E M P A T

2.6K 382 88
                                    

Happy reading!

Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman-teman kalian! 💜

***

4. CLUB DAN KALUNG

Aroma alkohol dan asap rokok terasa menyengat di club malam itu. Andreas berdiri sambil memperhatikan orang-orang yang tengah berjoget ria di lantai bawah itu tanpa ekspresi. Ia mengabaikan suara bising dari teman-temannya yang sedang berbincang dengan wanita-wanita berpakaian seksi. Tangannya menggenggam botol bir sembari meneguknya sesekali.

"Hai, mau aku temani?" tawar seorang wanita dengan gaun merah yang menampilkan belahan dadanya.

Andreas lantas menepis tangan wanita yang hendak menyentuhnya. "Pergi." katanya dingin.

Teman-temannya yang melihat raut wajah Andreas yang terkesan beringas itu langsung mengode wanita tadi agar pergi.

"Lo kenapa As?" tanya Faisal.

"Paling gak jauh-jauh dari Ruby yang gak bales chat darinya." celetuk Mario sambil merangkul wanita di sampingnya. Namun Andreas tidak meresponnya.

"Eh iya. Gue jadi kepikiran Historia deh, beberapa hari ini dia udah gak pernah lagi ngintilin Andreas. Padahal biasanya dimana Andreas berada di situ nenek lampir datang." ujar Ben tertawa.

"Kan gue udah bilang dia pasti udah nyerah sama As." balas Mario meledek.

"Bohong kali dia. Kaya baru kenal Histo satu, dua hari aja lo pada. Kita tahu sendiri waktu sd dia selalu ikuti As mulu." kata Alfian tak percaya.

Mario memukul kepala cowok itu. "Yeu. Harusnya lo bersyukur dong kalau Histo udah gak ganggu As lagi bukannya malah mikir gitu." ujarnya.

"Coba tanya pendapat Andreas aja yang udah tahu gimana Historia, pasti lo juga mikir sama kaya gue kan As?" tanya Alfian merangkul bahu Andreas.

"Gak usah bahas dia." kata Andreas dengan nada tak sukanya. Ia kembali meneguk bir itu kasar.

"Eh, eh anjer! Udah bego lo mau mabuk hah?!" omel Ben menahan Andreas yang hendak minum lagi. "Hari ini Raphael gak ikut. Jadi jangan mabuk soalnya gak ada yang bisa ngangkut lo." ujarnya.

"Itu bukannya Historia sama Tania. Ngapain tuh mereka? Jangan-jangan ngikutin As lagi." Alfian berdecak melihat lantai bawah dimana Historia berada.

"Nah kan gue bilang juga apa? Historia cuman pura-pura doang, liat aja tuh dia sampai ngikutin lo kesini." ujar Ben sinis.

Andreas terpaku melihat sosok pria yang tengah berseteru sengit dengan Historia.

"Itu Marcel anak SMA fiksi." ujar Mario memperhatikan lebih serius. "Kayanya mereka ribut deh."

Sementara itu kedatangan Historia dan Tania ke club karena mendapatkan pesan dari Sasha yang mabuk. Namun sesampainya di sana Historia malah terkena pelecehan verbal dari seorang cowok yang dengan sengaja meremas bokongnya. Hal itu membuat Historia menghentikan langkahnya dan menarik si pelaku dari kerumunan.

Padahal Historia memakai sweater biru tua dengan tambahan jaket hitam dan celana panjang levis. Tanpa make up juga.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Repeat My Life (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang