Sorry for typo.
.
.
.
sejak awal pagi itu lisa memang berencana diam diam pergi mampir ke kantor suaminya untuk membawakannya makan siang , tetapi senyum yang sejak awal merekah tiba tiba saja memudar setelah melihat wonwoo sedang bersama jieun di ruangannya.
mungkin salah lisa, sebulan yang lalu ketika wonwoo dan jieun kepergok dengan mata kepala lisa sendiri, lisa malah menyambut wanita itu dan mengizinkan untuk bersama suaminya.
saat mengambil keputusan itu, lisa hanya ingin wonwoo tak tertekan atas pernikahan mereka, tetapi pada akhirnya justru lisa yang merasa tertekan.
"uh lisa?"
agak kikuk, tetapi lisa menyembunyikannya sebisa mungkin.
"ah, kalian disini rupanya... aku hanya mapir sebentar mengantar makan siang untuk oppa" ujar lisa agak ragu
"yah,sayang sekali sa.. kami baru saja datang selesai dari makan siang" jawab jieun dengan nada menyesal, tetapi lisa tak tahu jieun benar benar menyesal atau malah ingin menang darinya. sementara wonwoo? lelaki itu hanya bisa terdiam, ia memang susah ditebak.
"ah begitu ya, k-kalau begitu aku bawa lagi saja yaaa.. dari pada tidak termakan"
"taruh saja disini "
akhirnya suara bariton itu mengudara"ani oppa, dari pada tidak termakan lebih baik untuk eunbi saja ,a-ah ya... aku akan kembali kebutik kebetulan janji dengan klient ku sebentar lagi "
bohong lisa,kemudian berbalik dan meninggalkan suasana canggung itu.
harus nya lisa merasa biasa saja, karena memang sejak awal pernikahan antara lisa dan wonwoo tidak dihadiri dengan perasaan cinta atau apapun itu sejenisnya.tapi mengapa ?
mengapa melihat wonwoo dengan kekasih yang ia cintai membuat hati lisa sakit.setelah meninggalkan ruangan itu , lisa tiba tiba saja merasa lemas. ada yang menusuk hatinya sehingga begitu merasa perih, ia bahkan hampir terhuyung.
hampir
karna ada seseorang yang dengan cepat menangkapnya sebelum jatuh.
"gwenchana ?"
lisa mengenal sekali suara itu, sehingga ia menoleh seseorang yang tengah menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
lisa menoleh sedikit, lelaki yang tengah menahan tubuhnya dari belakang adalah....
" seungcheol oppa?"
"gwenchana ? apa ada yang sakit ? tunggu sebentar biar aku panggilkan suamimu-"
"ani oppa, na gwenchana"
sesegera mungkin lisa memotong ucapang seuncheol agar ia tak memberi tahu wonwoo."bisa antarkan aku ke mobilku oppa? aku akan ke butik"tambah lisa, ngomong-ngomong posisi antara lisa dan seuncheol tidak sedekat saat saat lelaki berdimple itu menahan lisa.
aishhh, apa yang telah dilakukan oleh anak itu
.
"nak, kau baik baik saja kan?"
suara wanita paruh baya di sebrang telfon video itu akhirnya menyadarkan lisa dari lamunannya.
"um ? tentuu"
balas lisa sambil tersenyum,pasimungkin lisa bisa berkata seperti itu,namun eommanya itu tahu ada yang tidak beres dengan putri sematawayangnya.
"jinjja? baiklah, jika kau ingin cerita apapun nanti.. maka beritahu eomma ne ?"
sejujurnya yoona telah menemukan kejanggalan pada putrinya,dan mulai terfikir .
mungkin dia tidak bahagia.
-dinner time-
"oppa "
"ya ?"
singkat sih, tapi setidaknya suami lisa itu tidak membalas dengan nada dingin."b-besok eomma dan appa akan mampir sebentar kesini, um.. bisakah kita membuat skenario nanti?"
agak ragu sebenarnya, tapi membicarakannya terlebih dahulu sangatlah perlu. seperti sudah sudah saat orangtua wonwoo mengajak mereka makan malam keluarga besar.sempat terdiam sebentar, kemudian wonwoo mengangguk setelahnya.
kemudian suasana disana kembali hening, sejujurnya wonwoo menunggu lisa untuk menanyakan kejadian beberapa hari lalu diruangan kantornya. tetapi tak sesuai espektasinya,lisa kemudian membereskan meja makan dan langung mencuci piring-piring kotor.
bukan tanpa alasan bagi wonwoo tiba tiba penasaran dengan pemikiran istrinya saat itu,karena setelah kejadian itu wonwoo di peringatkan oleh seuncheol sahabatnya.
agak terkejut sebenarnya karena hyungnya itu datang datang keruangan dengan ekspressi kesalnya dan menatap nyalang jieun.
"jika kau tak mencintainya,paling tidak hargai dan perlakukan dengan baik gadis tulus itu"
ucapan seungcheol yang begitu membekas di fikirannya.
TBC
sedikit ya ? gaje ya ? sorry wkwk
