Selesai makan malam ketiga pasangan itu kini berada di ruang tengah memakan pudding coklat buatan Siyeon pagi tadi. Makanan Ryujin dan Haechan sudah diantar sejak 30menit yang lalu yang harusnya sih sudah habis.
"Jamet udah minum obat belom ya Jen?" tanya Renjun kepada Jeno.
"Mana gue tau daritadi kan disini depan mata lo".
"Samperin aja yuk" ajak Siyeon.
Belum mereka semua mengangkat bokong untuk berdiri teriakan Ryujin kembali menggema.
"JENOOOO, NANAAAA, IJUNNNN. ECAN GAK MAU MINUM OBATTTTT!".
"Busettt congorrr iyee otw naik" jawab Jaemin.
Semuanya kaget melihat sebagian selimut yang basah, beberapa obat yang mereka yakini dilepeh Haechan. Haechan paling susah kalo disuruh minum obat mau pake cara apapun juga bunda aja sampe cape dan kesel sendiri itulah kenapa Renjun tadi sempat sedikit khawatir dan bertanya kepada Jeno.
"Dari kapan Jin Ecan gak minum obat?" tanya Renjun sedikit kesal.
"Dari pagi abis sarapan gamau minum obat cuma minum air kelapa ijo yang tadi lo beliin, siang gak mau minum lagi, sekarang udah 4 obat dilepeh capek gue" keluh Ryujin.
"Kurang ajar lo monyet diobatin biar cepet sembuh malah gak mau, ayo semua beraksi!" ajak Jeno sambil menggulung lengan baju pendeknya sampai bahu yang diangguki mantap Jaemin Renjun.
"AAAAAAA GAK MAU SETANN... BUNDAAAAA" Haechan berusaha kabur tapi karna kondisinya yang masih lemas dia kalah cepat karna Jeno menarik kakinya dan mendudukinya. Jaemin menarik paksa tangan Haechan ke atas kepalanya menahan dengan kuat Renjun duduk diatas dada Haechan.
"BUNDAAAAA HUHU BUNDAAAAA TOLONGIN"
"DIEM LO MONYET, JIN SINIIN OBAT SAMA AIRNYA" Ryujin memberi sebutir obat dan segelas air kepada Renjun. Haechan terus saja memberontak tapi tenaganya tidak cukup kuat para cewek hanya duduk diam melihat para cowok 'beraksi' sesekali tertawa terbahak karna Haechan memanggil bundanya dengan lucu.
Hampir 30menit empat butir obat berbeda sudah Haechan telan karna paksaan Renjun. Haechan kesal dia masih saja menangis sesenggukan disofa sementara pelayan mengganti baru seprai kasur HaeRyu, membereskan piring gelas sisa makan malam HaeRyu sedangkan Jeno Jaemin Renjun mereka mabar epep tidak mempedulikan tangisan Haechan.
Poor you Can
"Buka bajunya ganti ini basah sayang" bujuk Ryujin.
"Enggak mauuu" tolak Hechan cepat.
"Nanti masuk angin badan nya anget lagi, ganti yaaaa" Ryujin mengelus surai hitam Haechan.
"Jin udah selesai nih air minum juga udah diisi penuh sama Shuhua, Can istirahat sini dikasur kita semua keluar ya nanti kalo butuh apa apa panggil aja" ujar Siyeon.
"Istirahat lo bodoh tidur lusa pulang, gue tadi bilang bunda kalo lo sakit mampus pulang pulang kena omel haha" Renjun merangkul pundak Shuhua mengajak pacarnya keluar kamar. Sebenarnya Renjun berbohong itu hanya iming iming saja biar Haechan cepat mau minum obatnya dan sembuh tapi dia tidak bohong kalau lusa mereka semua akan pulang.
Pintu kamar ditutup Haechan sudah mau berganti pakaian dibantu Ryujin.
"Aku mau madu obatnya pait banget tenggorokan aku sakit... Tapi aku mau disusu" Ryujin mengangguk dirinya bangkit dari kasur ingin keluar kamar tapi tangannya ditahan Haechan.
"Mau kemana? Aku mau madu disusu".
"Iya ini aku mau kedapur buatin susunya". Haechan menggeleng kencang rupanya Ryujin tidak paham maksudnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel so good DAMN (HOLD ON)
FanfictionJeno Siyeon Renjun Shuhua Haechan Ryujin Jaemin Lia !WARNING 18+ 21+! bahasa santai -need constructive criticism and suggestions- -tqsm for the vote-