala aku sendiri gimana seseorang yang kamu definisikan sebagai temen itu ternyata kayak gini" Roseanne masih nggak mengalihkan perhatian dari wanita dihadapannya

"...Aku bawa kamu jalan, aku peluk kamu juga kan? jadi apa aku ini temen buat kamu? Kita pun bersentuhan fisik. Oh atau jangan-jangan kamu juga ciuman sama temen kamu itu?" Suzy angkat kepalanya terus geleng cepet.

"Enggak ada kayak gitu. Sayang kita tinggal di kota dengan budaya yang pada dasarnya kayak gini, kamu juga tau kalau sentuhan fisik itu umum banget disini bahkan orang yang udah punya status pun nggak jarang melakukan itu" pembalaan diri dari Suzy bikin Roseanne berdecih nggak suka

Dia tau mereka hidup di barat yang bahkan bersetubuh pun dianggap biasa tapi Roseanne nggak suka saat dengan mudah orang lain menyentuh miliknya apalagi tanpa izin darinya. Ya, katakan saja Roseanne itu egois

NEVER TO LATE | CHAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang