『03』

49 8 0
                                    

Langit mulai terang, matahari akhirnya muncul dari ufuk timur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit mulai terang, matahari akhirnya muncul dari ufuk timur. Sinar matahari masuk melalui celah-celah tirai jendela kamar Jeno, sinar matahari itu membuatnya terbangun karena cahayanya yang silau.

Pria pemilik kamar akhirnya bangun, ia berusaha mencari Handphone-nya yang entah tadi malam ia letakkan di mana. Karena kesal tidak menemukan keberadaan benda persegi panjang itu ia akhirnya dengan terpaksa bangun dari kemulan selimut yang telah menghangati badannya dari dinginnya malam, walau ia sudah tau malam akan dingin tetap saja Jeno menyalakan pendingin ruangan yang suhunya ia atur hingga 16°.

Sebelum Jeno melakukan aktivitas alangkah baiknya ia mengumpulkan nyawa nya dulu. Setelah kesadarannya mencapai 85% Jeno kemudian mencari letak benda persegi panjang yang selalu ia bawa setiap hari.

Jeno meng-unlock ponselnya.

08:45

Katalk!
Sebelum Jeno meletakkan benda persegi panjang itu ke nakas, ada pesan masuk yang membuatnya tidak jadi meletakkan Handphone-nya ke nakas. Ia kembali meng-unlock ponselnya.

1 pesan dari Nana🐰

Nama kontak yang ia namai- ah ralat yang Jaemin namai tertera di ramainya notifikasi di handphone Jeno.

Jeno mengerutkan keningnya, tumben sekali Jaemin mengirimkan pesan sepagi ini. Jeno mulai memasukkan pin lalu ia membuka aplikasi chat. Nama Jaemin berada di puncak dari sekian banyak kontak dan chat yang ia lihat.

Jeno pun menekan room chat-nya dengan Jaemin .

Nana🐰

Jeno tak lupa dengan tantangan mu kan?🤨
08:46

Y
08:46

Baiklah kalau begitu selamat bersenang senang😆
08:48

Menghela nafas kesal, Jeno mengacak acak rambutnya yang memang sudah berantakan saat ia bangun tidur tadi.

Senang-senang darimana nya?

Jeno mengunci ponselnya lalu meletakkan ke nakas. Ia kemudian mengambil handuk lalu masuk kedalam kamar mandi yang berada di tengah tengah kamarnya dan kakaknya.

***

"Pagi, sayang... tumben sekali Jeno bangun pagi saat hari libur. Apa kau ingin pergi bersama Jaemin, hm?" Sapa Ibu Jeno saat ia menduduki kursi meja makan.

"Tidak, Jaemin tidak mengajakku. Aku hanya ingin jalan-jalan saja," Jawab pria ber-eyesmile itu sambil memperhatikan Ibunya yang sedang memberi makanan di piringnya.

Dare || Lee Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang