Happy reading!
Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman-teman kalian! 💜
***
2. Historia Maharani
Historia tertawa di depan cermin. Rasanya ia sudah gila saja saat ini. Semuanya terasa seperti mimpi baginya. Perlahan dia mengambil ponselnya yang tergeletak di meja kecil di samping ranjang tidurnya dan membuka sandinya. Historia memegang keningnya melihat wallpaper layar utama yang masih memakai fotonya dimana ia tersenyum lebar sementara seorang lelaki di sebelahnya hanya berekspresi datar.
"Sebenarnya kenapa gue hsrus ngulang kehidupan ini? Kenapa gue nggak bisa naik ke atas?"
Padahal setelah ia tertembak ia sudah berpikir bahwa arwahnya dapat naik ke akhirat, tapi lagi-lagi dia malah terbangun.
"Masa iya gue superhero yang nggak mati-mati? Tapi keren juga sih kalau bener, bisa kali gue gabung sama Avengers." monolognya.
"Gue pasti udah gila—" ia menutup mulutnya, tersadar. Barusan saja ia menggunakan bahasa Indonesia.
"Hah.. ternyata beneran." gumamnya, terduduk di tepi ranjang sembari menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka keras membuat ia menoleh ke arah pintu, di sana berdiri Raphael Geraldi, kakak keduanya dengan wajah merah padam menatap tajam dirinya.
"Ya ampun Den jangan ribut kasian non Ria, dia lagi sakit." ujar Bi Surti. Pembantu yang selama ini berperan banyak di hidup Historia sejak kecil.
Lelaki yang setahun lebih tua di atasnya itu menghampirinya. "Lo kan yang buat Keysa nangis??! Dan lo juga yang nampar dia??!!"
Historia bergeming, ia baru saja meninggal sebagai Alexa dan kini bangun-bangun sudah di hadapannya dengan bocah bajingan yang berstatus sebagai kakaknya.
"Kenapa diam aja??! Jawab!"
Perempuan itu memejamkan matanya sejenak. Ia mengingat kejadian ini dulu. Semua berawal dari dia yang sengaja menyiram air kotor ke seragam Keysa, kekasih kakaknya. Lalu Keysa membalasnya dengan mengatainya 'cewek jalang'. Karena emosi Historia menampar gadis itu.
Semuanya masih sama, tapi ke depannya pasti bakal berubah.
"Den Raphael udah cukup den!" Bi Surti mencoba menenangkan Raphael yang kini menarik kasar kerah piyama Historia.
"Jawab sialan!" bentak Raphael.
Historia melirik tangan Raphael di kerah piyamanya. "Kalau iya, kenapa?"
Kalau dulu Raphael memakinya habis-habisan dan yang bisa di lakukan Historia saat itu hanya menangis sambil meminta maaf karena takut diadukan pada ayahnya, Geraldi.
"Brengsek!" umpat Raphael.
Historia mencengkeram keras tangan Raphael dan menghentakkan kasar. Kakaknya dan para pelayan yang menonton ikut terkejut melihat tindakan Historia yang berbeda.
"Gue emang salah karena udah nampar dia tapi dia juga pantes gue tampar karena dia ngatain gue jalang. Impas kan?"
Raphael berdecih. "Bukannya lo emang jalang? Buktinya aja lo ngasih diri lo sama Andreas."
Semua terkejut mendengar penuturan kasar dari tuan muda kedua itu, namun Historia malah bersikap dingin, tak acuh.
"Gak bisa bedain lo mana jalang mana berjuang? Kalau gitu biar gue jelasin. Pertama kalau jalang itu tidur sama banyak cowok random sedangkan gue cuman ngejar satu cowok yaitu tunangan gue sendiri." ujar Historia terus terang. "Dimana letak gue sebagai cewek jalangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Repeat My Life (REVISI)
FantasiAlexa Shannon adalah seorang badan intelijen negara yang di juluki sebagai dewi kematian oleh para musuh sekaligus agent termuda di Amerika. Dia hidup dengan membawa kenangan kehidupan masa lalunya sebagai Historia Maharani, seorang siswa menengah a...