KOMEN NGAPA... PELIT AMAT LU UDAH GRATISAN JUGA 😑😑😑😑
Gong Jun berlari menuju perusahaannya, mencoba berlomba dengan sang waktu. Ketua divisinya baru kali ini mengajak berbicara namun dengan seenaknya menyuruh membeli kopi. Dan apa katanya? Pekerjaannya sedikit, cih... Ingin sekali Gong jun mempertemukan bibir sang ketua dengan alas sepatu yang kini ia pakai.
"Orang-orang merepotkan selalu ada dimana-mana, mungkin hanya segelintir orang yang tidak sombong. Ketua apanya... Ia kira aku tidak melihatnya, dia hanya sibuk bermain hp hingga makan siang lalu pulang. Tidak ada pekerjaan...?! Mereka rata-rata memberikan sebagian pekerjaannya padaku dengan alasan aku adalah anak baru yang harus banyak berlatih, cih... Yang benar saja"
Gong jun hanya bisa menggerutu dalam hati, andai saja ia dapat mengatakan hal seperti itu pada orang-orang yang selalu memanfaatkannya.
Ting....
Lift terhenti dilantai lima, Simon segera berlari kecil kearah kanan tempat divisinya bekerja.
"Selamat pagi Cup-" seorang wanita menyapanya, dan Simon cukup yakin wanita itu bukan berasal dari divisinya "Maaf maksudku gong jun" dan wanita itu pergi dengan tangan menutup bibirnya.
"Aneh" ujar Simon
Melangkah sedikit, gong jun mengetuk pintu "Pe-permisi..."
"Ah... Simon kau sudah datang, segera bagikan kopinya dan kembali bekerja" Simon melihat ketua divisinya hanya berkaca-kaca ria dengan gigi yang dipamerkan. Mereka juga sudah terbiasa dengan nama panggilannya Simon.
Meremat plastik yang ia gengam sebentar, Gong Jun segera membagikan minuman untuk para pekerja lainnya.
"Sering-seringlah seperti ini Gong Jun, jika bisa kau yang meneraktir kami" salah seorang senior pria mengatakan hal seperti itu dengan nada yang benar-benar menyebalkan.
"Yuzan, bagaimana mungkin Gong Jun mentraktir kita semua... Uang jajan yang diberi ibunya terbatas, benarkan Gong Jun" mereka semua tertawa mendengar ucapan wanita bernama Jiyan.
"Menyebalkan" batin Simon
Ketua divisinya mencoba melerai setelah ia tertawa puas "Hentikan biarkan ia bekerja" dan akhirnya Simon kembali kemeja kerjanya setelah ia selesai membagikan kopi pada setiap orang diruangan.
Ckrek.... Ckrek....
"Bagus.... Pertahankan pose mu Zhehan"
Ckrek...
"Berikan wajah innoncent, baik... Angkat sedikit dagu mu. Okay pertahankan"
Zhehan fokus mendengar semua arahan dari sang fotografer, mencoba profesional setelah perasaannya diobak-abik karena melihat seseorang yang mirip dengan kekasihnya.
"Baik, istirahat 15 menit" mendengar ucapan dari sang fotografer, Li Daikun segera menghampiri Zhehan. Memberikan kipas portable dan air mineral lalu menuntunnya ketempat duduk yang telah disediakan.
"Setelah ini kita akan makan siang, lalu lanjut pada pemotretan berikutnya, kemudian bertemu dengan produser Lai"
"Sungguh aku tidak berminat sama sekali dengan drama" Zhehan meminun minumannya dengan malas.
"Cobalah ge... Mungkin saja karirmu akan meledak"
"Ck... Aku sudah sangat senang dengan bagian ku yang ini"
"Terserah-" Daikun memilih tidak meladeni Zhehan, yang acap kali akan berakhir dengan perdebatan jika ia meladeni pria manis didepannya ini "Oh iya, perusahaan elektronik op*o ingin mengaetmu menjadi brand ambasador mereka. Dan ingin bertemu dengan mu hari ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Return (Discontinue)
FanfictionYe Baiyi sang dewa pedang berbohong pada Zhou Zishu yang merupakan murid kesayangan dari muridnya terdahulu, Baiyi mengatakan telah memberi kehidupan abadi padanya dan sang suami Wen Kexing sang ketua lembah hantu. Namun tahun ke tiga pernikahan me...