T U J U H

2.7K 416 155
                                    

Happy reading!

Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman-teman kalian! 💜

***

7. Gantung

Dikarenakan jam pelajaran hari ini kosong. Kelas Historia menjadi ribut. Ada yang bermain game, ada juga yang bergosip. Belum lagi Tania dan Sasha yang sibuk mendandani murid lelaki yang kalah dalam permainan truth or dare. Faisal menjadi bahan olok-olokan murid karena kalah. Berbeda dengan Andreas sejak tadi hanya memperhatikan mereka.

"Lo ikutan juga, His. Biar seru." ujar Tania pada Historia.

"Takut dia Tan, takut ketahuan masih ada rasa sama As." celetuk Alfian.

"Gausah sok deh." ketus Historia malah memasang earphone nya.

"Cielah, Historia. Kalau masih suka mah bilang aja His. Gausah pura-pura lagi. Yuk bisa yuk!" goda Faisal dengan bibirnya yang merah menyala.

"Urus dulu tuh bibir lo yang udah kaya tante-tante." balas Historia. Membuat Faisal cemberut dibuatnya.

"Tumben Andreas baca buku pas free class. Biasanya dia malah cabut ke kantin." ujar Sasha.

"Tau aneh tuh anak. Dari tadi masuk sampai sekarang kaga ada gue dengar dia ngomong." ujar Faisal.

"Lo pada ada buat salah kali sama dia." ujar Tania.

"Mana ada. Orang dia sendiri yang diam waktu ditanya juga malah sensi kaya orang lagi pms. Historia kali lo noh yang buat salah." kata Faisal membela dirinya. Tapi ia sendiri juga merasakan perbedaan sikap Andreas yang sensi bukan ditujukan padanya tapi pada perempuan yang sejak tadi tak acuh dengan obrolan mereka dan malah asik menggoyangkan kepalanya sembari mendengarkan lagu diponselnya.

Bener deh. Rasanya Faisal ingin sekali menanyakan pada dua orang itu. Jiwa keponya meronta-ronta juga saat melihat Historia diantar oleh Bryan. Cowok yang pernah dihajar oleh perempuan itu. Apa kemarahan Andreas juga ada sangkut pautnya?

"Btw, Historia pacaran ya sama Bryan?" tanya Alfian, ternyata dia juga sama keponya.

Tania dan Sasha saling memandang satu sama lain. Lalu tersenyum miring, sebelum akhirnya mengangguk bangga.

"SUMPAH LO?! HISTORIA SAMA BRYAN?!" teriak Faisal heboh hingga membuat seisi kelas menatap padanya penasaran.

Cowok itu langsung menggaruk leher belakangnya ketika tatapan bertemu dengan Andreas.

"Barusan nama gue disebut-sebut?" Historia menatapnya tajam. "Kenapa?" tanyanya.

"Ah, gak ada apa-apa kok His." balas Tania, ragu.

"Cih, awas ya kalian sampai ngomongin gue. Gue tendang lo pada ke rawa-rawa." ancamnya.

Andreas yang mendengar lantas menoleh. Mengingat kejadian tadi. Sikap dan cara Historia menatapnya memang sangat berbeda dibandingkan dulu. Kalau dulu perempuan itu menatapnya penuh sayang tapi kini tatapan itu memiliki sorot dingin dan risih. Benaknya bertanya-tanya apa benar Historia sudah melupakannya atau sandiwara? Cowok itu mengepalkan tangannya. Jengkel, rasanya.

"Ngapain lo lihat-lihat gue?! Mau gue colok tuh mata!" ketus Historia yang tak sengaja menangkap basah Andreas.

"Gausah geer." balas Andreas membuat Historia mendengus. Kemudian tak acuh keluar dari kelas.

"His, lo mau kemana?!" teriak Tania.

"Cari angin, sumpek liat lo pada! Jangan ikutin gue!"

Tania dan Sasha mendadak lesu mendapatkan jawaban dari Historia. Sementara itu Andreas dan teman-temannya hanya melongo ditempat. Mendengarnya.

Repeat My Life (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang