Spesial Chapter: Wen Junhui

174 27 16
                                    

Sebelum membaca vote dulu yuk.

Intip-intip part sebelumnya juga ya.
















Happy reading
.
.
.

Kalau kalian mengira Jun itu seorang yang tampan, pendiam, dan penurut kalian salah besar. Jun adalah tipe anak yang nakal, kenapa aku bilang anak. Karena sikapnya memang seperti anak-anak, jahil sekali, sombong pula. Dan satu lagi dia itu gila, jadi kujelaskan kejadian beberapa hari yang lalu.

.

"Gue laper nih.."

"Tinggal makan ge, Mingyu udah masak" jawab Minghao.

"Gue maunya makan lu,"ucap Jun smirk kearah Minghao. Gila kan??.

Pletak

"Heh Maho lu,"ucap Jeonghan membuat Jun lari kocar-kacir. Pasalnya jika ibu negara sudah turun tangan, urusannya bisa panjang kayak dosanya Hoshi. Jeonghan akan terus mengawasi Jun, dan ia bisa memastikan itu.

'Duhh goblok banget sih mulut' umpatnya dalam hati.

"Apa-apaan sih Jun. Dah gila itu anak, ngeri Gue" Jeonghan meminum tandas air digelasnya sembari mendumel, sedangkan Minghao hanya terkikik melihat tingkah laku kedua kakaknya.

.

Berbeda dihari lainnya, Jun sedang menunggu Minghao keluar dari kelasnya. Senang sekali saat tadi Mingho meminta untuk menjemputnya pulang.

"Junnnnnnnn..."

"Aishhh telingaku, kenapa kau selalu berteriak Hao mana sopan santunmu hah, mana panghilang gege untukku..?"

"Nih dibawa bekalnya, nanti gue dimarahin Jeonghan hyung lagi" ucap Minghao sambil menyodorkan tas bekal kepada Jun dan berlalu pergi.

Jun mengernyit, lalu berdecak pelan. Minghaonya dulu sudah berubah karena terus terusan bermain dengan Dk dan Mingyu. Ia mengira akan pulang bersama, ternyata Mingaho kembali ke gedung fakultasnya lagi.

"Aisshhhh" lagi-lagi dia berdecak kesal.

Moodnya hari ini sangat buruk, dari yang terlambat bangun karena skripsi. Dirusuhi Soonyoung saat akan mandi, sampai memakai pakaian tidak benar.

Sungguh ingin sekali dia dapat semangat, kasihan ya mas Jun.

.

Bimbingannya sudah selesai ia pamit undur diri, disini gerah bisa-bisa dia menerkam dosen pembimbingnya karena terlalu minim memakai pakaian. Sebenarnya itu hanya candaan, tapi ia sempat berpikir begitu tadi, seperti itulah gilanya Wen Junhui.

Dosennya adalah ibu rumah tangga, sengaja bimbingan dirumah bersama 3 anak didiknya. Tapi memang menyiksa sekali gerah minta ampun, katanya AC dirumahnya mati. Dan sayangnya Jun memakai kemeja turtleneck untuk dalaman jasnya, panas sekali.

Maka dari itu ia memutuskan pergi ke kantor kakak, mengajak makan bersama atau  hanya numpang AC walau sebenarnya dimobil juga adem.

'Jun lagi gabut' bisa dibilang seperti itulah seorang Jun sekarang.

"Siang mas Jun" sapa resepsionis dikala melihat Jun melewatinya.

"Hai nuna cantik" sapa Jun pada Aerin, hanya dibalas tatapan malas.

"Heh orang ganteng kok dikacangin" ucap Jun lagi, dan pergi berlalu.

Jun mendudukkan dirinya disofa empuk ruangan Seungcheol.

"Hyungg kek orang sibuk aja luuu"

"Bacot. Mending lu bantuin gue, daripada gabut. Gabutkan lu kesini."

Jun akhirnya membantu sang kakak walau itu bukan tujuannya ia kemari tadi.

.
.
.

Sudah berapa lama Jun berkutat dengan berkas-berkas yang disodorkan Seungcheol. Tapi bukan berkurang malah semakin menumpuk.

"Bang,,,lu mau ngerjain gue yaa??" Ia melihat sekarang kakak tertuanya itu memainkan ponselnya sambil senyum-senyum.

"Enggak," ucap pak Boss santai,

"Makan ae kuy Jun, laper nih gw"

"Truss nih kerjaan gimana??" tanya Jun

"Yaa lu terusin lah." ucapnya final dan keluar dari ruangan.

Boss mah bebas.

"Goblok, kan lagi puasa??"

Lah masih chapter ramadhan ternyata wkwk. Akhirnya Jun pulang saja daripada bergelut dengan kertas-kertas milik Scoups. Capek Jun tuh capek, sampai dikamar pun Jun langsung rebahan tanpa mandi dan tanpa mengganti bajunya. Kalau Jeonghan tau langsung kena mental pasti.

TBC

Mari kita sudahi pebincangan soal Jun.
.
.
.
Minal Aidin Wal Faidin, Mohon Maaf Lahir dan Batin dari saya. Selamat hari raya Idul Fitri ya readers juga temen-temen semua.
.
Udah gitu aja.
.
BAI.

Tigabelas Bersaudara ||SVT FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang