~PDKT~

738 138 28
                                    

Cusss...  Baelah

































Gong Jun baru saja keluar dari kamar mandi, sebelumnya ia membawa makan malamnya kedalam kamar saja tak ingin capek-capek turun kebawah.

15 menit berikutnya makan malam telah habis disantap, lalu ia melemparkan diri keatas tempat tidur mencoba memejamkan mata.

1 menit.... 

5 menit....

15 menit....

"Ck... Sepertinya aku belum mengantuk" merasa tak bisa tidur Simon memilih menyandarkan tubuhnya pada sandaran headbed dan memilih menyalakan tv, walaupun jam sudah menunjukkan pukul 22:47 padahal besok juga ia harus berangkat kerja pagi-pagi sekali.

Menacari saluran yang menarik tangannya terhenti saat acara talk show yang menampilkan pria yang memanggilnya suami. Yup... Itu Zhang Zhehan

Simon awalnya menatap biasa saja, namun saat melihat pria itu tersenyum, tanpa sadar ia ikut tersenyum "Dia manis... " gumamnya, setelah mengikuti acara hingga selesai akhirnya Simon memilih tidur.












"Aku tak menyangka kau akan sebar-bar itu ketika menemui rengkarnasi suami mu" Daikun meletakkan tas-tas besar yang berisi cendra mata dari sponsor mereka dia atas meja ruang tamu

"Cari pacar dulu baru kau bisa mengerti apa yang aku rasakan" Zhehan mengistirahatkan tubuhnya diatas sofa

"Jangan tidur disana ge... Badan mu akan sakit semua. Pergi ke kamar mu, aku akan kembali ke apartemen ku" memang biasanya Daikun menginap ditempat artisnya, tapi sesekali juga ia akan kembali untuk membersihkan apartemennya.

"Hmmm...." dengungnya "Hati-hati dijalan" setelah mendengar pintu yang ditutup, Zhehan berjalan menuju pintu menguncinya lalu menuju kamarnya untuk mandi kemudian tidur, karena sebelumnya ia sudah makan diluar bersama manajernya.

35 menit setelahnya pria manis itu sudah keluar dari kamar mandi, dengan handuk yang masih bergerak mengeringkan rambutnya Zhehan mengechek hp miliknya "Ah... Iya, aku lupa meminta nomor hp suami ku, besok saja sekalian mengantar makan siangnya" ujarnya bahagia.































"Sizhu Wo Ai Ni.... "

Simon terbangun dengan mata terkejut, ia tak histeris atau terenggah.  Mimpinya tadi tak menakutkan, hanya saja ia binggung kenapa wajah Zhehan yang ada dimimpinya dan pria yang menyatakan perasaannya itu.... Apakah dia?

Apapun itu Gong Jun harus bangun dan mulai bersiap, ia yakin sebelum bekerja ia pasti akan melaksanakan intro seperti membeli kopi.

45 menit total ia bersiap-siap dan turun kebawah untuk sarapan.

"Selamat pagi Papa, mama, Zhou Ye" sapanya, kemudian mengambil tempat, lalu mendorong kaca matanya yang melorot

"Selamat pagi Simon/Ge" balas keluarganya, setelahnya hanya keheningan yang melanda. Kesopanan saat dimeja makan memang sangat dijunjung tinggi oleh keluarganya, termasuk tidak berbicara saat makan.

"Kau tidak ingin menggunakan mobil Simon? " tanya sang papa

"Tidak pa... Itu merepotkan, kita hanya menambah kemacetan dan polusi. Naik kendaraan umum saja, itu lebih baik"

Papanya tersenyum melihat kebijaksanaan putra tunggalnya, masalah Gong Jun yang sering dibully juga satu keluarga tau. Tapi, Gong Jun mengatakan dengan tegas jika ia tak perlu bantuan keluarganya. Ia akan mengatasi semuanya tanpa campur tangan keluarganya, selama mereka tak mebuatnya terluka parah.

Return (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang