When We had Boyfriends

V : My Childhood Friend is My Boyfriend

Series : When One School with a Boyfriend
Title : My Childhood Friend is My Boyfriend
Publish Date : 13 Juli 2021

---

Venara Fitri Amanda. Banyak yang memanggilnya Venara, tapi ada juga yang sering memanggilnya Fitri.

Atau kalian mau memanggilnya Amanda?

Dia adalah anggota grup paduan suara SMA Soekarno. Hal itu ia geluti sejak SMP, hingga sekarang!

Tapi suaranya bukanlah pesona utama yang ia miliki. Melainkan kesabarannya.

Dan itu diakui oleh semua anggota ocean 7. Termasuk Nadin sang ratu roasting.

"Eh!" Gadis itu terlonjak saat bahunya dirangkul seseorang.

"Dasar kagetan!" celetuk Arya mengacak rambut gadis itu.

Ini Aryanda Bima Sakti, pacar Venara sejak 3 bulan lalu. Dan sahabat kecilnya sejak 9 tahun lalu.

Sebelum pacaran mereka memang sempat terjebak Friendzone bertahun-tahun. Venara sih yang suka lebih dulu, tidak tahu kalau Arya.

Yang Venara tahu, Aryanda sempat berpacaran atau menyukai perempuan lain.

Salah satunya menyukai Aileen, sahabat dekatnya semasa SMA.

Jangan ditanya, bagaimana rasanya! Karena jika diungkit Venara bisa merasa sakit lagi.

Hahaha...

Selain sabar, Venara adalah tipe cewek pengertian dan sangat berhati-hati.

Punya penyakit ovethinking yang berlebihan. Juga tukang menyembunyikan perasaan.

Tapi kalau sudah memutuskan untuk curhat, jangan kaget kalau dua box tisu habis dalam sehari

*******

Sasa selalu memutar bola matanya kesal saat tahu apa yang terjadi jika dua orang ini saling berpapasan.

Sebagai teman sekelas dan teman dekat Venara, Sasa tentu sering sekali menghabiskan waktu dengan gadis itu.

Tapi apesnya kalau bertemu dengan Arya.

Contohnya kemarin, ketika pelajaran olahraga mereka telah usai. Bersamaan bel istirahat berbunyi, dan beberapa siswa keluar dari kelasnya. Termasuk Arya.

Cowok itu tersenyum cerah ketika melihat Venara dan Sasa yang berjalan di sisi kanan koridor. Dan saat melewati mereka, Arya menyentuh jemari Venara dengan sengaja.

Anjir!

Kayak liat drama lokal menye-menye gitu nggak sih!

Rasanya Sasa ingin meneriaki mereka agar tidak melakukan hal seperti itu di depannya.

Kini Sasa dan Venara sedang menuju perpustakaan untuk giliran peminjaman buku.

Dan Sasa berharap, Arya tidak muncul.

"Sumpah ya Pit! Kalau kita ketemu Arya. Lo harus bayarin makan siang gue!" seloroh Sasa tak mau tahu.

"Nggak mau! Kenapa jadi salah gue?" tanya Venara merasa tak bersalah.

"Karena gue pasti liat hal menye-menye lagi, dan itu nggak baik buat kesehatan."

Venara menggandeng lengan Sasa, "Harusnya lo itu senang. Karena gue nggak jadi sad girl lagi. Lagian lo pikir dulu gue nggak ngerasain apa yang lo rasain sekarang?" jelas Venara tersenyum miring.

"Ngerasain apa?"

"Lo sama Raffa lebih parah dari gue sama Arya kali!"

Sasa hanya diam. Karena sedikit membenarkan fakta itu.