A : Are You My Boyfriend?

74 8 210
                                    

Warning!
Part mengandung unsur menggelikan. Siapkan kantung plastik sebelum membaca.
.

.

Series : When One School with a Boyfriend
Title : Are You My Boyfriend?
Publish Date : 22 Juni 2021

---

"ABI!!" Aileen berseru dengan senyum manis, membuat gerombolan anak basket yang melintas di lorong utama berhenti, menatap ke arahnya.

Buru-buru ia melangkah dengan berlari-lari kecil, membuat rambut gelombangnya bergoyang kesana-kemari. Langkahnya berhenti di hadapan laki-laki tinggi yang membalas senyumnya dengan tatapan datar.

"Kamu buru-buru?" tanya Aileen, lalu tersenyum sebentar ke arah beberapa teman Abi yang ia kenal. Ada Reihan, dan Raffa.

"Ada apa?" Atensi Aileen kembali pada laki-laki tinggi yang selalu membuatnya mendongak itu. "Bekal. Jangan telat makan."

Aileen meraih tangan Abi, dan meletakkan kotak bekal dua tingkat di tangannya. Senyumnya merekah, menatap sekilas wajah Abi yang masih berekspresi sama.

"Aku, balik ke kelas. Semangat latihannya," ucap Aileen lalu berbalik arah menuju kelasnya, menghilang dibalik lorong. Abi masih terdiam ditempat, menatap kotak bekal itu, lalu beralih ke lorong kosong di ujung sana.

"Yang jomblo minggat dah. Lo pada mah apa atuh," celetuk Raffa, menyindir para jomblowan di tim basket

"Halah lu. Baru jadian aja sombong," balas Reihan, laki-laki dengan poni rambut acak-acakan.

"Bukan sombong. Tapi memotivasi."

"Ini jam berapa?" tanya Abi, karena tidak menemukan jam di sekitar sana.

"Jam 7 lewat 25 menit." Reihan menunjukkan layar ponselnya.

"Ck!" Laki-laki itu berdecak, lalu menyerahkan tas dan kotak bekalnya pada Raffa. "Bilang ke pelatih, gue izin telat," gumam Abi, lalu berlari ke arah berlawanan dari tujuan mereka sebelumnya.

"Lo mau kemana bege! Bisa dihukum lo!" teriak Raffa, tapi sama sekali tidak dihiraukan.

*****

Aileen menghela nafas, menyiapkan mental untuk apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia melirik sebentar melalui jendela kelas. Terlihat Bu Retno sudah memulai pelajaran pagi ini. Lalu sahabatnya, Nadin yang sadar bahwa ia di luar, sedikit curi-curi pandang ke arahnya.

"Udah tau pelajaran guru killer, masih berani telat."

Aileen sedikit berjengkit, saat suara berat tiba-tiba menyapa indra pendengarannya. Abi berdiri di sana, dengan nafas memburu. Jangan lupakan seragam basket putih hitam kebanggaannya.

"Abi? Kok ke sini?" tanya gadis itu bingung, setengah berpikir apa keperluan pacarnya itu menghampirinya.

Laki-laki itu tidak menjawab apapun, malah beranjak mengetuk pintu kelas Aileen. "Permisi Bu."

Pembelajaran berhenti sejenak, semua orang di dalam kelas menatap ke arah pintu, "Iya? Ada yang bisa dibantu?"

Beberapa anak bersorak pelan khususnya anak perempuan, saat melihat cogan yang mampir di kelas mereka.

"Maaf sebelumnya, tadi Aileen ada perlu sebentar dengan saya, jadi terlambat masuk kelas Bu. Apa boleh mengikuti pelajaran?" Aileen menatap Abi tak percaya. Ini ceritanya gimana? Kok tiba-tiba ada beginian.

Bu Retno berjalan mendekat, "Lho, ada keperluan apa sampai telat begini?"

"Maaf Bu, sebenarnya ini salah saya yang maksa Aileen buat ketemu saya dulu sebelum pembelajaran berlangsung."

When We had BoyfriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang