005 - Me n U ?

1.1K 150 19
                                    

Misi~

Pernah sekali..

Aku pergi...

Dari jakarta, ke surabaya..

Gak weh! Seriusan nih.






.
.
.

Jadi ini cuma pengumuman singkat dari author amatir ini, cuma mau bilang 1 hal singkat ae..

AYOK DONG VOTE WPNYA BIAR NAIK RATENYA 😭😭😭😭🙏🤌

Jangan lupa kasih tau teman-teman kalian buat baca wp yang ga bagus-bagus amat ini.. Selain menambah semangat buat saya, saya juga menyalurkan ide-ide kalian ke sini.. Siapa tau mau nambah peran lagi, kan? 😁

Ya ayo dong, bantu author gadungan ini buat promot WPnya ini 😭😭😭😭🙏🙏🙏






Its... Began...

────────────────────────────

Joss masih setia memeluk Luke didalam pelukannya, Luke hanya bisa diam dan pasrah. Perasaan campur aduk didalam hati Luke membuatnya sedikit moody-an akhir-akhir ini. Kemudian, Joss menangkup kedua pipi Luke yang tidak terlalu gembul namun dengan rahang tajam milik Luke. Joss menatap mata Luke yang tengah menahan tangis, tanpa pikir panjang ia langsung mencium bibir ranum itu tanpa ijin sang pemilik.
Luke yang terkejut bukan main, terdiam seribu bahasa sambil memeluk pinggang Joss. Akankah cinta Luke terbalas?







.
.
.

Matahari pagi yang begitu terang menembus kaca apartemen milik Luke, ia terbangun dari tidurnya yang nyenyak semalam. Rupanya itu hanya mimpinya semata, perasaan yang telah lama ia pendam pada Joss tak kunjung terbalaskan. Luke hanya bisa menghela nafasnya kasar sembari memberi makan hewan kesayangannya yaitu Rico.

Pagi ini ia tidak berangkat kerja, juga tidak nge-gym. Ia pergi keluar untuk membeli persediaan di kulkasnya yang sudah menipis, meninggalkan Rico sendirian dirumah kemudian mengunci pintu apartemennya.

Sementara itu ditempat Gym,
Joss baru selesai dari latihannya. Ia berencana pergi ke Supermarket, mencari minuman dingin berenergi. Sesampainya disana, saat ia tengah mencari-cari minuman dikulkas ia melihat Luke sedang berbelanja kebutuhan rumahan. Ia berencana menyapa, namun Luke sudah pindah ke tempat lain meninggalkan Joss sendiri didepan kulkas supermarket tersebut.

"Totalnya berapa phi?" tanya Luke pada kasir pria didepannya. Sang kasir kemudian memberi tahu total jumlah barang yang dibeli Luke, dengan nada yang tentunya sedikit 'nakal'. Luke heran, namun ia berusaha tidak peduli. Saat ia memberikan uangnya, tiba-tiba tangan kasir pria itu mengelus tangan milik Luke. Luke yang risih, hanya tersenyum canggung kemudian segera mengambil barang belanjaannya dan pergi dari sana. Joss yang melihatnya dari jauh, hanya tersenyum sinis. "Ck. Dasar pria titid plastik." batin Joss, kemudian ia segera keluar menyusul Luke.

Saat Luke tengah menaiki kendaraan yang dimilikinya, ia dikejutkan dengan keberadaan Joss. (Fyi, Luke baru beli motor baru 🤭) Luke yang terkejut, berusaha menetralkan detak jantungnya perlahan. Menatap mata pujaan hatinya, membuat denyut nadinya jadi bergetar.
"Tumben kau tidak berangkat nge-Gym, hmm?" Tanya Joss. "O-oh.. Itu a-anu.. libur dulu, pegel soalnya. He-hehe.." ucap Luke dengan senyum palsunya menutupi detak jantungnya yang tak karuan.

Kemudian, entah ide darimana Luke mengajak Joss ke apartemennya. Dan ajaibnya, Joss menyetujuinya. Luke girang bukan main, kemudian ia segera membonceng Joss di Jok belakangnya. Sesampainya di apartemen, Luke segera masuk kemudian menyuruh Joss untuk duduk diruang tamu. Meskipun ruangannya terbilang kecil, setidaknya ia mempunyai ruang tamu minimalis. Luke menawarkan minuman pada Joss, dengan ide pandainya Joss meminta untuk dibuatkan kopi. Seperti tidak tahu malu, namun momen ini sangatlah Uwu. 😀 (udh kaya istri nawarin dibuatin minuman ke suaminya 🌚) skip.

Saat Luke tengah membuat kopi dengan memakai celemek, Joss tengah menikmati diruang tamu Luke. "Ngapain tidiru disini sih, padahal kan rumah gua ada kamarnys. Meskipun kasurnya cuma satu, tapi bisa berduaan bareng gua. Hahaha" ucap Joss pelan. Saat Luke tengah mengantarkan Kopinya, Joss tidak fokus melihat Luke yang begitu manis menggunakan celemek bermotif ungu polkadot itu. Luke yang heran, lantas bertanya padanya. "Kenapa? Ada yang kotor?" lantas Joss berkata "Lu keliatan manis kalo pake clemek." Luke yang tersipu malu, lantas berusaha mengalihkan pandangannya sambil berdehem.

"Yaudah, nikmatin minumannya. Anggep ae rumah sendiri." Luke meninggalkan Joss sendiri diruang tamu sembari membuat makanan di dapur. Joss tersenyum melihat tingkah laku 'pacarnya' itu. Luke pergi ke balkon masih memakai celemek polkadotnya untuk menjemur pakaian kotornya, Joss mengikutinya dari belakang kemudian memeluk pinggang Luke dari belakang sambil berbisik ditelinganya. "Tau gini aku bilang dari dulu kalo aku suka kamu, biar bisa liat pemandangan kaya gini tiap  hari." ucap Joss dengan suara beratnya itu. Cie pake Aku-Kamu an 🤡🙏

Luke hanya bisa terdiam di posisinya, ia berusaha tidak lembek dihadapan 'pacar'  barunya itu.. Ia tak ingin dianggap terlalu bucin padanya, sebenarnya ia sedikit takut dengan Joss. Bukan karena fisik atau suaranya itu! Tapi dengan hubungan dia, apakah akan berjalan mulus jika mereka bersama? Sedangkan ia memiliki banyak saingan, karena banyaknya orang yang menyukai Joss. Dari segi fisik, suara, maupun sikap. Joss itu sempurna, sedangkan dia? Hanya sebuah stalker yang beruntung dibales perasaannya. Luke masih belum percaya jika yang berdiri didepannya ini ialah Joss. Karena, ya tau sendiri... Joss banyak gebetan, dan Luke yang cuek ini tiba-tiba suka sama orang famous seperti Joss ini. Rasanya seperti bulan dan bintang, bersama tapi tidak menyatu. Ea apasih cringe 🥲


Skip.

Hari-hari berlalu, hubungan Luke dengan Joss sudah berlangsung selama sebulan. Dan, lumayan untuk sebuah permulaan dari Luke yang cuek untuk menyukai bahkan bucin dengan seseorang yang bahkan baru saja dikenalnya. Luke selalu mempertanyakan kenapa Joss yang terlalu mulus dan sempurna itu bisa menyukai manusia seperti Luke?! Ia sendiri bahkan tidak tahu tujuannya hidup di dunia ini. Ia berencana menanyakan solusi agar hatinya tenang dengan teman se-bangsatnya itu. Tak lain dan tak bukan, Lee Thanat.


Mereka berencana pergi ke kafe sore ini untuk membicarakannya, namun tiba-tiba Lee ada perlu. Jadinya, Luke hanya bisa pasrah dan menunggu waktu free temannya itu. Dia bingung, antara dia yang terlalu rajin. Atau temannya itu yang terlalu malas mengerjakan pekerjaannya? Sudahlah, yang penting sekarang dimana keberadaan Joss kekasihnya itu.


Luke berusaha menelpon Joss, kemudian ia pergi ke suatu taman seperti yang diminta Joss. Saat ia sampai disana, rupanya Joss tengah duduk disebuah bangku kecil di sebrang taman. Saat Luka berusaha menepuk pundak Joss, tiba-tiba Joss sudah berbalik menghadap dirinya. Joss memeluk Luke erat, yang dipeluk hanya bisa membalas pelukannya namun diam membeku. Kemudian Joss membisikkan sebuah kata di telinga Luke, "yang.. Kangen.."
Jangan tanya bagaimana keadaan Luke. Ia masih setia dengan sikap es batunya, Diam. Membeku.













.
.
.




cie yang lama digantung :>

Astagfirullah iya, aku minta maap. Lamaaaa banget buat episodenya, aku juga lagi kesusahan buat nyari inspirasi uwu-uwuan dari mana.. Soalnya gapernah punya pacar uwu 😭😭😭😭

Maapkan author yang sangat-sangat amatir ini.. 🥲
Ok, sampai ketemu lagi di episode selanjutnya!

See ya next time, // (●'◡'●) //~~♡

─── 01.36, Indonesia Bagian Barat
Author, Najun Kim :>

【 𝐁 𝐋 】LOOK INTO MY EYESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang