Feel so good DAMN (HOLD ON)

H WORD

🕢🕢🕢

Sudah hampir jam makan malam para maid sibuk menata serta membawa makanan masak ke meja makan semua hadir mulai dari Jeno dan mama papa nya, Haechan dan bunda ayah nya, Renjun dan mommy daddy nya tentu saja masih bersama Siyeon, Lia, Ryujin dan Shuhua sengaja katanya mumpung bapak-bapak pulang cepat dari kantor. Ramai obrolan ringan di ruang keluarga terasa hangat berbeda dengan perut Lia yang terasa panas sejak siang tadi sehabis makan rujak keringat mulai bercucuran didahinya. Awalnya Lia rasa cuma mau buang air besar tapi tidak, sudah minum obat juga tidak mempan.

"Ayo ayo makan udah siap ini" panggilan mamah Na terdengar dari ruang makan mengajak semua duduk berkumpul di meja panjang berbahan kayu jati untuk memulai makan malam.

"Li kenapa? kok keringetan gini?" Jaemin yang menyadari gelagat aneh pacarnya bertanya sembari mengelap bulir keringat dengan tisu.

"E-engak tau jaem perut aku sakit banget p-panas akh"

"Obat yang tadi gak mempan?" Lia menggeleng menjawab pertanyaan Jaemin. Jaemin berinisiatif mengambil segelas air putih hangat.

"Diminum dulu ya sayang. Aku suapin jangan makan udangnya dulu ya pedes"

Baru tiga suapan Lia tidak tahan dengan rasa sakit diperutnya keringat sebesar biji jagung semakin keluar tangan kirinya meremas paha Jaemin berharap rasa sakitnya bisa tersalurkan. 1menit menahan akhirnya Lia mengadu ke mamah Jaemin kalo perutnya sangat amat sakit.

"Mah s-sakit perut akuhh engh" atensi semeja makan teralihkan khawatir melihat wajah pucat Lia.

"Nak, sakit kenapa? sebelah mana yang sakit? Pah tolong telpon dokter" tanya mamah Jaemin khawatir. Papah Na mengangguk menelpon dokter keluarga untuk datang kerumah sambil menyuruh Jaemin membawa Lia masuk kamarnya untuk berbaring menunggu.

Tidak lama kemudian dokter keluarga Na datang. Memeriksa cepat setelahnya memberi dianogsa.

"Istirahat yang cukup ya gapapa kok ini cuma kontraksi kecil akibat pelepasan hormon prostaglandin. Usahain hamil muda gini jangan terlalu berlebihan mengkonsumsi makanan pedas ya bu dan rajin-rajin juga check-up kandungannya" Jaemin dan mamah papah nya melongo merasa salah dengar.

"H-hamil? siapa yang hamil dok?"

"Loh mas Jaemin belum tau istrinya hamil? udah jalan 8 minggu sih ini kayaknya"

"Hamil dok? saya hamil?" dokternya mengangguk sembari menyerahkan list vitamin yang bisa ditebus lalu pamit pergi.

Bingung tapi bahagia seperti ada kupu-kupu menabrak setiap nadinya, sedikit memutar waktu 2 bulan kebelakang Lia mengingat ingat kapan saja dirinya dan Jaemin 'bermain' tanpa pengaman sehingga bisa ada malaikat kecil hadir dirahimnya.

Pantas saja siklus haidnya mundur seharusnya waktu liburan kemarin Lia sudah bersih tapi malah bulanan. Tangan besar nan hangat mengelusi puncak kepalanya, Lia menatap papah Na yang terisak kecil mamah Na juga mengusap penggung tangannya sambil menggumamkan kata terimakasih.

"Sayang kamu hamil cucu mamah anak Jaemin hiks terimakasih sayang terimakasih"

"Nak terimakasih. Wah! papah bisa pamer nih ke club golf papah emang nya mereka aja yang bisa ajak cucu main sekarang papah juga bisa. Terimakasih ya nak"

"MAMAH JUGA! bisa ngajak cucu ngemall"

"Hiks hiks Mah? Pah? terimakasih karna mau nerima anak dikandungan aku, padahal aku belom jadi menantu keluarga ini tapi kalian baik banget mau terima aku dan anak aku, ngasih semua rasa sayang dan cinta kalian buat aku. Tapi Mah Pah aku minta maaf udah bikin kalian kecewa karna ngelakuin hal yang gak pantes dilakuin sebelum nikah hiks maaf~ maafin aku" Lia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dirinya malu sudah diberi banyak cinta oleh keluarga pacarnya bahkan status mereka bukan tunangan tapi dia sudah hamil diluar nikah, yak memang sih orangtua Jaemin dan orangtua nya saling kenal bahkan sudah sangat akrab. Ayah dan Ibu Lia juga sangat percaya kepada Jaemin tapi tetap saja hamil diluar pernikahan adalah aib dari norma masyarakat Indonesia.