eleven

991 180 49
                                    

sorry that password not incorrect






























Roseanne sudah ada di depan pintu apartemen Jennie, dia mau minta maaf soal kejadian kemarin. Kurang ajar memang tiba-tiba mencium orang tanpa permisi apalagi alasannya sepele, harusnya Roseanne bisa ngebelakangin Suzy aja kan nggak perlu gunain bibir sebagai perantaranya.

Roseanne ngetuk pintu di depannya beberapa kali tapi nggak ada jawaban, pas dia balik badan ternyata pemiliknya udah berdiri di belakangnya bikin Roseanne agak terlonjak karena kaget "mau ngapain?" Kalimat pertama yang keluar dari mulut Jennie

"Itu, mau minta maaf soal ke—

"Lupain, awas aku mau masuk" Roseanne menyingkir dan ngebiarin Jennie ngotak-ngatik pintu.

Nggak lama pintu terbuka, Jennie masuk duluan sedangkan Roseanne masih diam memperhatikan tetangganya "kalo nggak niat bertamu nggak usah berdiri di depan pintu" Roseanne yang denger itu jadi ngeri, kok galak?

Jennie udah jalan duluan, sengaja pintunya nggak di tutup karena tau Roseanne pasti bakal mampir. Jennie udah mulai terbiasa sama kehadiran Roseanne apalagi pagi-pagi kayak gini, dia nggak takut lagi sekarang karena kenyataannya Roseanne emang nggak seburuk apa yang ada di pikirannya seperti sebelumnya.

Nggak lama Roseanne ikut masuk, menyusul Jennie yang ternyata udah ada di dapur "Jen, soal kemaren—

Sebelum selesai ngomong Jennie ngebanting pisau yang baru dia ambil, agak kenceng sampai berhasil bikin Roseanne kaget untuk yang kedua kali "dibilang nggak usah di bahas, aku nggak suka ah mending kamu pulang aja sana" Jennie cuma nggak mau kejadian itu di ungkit-ungkit

Semaleman dia capek mikirin hal nggak penting itu, memang harusnya bukan hal penting tapi jadi penting gara-gara dipikirin terus sama Jennie, dia nggak mau bahas itu lagi, lebih tepatnya mau bersikap seolah nggak terjadi apa-apa sih. Padahal itu bukan ciuman pertamanya tapi, pokoknya ada tapinya.

Roseanne tutup mulut, nggak mau bikin mood Jennie buruk pagi ini nanti yang ada Roseanne nggak di kasih makan. Awal mampir ke apartemennya Jennie, wanita itu ngasih sarapan, yang kedua juga sama, bahkan yang ketiga juga

Memang jago memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, bukannya menyudahi Roseanne justru datang tiap hari. Jennie sebenernya nggak keberatan, tapi jadi keberatan kalau Roseanne banyak omong dan bikin mood nya berantakan

Udah biasa ngasih makan si Vampir malah bikin Jennie ngerasa aneh kalau tetangganya itu nggak datang ke apart. Hmm?

Selama Jennie jadi pengemudi di dapur, Roseanne bener-bener gak ngomong sama sekali milih merhatiin Jennie dalam diam sesekali ngerasa lucu gara-gara wanita itu masak sambil mukanya cemberut, mau di tegur tapi Roseanne terlalu cemen.

Setelah selesai Jennie naroh sepiring makanan siap santap di hadapan Roseanne, Jennie juga ikut makan pastinya dia duduk nggak jauh dari si bule.

"Jen maaf"

"Kamu minta maaf sekali lagi, aku siram pakai minyak goreng panas itu beneran" geram Jennie, dia baru aja mau nyuap makanan loh

Emang kayaknya cari masalah banget bukannya dinikmati aja Roseanne malah buka cang-cing-cong. Sekarang dia dibuat nelan ludah kasar, kenapa tiba-tiba manusia kucing di depannya jadi galak banget? Kan Roseanne jadi ciut.

Sekali lagi Roseanne bungkam, batinnya nggak tenang selama Jennie belum benar-benar maafin dia. Dibalik mulut yang terlihat sibuk dengan sebuah hidangan dihadapan masing-masing, Roseanne maupun Jennie sama-sama larut dalam imajinasi mereka

NEVER TO LATE | CHAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang