When Our First Kiss

61 7 256
                                    

11 Agustus 2021

.

.

Haloo!!
Update an terakahir di bulan Agustus.
Please, positif thinking aja bacanya ya! Wakakaka...

Bagaimana kabarnya
Selalu sehat semuanyaa
❤❤❤❤❤

.

.

Arya-Venara

"Pit earphone gue mana?" tanya Arya langsung masuk begitu saja ke kamar Venara. Bahkan dia dengan santai merebahkan diri di kasur berseprai biru yang baru saja Venara rapikan.

"Heh! Jangan diacak-acak," peringat Venara yang duduk di sofa balkon sambil menghadap laptop.

Gadis itu sedang menonton episode tebaru drama korea yang lagi trending kali ini. Navertheless.

"Drakor mulu sih. Belajar sana, kalau nilai lo anjlok, nanti lo yang misah-misuh sendiri karena dibanding-bandingin."

Jujur saja pidato cowok itu tak berguna, karena Venara tengah terhanyut dalam pesona Song Kang.

"Woi denger nggak sih? Gue lagi ngomong sama beruang hibernasi apa gimana?" protes Arya.

"Ar, berisik! Mending lo pulang."

Arya bangkit dari posisinya, menatap Venara tak percaya, "Wah sejak kapan lo berani kayak gitu?"

Venara menekan tombol pause, lalu melirik Arya sejenak, "Ya habisnya lo ganggu banget."

Cowok berhoodie hijau lumut itu berjalan mendekat, memberi Venara serangan gelitik, yang langsung membuat Venara berontak.

"ARY! GELI! UDAH UDAH GUE NYERAH!" Gadis itu bahkan kini hampir berlari, untuk menghindar.

Tapi Arya terus mengejarnya, "Nyerah? Mana tadi yang berani ngusir pacar sendiri?" ungkit Arya yang sepertinya makin menjadi.

BRUK!

Keduanya membeku dengan posisi canggung. Di mana Venara terjatuh ke kasur dan Arya yang menahan tubuh diatasnya.

Adegan klise yang jujur saja pertama kali dialami Venara sepanjang hidupnya

"Ngapain lo? Minggir," ujar Venara sembari mendorong bahu Arya agar ia bisa bangkit.

Tapi cowok itu sepertinya enggan bergerak dan tetap bertahan pada posisinya, "Gimana? Udah mirip yang di drama korea?"

Venara merasakan pipinya memanas. Iya bener! Ini mirip banget sama yang di drama! Pemeran utama laki-lakinya juga cogan! Jadi kurang apalagi?!

"A-apa?"

Arya tersenyum tipis saat melihat Venara terbata. Entah di dorong oleh kekuatan apa, cowok itu menurunkan wajahnya.

Cup

Venara menahan nafas saaf Arya menciumnya. Tubuhnya membeku tapi panas menjalar di mana-mana.

Tolong bangunkan Venara jika ini mimpi dan sadarkan Venara jika ini nyata. Apa Arya yang di hadapannya ini asli atau hanya tokoh utama pada mimpinya?

Venara jadi bingung ingin menyudahinya saja atau membiarkannya jika memang ini hanya mimpi.

Tok! Tok! Tok!

"Nara, Enggia di bawah. Katanya mau ambil buku referensi."

Ketukan pintu disusul dengan suara Daniar mengintrupsi keduanya untuk sama-sama bangkit.

When We had BoyfriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang