N : Boyfriend Material

65 7 242
                                    

Series : When One School with a Boyfriend
Title : Boyfriend Material
Publish Date : 29 Juni 2021

---

"Din! Dindin nadindin oy dindin nadindin."

Nadin mendengus pelan, saat mendengar panggilan itu. Hanya satu orang yang menyebut namanya dengan nyanyian bak pengiring tari khas Sumatra.

Saat berbalik, Nadin menemukan postur tinggi berbahu lebar yang menampilkan deretan giginya.

"Suka banget sih manggil kayak gitu?" Nadin menopang kedua tangannya dipinggang.

"Terserah saya." Manusia bergender laki-laki yang lahir dinamai Rozan Alaskal oleh sang nenek itu, menyerahkan dua buku tulis bersampul coklat ke tangan Nadin.

Nadin tersenyum menggoda saat menerimanya. "Uhuy, apaan nih?" Tangannya sembari membuka lembar buku itu.

"Catatan matematika, kemarin kamu bolos jam matematika perminatan kan?"

Nadin langsung menegakkan tubuh, terdiam sambil mengumpat dalam hati. "H-ah?"

"Ingat pinalti nya, nanti pulang sekolah aku tunggu," ujar Rozan mengetuk dahi Nadin dengan telunjuknya. Lalu berbalik masuk ke dalam kelas.

"Wah! Wah! Siapa nih yang ember bocor. Gue gacor baru tahu," dengus Nadin melangkahkan kaki cepat, memasuki kelasnya.

Matanya tertuju pada gadis manis yang duduk di bangku deretan ke-3. Teman sebangkunya, Aileen.

Nadin segera melangkah dan duduk di kursinya dengan sedikit sarkas.

"Eh! Lo bilang ke Rozan kalau gue bolos matematika perminatan kemarin?"

"Astaga Din, kaget tau." Beberapa kertas yang sedang Aileen susun, jatuh ke lantai.

"Lo beneran kan? Tega ya lo. Teman apaan kayak gitu," sunggut Nadin membanting tas yang tadi ia gendong ke atas meja.

Aileen mengambil kertas yang tadi ia jatuhkan, lalu melirik Nadin. "Apasih nggak jelas deh. Kemarin kan gue dispen, mana tau kalau lo bolos."

"Ah iya ya." Nadin menggaruk pelipisnya, ia lupa bahwa ingatannya seperti dori, berjangka pendek.

"Terus siapa dong!!" pekik gadis itu kembali berpikir keras. Aileen mengangkat bahu tanda tak tahu.

Kini Nadin melihat ke penjuru kelas, "Woy! Siapa yang bocorin kalau gue bolos pelajaran matematika kemarin? Ngaku!"

"Apasih Din, masih pagi ini!"

"Berisik woy, tinggal di hutan sana."

Terlihat beberapa dari mereka terganggu, karena suara Nadin yang lumayan kencang.

"Nggak ada yang bocorin. Kemarin pacar lo kesini pas pelajaran. Lo nya nggak ada," ucap Ghina sang sekretaris kelas.

"Lah anjir, mampus gue."

*******

Nadin menghela nafas, jam pelajaran hari ini telah usai. Harusnya pulang sekolah kali ini ia akan nonton film sama pacar.

Tapi sayang sekali harus dibatalkan secara suka rela. "Cemberut terus," gumam Aileen yang sudah ingin beranjak dari kelas.

Sedangkan Nadin masih menyimpun buku-bukunya penuh kemalasan.

"Ya lo bayangin aja, seberapa sulitnya gue jalan sama dia karena waktu selalu dipake buat belajar. Tapi hari ini malah batal, dan hukumannya juga belajar."

When We had BoyfriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang