Spesial Chapter: Choi Seungcheol

377 88 13
                                    

HAI-HAI
Saya datang dengan bentuk baru jadi.
Langsung saja.

Happy Reading
.
.
.

"Rin bawa dokumen yang harus saya tanda tangani..!!" ucap Skup as Choi Seungcheol lewat saluran telepon

"Baik pak.."  jawab Aerin selaku sekretarisnya

.

Begitulah kehidupan Choi Seungcheol atau biasa kita sapa, Skup. Saat berada dikantor atau didepan pegawainya, wajah serius yang akan ia pasang berbeda sekali saat di rumah. Hidup jadi orang penting itu tak mudah, karena pusing dan lelah seperti tak pernah absen dari tubuhnya.

Ia adalah anak pertama yang diasuh Ibu Lee yang sebenarnya adalah keponakannya sendiri. Ia diasuh ibu Lee seperti darah dagingnya sendiri sampai lahirnya Jihoon. Rasa sayang itu masih tetap sama, bahkan masih terasa walau ia sudah menyatu dengan tanah.

Karena hal itu sekarang ia mengelola perusahaan Lee dari beberapa tahun lalu. Dulu ia hanya membantu ayah Lee ikut menghadiri rapat dan sebagainya, tapi setelah kecelakaan yang menyebabkan Ayah dan Ibu Lee meninggal, Ia berusaha semaksimal mungkin menangani urusan kantor.

Anak pertama Jihoon yang lebih memilih jadi musisi, juga Dino yang masih sekolah membuatnya harus mau walau tak mau. Kadang Jun atau Mingyu datang membantunya sedikit, tapi itu sudah cukup baginya dan bagi adiknya untuk belajar.

"Ini Pak.." Aerin menyodorkan beberapa map kepada Skup,

"Kamu boleh keluar dan lanjutkan pekerjaan kamu." ucap Skup tanpa menoleh pada Aerin. Dan kembali menyibukkan diri dengan lembaran kertas ditangannya.
.
Jam makan siang sudah hampir habis namun Skup belum juga keluar dari ruangannya. Dia berulang kali memijit pelipisnya, karena banyak laporan yang harus diperiksa saat mendekati akhir bulan.

Beberapa menit berlalu telepon Aerin berbunyi,

"Iya, Pak?"

"Tolong kamu pesankan makan siang untuk saya, menunya bebas asal jangan yang pedas" ucap Skup dari seberang telepon.

"Baik Pak, ada lagi ?"

"Jangan lupa buah pepaya."

"Ba...."

Klik
Skup memutuskan telepon terlebih dulu, dan kembali sibuk.

'Boss mah bebas'

.

Aerin Pov

'Bos mah bebas' ucap gw dalam hati

Selalu seperti itu, menyuruh-nyuruh seenak udelnya, walau gw enggak pernah lihat udel bos gw, aduh pikir apa sih.

Setelah mendapat apa yang dipesan Choi, gw langsung balik ke lantai atas, ruangan BOS MAHA BESAR.

"Ini makan siang pesanan anda, Pak" ucapku meletakkan kotak makan dan buah pepaya pesanan bos diatas meja dekat sofa.

"Terimakasih." Tuan Choi mendekat lalu duduk di sofa.

Ia mengambil potongan buah pepaya dan mengunyahnya. Entah kenapa gue malah terpaku melihat bibirnya bergerak pelan. Melihatnya itu gw bisa pasti in Choi ini tak pernah merokok atau minum, kenapa gw malah melantur lagi.

"Pak.."

"Lu ngapain masih di sana, huss kerja lagi" cih mulai deh, menyebalkan

"Anjir" umpat gw lirih

"Gw denger ya Rin.."

Gw hanya menoleh menunjukkan dua jariku tanda tak akan melakukannya lagi.

Tetap Choi Seungcheol yang gue kenal. Ya,, sebenarnya kami adalah teman seSMA seKAMPUS bareng Jisoo ama Jeonghan, tapi  entah kenapa sekarang gue jadi bawahannya, bukan lebih tepatnya babu.

"Akhh aduh" gw meringis karna tak sengaja menabrak pintu, ini akibat membicarakan bos didepanya huhu.

"Sakit..??" Tanya Di Choi, bukan sih lebih tepatnya meledek. Gue hanya mendengus dan pergi dari sana.

Author Pov

Skup tertawa karena Aerin, gemas sendiri melihat wanita seumurnya itu kesal. Lucu aja, dulu Aerin itu kalem, murah senyum, baik. Dulu loh ya dulu, hahahaha.

Sekarang 360° berbeda sekali, ia hanya menggelengkan kepala melihat sekertarisnya itu.

Drrrtt drrrtt

"Halo Han.."

"Pulang-pulang mama Jisoo di rumah"

"Loh kok mendadak begini"

"Kagak tahu, dah cepat pulang kalo kagak gue bakal.."

"Iya, ini balik." Klik. Telepon sudah ditutup, ia tahu bagaimana saat mencoba membantah ibu negara. Pasti ujung- ujungnya dikunci diluar rumah, nggak dikasih makan, nggak boleh masuk kamar. Susah pokoknya membantah seorang Yoon Jeonghan.

Mau tidur dikantor atau hotel, takut kangen sama adik-adiknya, akhirnya nurut deh tuh ama Maknya anak-anak, mereka yang bilang sendiri.

Ia melihat jadwal, hanya tertinggal rapat rutin karyawan. Ia serahkan kepada Aerin dan menyuruh untuk melapor padanya nanti. Ia membereskan beberapa kertas dan langsung pulang.

Bos mah bebas.
.
.

"Mau bagi-bagi kegantengan dulu. Nemu di galerynya Jeonghan ternyata banyak poto gue." Skup, Choi Seungcheol

" Skup, Choi Seungcheol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC.

Yess dah kelar Chap special versi SKUP

Gimana nihh Sama si sekretaris nya.

Kita lihat lanjutannya ya tunggu aja.

Votement juseyoooo

Bayyy

Tigabelas Bersaudara ||SVT FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang