Spesial Chapter: Boo Seungkwan

199 51 11
                                    

Vote dulu sebelum membaca..






Happy reading
.
.
.

'

Choi Hansol P.O.V'

Namaku Vernon, Choi Hansol lengkapnya, banyak dicerita lain yang mengisahkan kalau Vernon dan Hansol adalah 2 kepribadian. Tapi kukatakan karangan authorku yang ini mereka adalah sama. Ya Hansol dan Vernon itu satu.

Sebenarnya disini tak akan menceritakan banyak tentangku, karena ini adalah kisah Boo Seungkwan. Biasa kupanggil Boo, dan dia memanggilku Non, atau Bonon. Diambil dari namanya dan namaku, tapi berbeda saat marah karena Boo akan memanggil lengkap namaku Choi Hansol.

Boo Seungkwan lebih tua dariku 1 bulan, dan kita menjadi mate. Dari kecil kita selalu rebutan mainan berdua aku yang menang, rebutan makanan berdua juga tapi selalu Boo yang menang, bahkan sampai sekarangpun masih tetap sama.

"Engg Non belum tidur luu??." erangan dari Boo saat kubilang suka makan.

"Udah tidur lagi" ku elus rambutnya, lalu kemudian beralih pada Chan yang juga terganggu tidurnya.

Kuhela nafasku sebentar, oke sampai mana tadi, oh iya Boo itu memang suka makan. Makannya ia gembul sekali dari semua hyung-hyungku. Ku bilang tadi kita mate kan, iya seperti itu. Saat salah satu dari kita yang sakit, maka yang lain menemani.

Saat Boo sakit, ia akan sangat manja padaku, kata Seungcheol hyung pernah waktu aku dan Boo berumur 2 tahun, ia akan menangis setiap eomma Lee menggendongku keluar kamar kami.

Kasihan Eomma Lee harus mengurusku, Boo, dan Chan. Untung ada Jeonghan hyung, ya walaupun masih dibilang anak-anak, Jeonghan hyung sangat serius mengurusi kami, sampai sekarang ia akan mengomel saat kita berdua pulang terlambat gara-gara mampir ketoko kue kesukaan Boo, haha lucu sekali.

Aku jadi teringat orang tuaku kan, ku hela nafasku, lagi. Mereka menitipkanku bersama Mingyu hyung, ia keluarga kami sama-sama diburu teror. Kata Seungcheol hyung lagi, aku kemungkinan punya seorang adik seumuran Chan. Karena saat menitipkanku ibuku sedang hamil, aku ingin menemukan mereka, aku sangat rindu.

Ehh, maaf keluar jalur sedikit. Kulanjutkan ya jadi selain itu Boo juga akan tinggal saat aku sakit. Faktor pertama karena kita lengket satu sama lain. Faktor kedua, sebenarnya ini agak sedih, iya karena Boo dan Chan itu mendapatkan perilaku agak berbeda dariku. Anak-anak disekolah sering mengejek mereka berdua, dan aku akan menonjok anak itu.

Aku sedikit khawatir karena sudah lulus sekarang, bagaimana Chan disekolah nantinya. Ia tidak mau membalas temannya walau ia lebih jago karate daripada aku. Dulu Boo akan mengomelinya, aku akan mengomeli Boo, dan Chan akan merajuk padaku setelah aku selesai dengan Boo, dasar kita bocah sekali kan.

"Hyungg, tidur" ujar Chan kembali terusik dari tidurnya.

Kulihat jam dinakas, sudah pukul 23.08. Sudah malam ternyata, aku tidur dulu ya teman-teman. Tenang saja kita akan bertemu lagi, authorku yang satu ini baik kok. Tuh lihat dia senyum-senyum sendiri, aduh jangan memukulku dong thor. Aku bahkan dibilang gila. Sudah aku pamit ya, daa.

.

Vernon menarik selimutnya dan memejamkan mata, disusul dengan tertutupnya pintu. Jeonghan bertumpu pada dinding dibelakangnya, ia merosot.

'Jadi selama ini mereka membiarkan diri mereka menderita, Chanku bukankah dia anak yang kuat. Boo ternyata kau agak kurusan karena ini, kenapa kalian menyembunyikannya dari para hyungdeul' ia merana dalam batinnya. Ia sangat tak menyangka akan menerima kenyataan pahit.

Karena dilihat dari setiap sikap Chan ia seperti anak-anak biasanya. Ceria, manja, juga nakal, mungkin ia terlalu sibuk pada tokonya sampai lupa memperhatikan Chan, Seungkwan, dan Vernon. Jeonghan seperti diingatkan pada janjinya pada Eomma Lee.

"Maafkan aku eomma, aku lalai."

Dan tanpa ia sadari dari pintu lain, seseorang memperhatikannya. Ingin sekali ia merengkuh sang hyung, saat melihatnya sedih. Tapi, rasa takut lebih besar daripada rasa perdulinya sekarang. Ia tak mau membuat Jeonghan, bertambah sedih

.

"Bonon bangun sudah pagii," Sengkwan menepuk-nepuk pipi Vernon, saat ia melihat Vernon sudah membuka matanya ia mulai beranjak membangunkan Chan.

"Chanie, bangun yuk. Sekolah adik kecilku." Ujarnya menarik Chan untuk bangun. Merupakan kebiasaannya membangunkan Vernon dan Chan, iya dia alarm bagi mereka berdua.

Chan duduk dengan kepala tertunduk, sedangkan Vernon baru membuka matanya sebelah. Lalu dimana Boo??

Dia sudah pergi kekamar mandi, katanya kebersihan sebagian dari iman. Makannya ia rajin mandi. Enggak kayak itu tuh, lanjut part SC berikutnya ya.
.

Tbc.

Hi,Votement Juseyo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi,
Votement Juseyo

Tigabelas Bersaudara ||SVT FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang