Another Chance (LeeArm/ArmLee)

844 115 5
                                    

ຳ🍷𖤇 hꫀᥣᥣ᥆! ༉̥֯

꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷

⌗ note ;
ミ ೃ 🐻‧₊˚ Author mau curhat :(
Masa yang ngasih vote ke cerita ini dikit banget si, mana peringkat hashtag #jossluke nya turun lagi 🙂 author emang amatiran, tapi seenggaknya tolong bantu author buat vote dong ayo 😤author udh gatau lagi mau minta ke siapa 🥺 author gak maksa kok, semisal kalian ga suka sama cerita ini. Atau ngerasa alurnya gajelas.. Author orangnya random 😭 banyak cerita yang pengen author tulis.. Jadi biar muasin keinginan kalian, author cuma pengeeeen satuuu aja. Tolong jangan lupa vote abis baca ya? 🥺

Juga- juga- author mau minta tolong, bagiin ke temen-temen kalian yang fujo/fudan juga... Biar mereka ikutan baca, biar author juga cepet Updatenya 🤭😘
Yaudah, sekian aja. Takut readersnya kabor karena kepanjangan. 😉

- Happy Reading (≧∇≦)/

────────────────────────────

























Kala itu Thanat sedang mengintai Arm di supermarket yang biasa Arm datangi, Thanat ingin mendekati Arm untuk mengejutkannya. Namun ia urungkan ketika melihat seorang pria tinggi dan kekar tengah bicara dengan Arm, mencengkram tangan Arm kemudian menahannya agar tak pergi dulu. Thanat yang melihat dari jauh tengah kesal dengan perlakuan pria itu pada Arm, sementara pria itu terus memaksa Arm untuk menjelaskan dengan cara memaksa.

"Lu Arm kan? Iyakan?"

"Siapa?"

"Ini gua, mantan lu. Masa lu kga inget si? Dulu kita pacaran udh nyampe 3 tahun loh.."

"Lupa, g inget. Udh y, gua sibuk." Saat ia melangkahkan kakinya menjauh dari pria itu, lantas tangannya terasa dicengkeram oleh sesuatu. Ia menoleh, mendapati pria itu berusaha meminta penjelasan. Arm tahu, tapi ia berusaha lupa karena Ia tak ingin lagi dalam hubungan yang menydihkan seperti itu.

" Gua kangen sama lu."

DEG!

Pikiran Arm kemudian memutar kembali kenangan saat bersama pria itu, kenangan yang begitu menyeramkan untuk diingat.

" T-tolong... Le-lepaskan aku.."

" Tidak, sampai aku puas menghukum mu karena telah berbicara dengan pria lain dibelakangku. "

" Tapi dia adalah kenalan ku! Bagaimana bisa aku tidak mempedulikannya?!" bentak Arm disaat tangannya terikat erat diatas besi dengan mata tertutup. Ia mungkin tidak bisa melihat keadaannya saat ini, tapi hey ; Indra perasanya masih berfungsi.

Di suatu malam yang begitu dingin, hingga suara tetesan air terdengar begitu jernih di telinga Arm. Dengan hawa yang begitu mencekam, ia berusaha menetralkan fikiran nya. Ia lelah, ia terlalu dikekang. Dia butuh kebebasan!

" Kalau begitu, kenapa harus sembunyi dariku? Kenapa kau tidak mengenalkannya padaku? " pria itu mengelus pipi Arm, kemudian menamparnya pelan. Arm hanya bisa meringis, dan berharap hari ini segera berakhir.

" M- maaf! Maafkan aku! Tolong.. Lepaskan aku, " Arm berusaha agar ia tak terisak lagi, ia hanya ingin dilepaskan.

"Baiklah." ucap pria itu, ia kemudian melepaskan penutup mata Arm. Kemudian ia berbicara, "setidaknya lihatlah penampilanmu saat ini untuk yang terakhir kalinya." Arm membuka mata, masih berusaha membiasakan dengan cahaya lampu yang menyoroti dirinya dan si pria. Terlihat pria itu sedang tersenyum mesum nan licik, menatapi tubuh Arm yang polos tanpa menggunakan sehelai kain apapun.

【 𝐁 𝐋 】LOOK INTO MY EYESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang