}Pukul Delapan

10 3 0
                                    

Sekarang pukul delapan malam. Di mana matahari sudah terbenam, beberapa orang mulai terpejam, dan awan telah menghitam.

Ia membuang napas pelan. Raganya terasa sangat lenguh. Hatinya kian bergemuruh. Tangannya tak bisa diam, bahkan terus-terusan mengetuk-ngetuk meja.

Sebenarnya ia lelah. Hampir saja kehilangan arah, akan tetapi kembali ke tujuan awal akan bagaimana ia berjanji pada dirinya sendiri untuk menyelesaikan tulisan itu.

Sudah cukup banyak buku yang dibacanya. Sudah banyak yang terlintas dan singgah di benaknya, tetapi mengapa ia merasa ada yang kurang?
Agaknya ini perihal pemikiran yang tak sejalan dengan hati.

Letih dan pedih menjadi satu. Luka dan duka pun mengganda. Bahkan tangis dapat lenyap karena adanya egoistis.

Ia hanya harus merelakan. Hanya harus melepaskan. Hanya harus menjadikan semua ini sebagai hal terakhir tentang si perempuan.

 Hanya harus menjadikan semua ini sebagai hal terakhir tentang si perempuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Wyn

DIMNESS [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang